Perlakukan Konsumen sebagai Individu bukan Mesin Uang

P Suryo RP Suryo R - Sabtu, 10 September 2022
Perlakukan Konsumen sebagai Individu bukan Mesin Uang

Keuntungan bukanlah tujuan utama dalam berusahaya. (Pexels/cottonbro)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

BANYAK pebisnis atau pengusaha yang menganggap bahwa keuntungan adalah tujuan utama. Namun, satu aspek lainnya yang tak kalah penting dan dapat memengaruhi keuntungan adalah kepuasan konsumen. Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana caranya memperlakukan konsumen sebagai seorang individu dan membuat mereka senang.

Sebagai individu tentu kebutuhan dan keinginannya berbeda satu sama lainnya. Lalu, sebagai customer pasti mereka akan selalu mencari produk yang bisa memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Loyalitas pelanggan sangat ditentukan oleh seberapa besar kita mampu memuaskan mereka.

Baca Juga:

Perlakuan-Perlakuan yang Menempatkan Konsumen Sebagai Musuh

jualan
Kepuasan diri lebih memengaruhi keputusan konsumen dibandingkan hanya iklan. (Unsplash/Beth Macdonald)


Melansir Retail CRM Cloud, 86 persen konsumen bersedia kembali dan membayar lebih untuk mendapatkan kepuasan pada kebutuhannya. Lalu, 65 persen juga menyebutkan kalau kepuasan diri lebih memengaruhi keputusan konsumen dibandingkan hanya iklan.


Maka dari itu, penting bagi kita maupun pekerja untuk tahu caranya memperlakukan konsumen. Tak hanya sekadar memperlakukan mereka dengan ramah, tetapi juga banyak cara penting lainnya. Mengacu pada Retail CRM Cloud ada 4 langkah mudah yang bisa diterapkan.

Segmentasi


Pelanggan senang jika toko atau usaha ‘mengenali’ selera mereka. Untuk itu, kamu bisa membaginya ke dalam segmen. Misalnya anak-anak, ibu hamil, atau dewasa muda yang tertarik pada fesyen pakaian. Profiling atau segmentasi ini membantumu dalam menyediakan barang/jasa serta cara memperlakukan mereka secara khusus.

Di era teknologi pula, banyak usaha yang melakukan branding lewat media sosial. Nah, segmentasi bisa membantumu dalam proses branding, misalnya melalui gaya komunikasi atau isi konten. Perlu dicatat juga, pelanggan yang berusia muda biasanya lebih menyenangi komunikasi secara daring.


Strategi


Setelah berhasil membuat profil dan segmentasi dari mengamati customer, sekarang adalah saatnya membuat strategi. Kamu bisa membuatnya dengan berbagai cara. Misalnya menyusun strategi yang kreatif dan berbeda dari toko lain. Diskusikan dengan staf-staf yang ada supaya muncul ide-ide cemerlang.

Selain itu, kamu juga bisa menganalisis lawan bisnismu dan cara apa yang mereka gunakan. Ambil bagian yang membuat mereka berhasil, dan ubah yang menjadi kegagalan mereka. Terakhir, kamu tentu bisa bertanya langsung pada customer melalui survei atau fitur-fitur di media sosial.

Baca Juga:

Tetap Jalin Hubungan dengan Konsumen Setelah Closing

jualan
Buatlah strategi yang dapat menarik kembali konsumen untuk datang. (Unsplash/Napat Noppadolpaisal)


Edukasi


Bagi pengusaha yang punya pekerja, tentu langkah ini penting diterapkan. Berkomunikasi pada pelanggan tak cuma berbicara, tetapi juga memerluka soft skill, dan hard skill. Soft skill meliputi mendengar keluhan atau pujian pelanggan, etika yang baik, dan bisa bersimpati terhadap pelanggan. Sementara hard skill itu meliputi mengelola dan menganalisis data customer.


Evaluasi


Setelah semuanya siap, jalankan strategi sesuai perencanaan. Nah, jangan lupa untuk menyediakan waktu khusus sebulan sekali untuk menganalisis hasilnya. Misalnya melalui data engagement atau review. Hal ini bisa menjadi masukan untuk memperbaiki strategi ke depannya. (mcl)

Baca Juga:

Konsumen adalah Raja

#Lipsus September Konsumen #Jualan Online
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Tempat Alternatif Bagi Pelaku UMKM untuk Berjualan
Banyak tempat alternatif untuk berjualan selain TikTok Shop.
Febrian Adi - Selasa, 10 Oktober 2023
Tempat Alternatif Bagi Pelaku UMKM untuk Berjualan
Indonesia
Respons TikTok Soal Larangan Praktik Jual-Beli
Platform media sosial TikTok menanggapi aturan terbaru soal social commerce yang baru dikeluarkan, mereka berharap Pemerintah mempertimbangkan dampaknya terhadap penjual.
Mula Akmal - Selasa, 26 September 2023
Respons TikTok Soal Larangan Praktik Jual-Beli
Bagikan