Tetap Jalin Hubungan dengan Konsumen Setelah Closing

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 02 September 2022
Tetap Jalin Hubungan dengan Konsumen Setelah Closing

Setelah closing tetap jalin hubungan dengan konsumen. (Foto: Unsplash/Rock Staar)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

YES, akhirnya kamu berhasil closing. Setelah berhari-hari kamu memasarkan produk beserta menjelaskan seabrek fiturnya, calon konsumen kamu sudah berubah status menjadi pelanggan. Lantas, apakah tugas kamu sudah selesai? Nyatanya belum. Statusnya tidak akan meningkat menjadi pelanggan tetap apabila tidak ada timbal balik lainnya dari kamu.

Jika hubungan kamu dan konsumen tidak terjalin dengan baik, siap-siap saja ia tidak akan membeli lagi produk kamu. Bahkan, tidak menutup kemungkinan calon konsumen lain pergi karena tidak ada testimoni baik mengenai cara kamu menjalin hubungan dengan konsumen.

Baca Juga:

Konsumen adalah Raja

Penjual yang baik harus mampu mempertahankan konsumen dengan cara menjalin hubungan setelah penjualan. Dengan begitu, pangsa pasar di masa depan akan terus bertambah dan menjadi lebih besar.

Hubungi kembali konsumen setelah closing. (Foto: Unsplash/Hassan Ouajbir)

Menjalin hubungan dengan konsumen setelah closing membutuhkan beberapa strategi. Laman Martech Zone membagikan kiat-kiatnya, antara lain:

1. Proaktif

Proaktif merupakan landasan utama yang perlu kamu terapkan untuk mempertahankan konsumen. Kamu harus memiliki inisiatif untuk menghubungi mereka setelah penjualan. Jangan menunggu konsumen menghubungi kamu karena ingin menyampaikan keluhan.

Cari waktu luang yang sekiranya tidak di waktu sibuk konsumen kamu. Hubungi dia lewat panggilan telepon atau pesan singkat. Tanyakan pengalamannya dalam memakai produk kamu, apakah itu sangat membantunya atau tidak.

Dengan bersikap proaktif, kamu juga berkesempatan melakukan prospek kembali apabila ada keluaran produk baru. Tawarkan produk baru tersebut kepada konsumen kamu. Kamu juga bisa mengundangnya secara langsung atau daring untuk menjelaskan kelebihan-kelebihan yang dimiliki produk tersebut.

2. Edukasi konsumen

Mengedukasi konsumen tidak hanya saat melakukan penawaran. Meskipun mereka sudah membeli produk kamu, tetap berikan edukasi 'tambahan' untuknya. Kamu bisa memberikan edukasi ini secara daring lewat webinar.

Baca Juga:

Konsumen Skincare Lebih Cerdas dalam Berbelanja Online

Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan website resmi kamu. Unggah panduan menggunakan produk pada website dengan konten semenarik mungkin. Kamu juga bisa membuat e-book berisi seputar produk kamu yang mudah untuk diunduh mereka.

Buat komunitas kecil beranggotakan sesama konsumen kamu. (Foto: Unsplash/Dylan Gillis)

3. Komunikasi

Cara satu ini hampir mirip dengan proaktif. Namun, untuk menerapkan metode komunikasi, berarti kamu harus lebih dekat dengan konsumen. Contoh sederhananya ialah kamu harus berusaha mengenal lebih baik latar belakangnya. Tidak ada salahnya mengetahui pekerjaan dan hobi konsumen kamu. Jika berteman di media sosial, jalin komunikasi dengan memberikan like atau komentar pada unggahannya.

Kamu juga bisa menjalin komunikasi dengan membangun komunitas bisnis di media sosial. Komunitas tersebut akan menjadi sarana sesama konsumen untuk saling membagikan pengalaman mereka dalam menggunakan produk kamu. Tentu saja, kamu harus selalu siap sedia untuk menjadi pemecah masalah dan pemberi solusi pada grup tersebut. (ikh)

Baca Juga:

Pentingnya Pengalaman Positif Konsumen dalam Beriklan

#Lipsus September Konsumen #Lipsus Bulanan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Fun
Mengenal Tradisi Selapanan, Selamatan Bayi di Usia 35 Hari
Tradisi Selapanan dilakukan sebagai pengingat bahwa sang anak sudah bertambah umur.
Andreas Pranatalta - Rabu, 25 Januari 2023
Mengenal Tradisi Selapanan, Selamatan Bayi di Usia 35 Hari
Fun
7 Tanda Pelanggan yang Patut untuk DIhindari
pelanggan yang buruk dapat berdampak pada bisnis kamu.
P Suryo R - Jumat, 30 September 2022
7 Tanda Pelanggan yang Patut untuk DIhindari
Fun
Ketahui, Konsumen yang Baik Tak Selalu Menguntungkan
Konsumen baik belum tentu memberikan cuan.
P Suryo R - Jumat, 30 September 2022
Ketahui, Konsumen yang Baik Tak Selalu Menguntungkan
Fun
Demi Cuan, Kenali Karakter Pelanggan yang Baik
perlu mengenali mana saja pelanggan yang baik.
P Suryo R - Rabu, 28 September 2022
Demi Cuan, Kenali Karakter Pelanggan yang Baik
Fun
Produk dan Umpan Balik Menentukan Sikap Pelanggan
Sikap pelanggan ditentukan dari sikap pebisnis juga.
Andreas Pranatalta - Selasa, 27 September 2022
Produk dan Umpan Balik Menentukan Sikap Pelanggan
Fun
Konsumen Baik Vs Buruk: Haruskah Membedakan Pelayanan?
Konsumen datang dengan berbagai sifat dan perilakunya.
P Suryo R - Senin, 26 September 2022
Konsumen Baik Vs Buruk: Haruskah Membedakan Pelayanan?
Fun
Karakteristik Anti Ribet Para Konsumen di Era Digital
Pelacakan perilaku dan kebiasaan konsumen digital memberikan informasi penting untuk keberhasilan kampanye.
P Suryo R - Minggu, 25 September 2022
Karakteristik Anti Ribet Para Konsumen di Era Digital
Fun
Sangat Penting Membangun Relasi dengan Konsumen
Membangun relasi dengan konsumen memperkuat usaha.
P Suryo R - Sabtu, 24 September 2022
Sangat Penting Membangun Relasi dengan Konsumen
Fun
Tanggapi Keluhan Pelanggan dengan Cara yang Tepat
Keluhan konsumen harus ditanggai dengan baik.
P Suryo R - Jumat, 23 September 2022
Tanggapi Keluhan Pelanggan dengan Cara yang Tepat
Fun
Pandemi COVID-19 Membentuk Tipe Konsumen Baru
Pelanggan menciptakan kebiasan baru pasca-pandemi COVID-19.
Andreas Pranatalta - Kamis, 22 September 2022
Pandemi COVID-19 Membentuk Tipe Konsumen Baru
Bagikan