Konsumen Skincare Lebih Cerdas dalam Berbelanja Online


Perempuan sangat cerdas ketika berbelanja produk kecantikannya. (Foto: Pexels/Tuan Kiet Jr)
KEMAMPUAN masyarakat sebagai konsumen untuk membeli dan mendapatkan barang yang mereka butuhkan tak ayalnya mereka mencari tahu lebih detil tentang sebuah produk tersebut. Permintaan potensial biasanya berasal dari kalangan yang mempunyai daya beli, namun belum membeli barang atau jasa tersebut.
Mengingat hal tersebut, Google melalui salah satu produknya Google Trends telah melakukan riset pada hasil penelusuran dikaitkan pada perilaku masyarakat Indonesia, khususnya para konsumen produk skincare.
Baca Juga:

Orang Indonesia lebih sering berada di dalam ruangan atau menggunakan masker, banyak dari mereka yang mengalami masalah kulit baru. Konsumen pun mencari solusi berbasis sains untuk membantu mengatasi masalah tersebut.
Orang-orang mencoba memahami permasalahan kulit. Minat penelusuran masalah kulit tumbuh 48%. Begitu juga dengan pertumbuhan minat penelusuran untuk sel kulit mati sebesar 19%, dan minat penelusuran terkait maskne (jerawat akibat pemakaian masker) melonjak 700%.
Lalu, orang Indonesia mulai mencari solusi untuk mengatasinya. Penelusuran terkait skin brightening (pencerah kulit) tumbuh 25%, anti aging (anti penuaan) tumbuh 29%, serum jerawat meningkat 84%, dan serum wajah tumbuh 20%. Minat penelusuran skincare menghilangkan flek hitam tumbuh 91%, pencarian double cleansing tumbuh 42% dan ada pertumbuhan minat penelusuran exfoliating toner” sebesar 33%.
Penelusuran rambut juga semakin diperhatikan oleh orang Indonesia. Penelusuran untuk keratin tumbuh 27%, dengan minat penelusuran shampo keratin tumbuh 72%. Selain itu, minat penelusuran untuk serum rambut tumbuh 34%. Tonik rambut juga kian populer di kalangan masyarakat Indonesia, peningkatan penelusuran tonic rambut rontok meningkat 48%. Pun terdapat peningkatan pada minat penelusuran shampo ketombe sebesar 36% dan shampo rambut rontok sebesar 19%.
Selain perawatan dari luar, perawatan dari dalam juga semakin diminati masyarakat Indonesia. Orang-orang tertarik dengan suplemen yang bermanfaat untuk perawatan kulit dan rambut. Seperti penelusuran minuman kolagen meningkat hingga 84%, serbuk kolagen meningkat hingga 83%, glutathione (zat antioksidan alami untuk regenerasi kulit dan rambut) meningkat hingga 24%, dan vitamin kulit meningkat hingga 24%.
Orang Indonesia menemukan kebahagiaan saat melakukan hal-hal kecil yang menyenangkan, seperti melakukan perawatan spa mandiri di rumah. Minat penelusuran sabun organik tumbuh 44%, hair masks naik 22%, clay mask tumbuh 25%, dan body scrub meningkat 28%.
Adapula peningkatan kesadaran bahwa perawatan diri dan kecantikan tak hanya untuk wanita, tetapi juga untuk pria. Produk perawatan pria pun kini makin populer. Terdapat peningkatan minat penelusuran untuk facial wash men sebesar 62%, serum pria menjadi 57%, parfum pria sebesar 20%, dan moisturizer men emncapai 19%.
Baca Juga:

Ada tiga faktor yang mempengaruhi perilaku belanja orang Indonesia saat mencari produk kecantikan dan perawatan diri, yaitu sertifikasi atau izin resmi, bahan aktif, dan merek.
1. Secara khusus, makin banyak konsumen yang mencari produk bersertifikat halal dan telah mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.
2. Konsumen juga mencari informasi mengenai bahan aktif yang ada dalam produk dan memilih produk yang efektif untuk jenis kulit mereka.
3. Ada juga peningkatan minat terhadap merek produk perawatan kulit 'indie' baru. Berbagai merek dengan harga terjangkau ini biasanya terbuat dari satu bahan aktif, sehingga orang-orang dapat mencampur dan mencocokkan produknya sesuai kebutuhan perawatan kulit masing-masing.
Tips untuk para marketers dalam menyusun strategi dapat melakukan berikut ini:
- Perluas kata kunci dan berikan informasi yang relevan untuk membantu konsumen saat melewati tahap yang penuh pertimbangan (the messy middle).
- Terus ikuti tren kecantikan yang selalu berkembang.
Case study: Garner Indonesia memulai inisiatif Green Beauty Movement, yakni sebuah transformasi bisnis yang bersifat end-to-end untuk mendukung pelestarian lingkungan di Indonesia, seperti mengurangi polusi plastik melalui upaya pengelolaan limbah. Dalam waktu satu tahun sejak diluncurkan, Garnier telah mengumpulkan lebih dari 123 ton sampah di seluruh Indonesia untuk didaur ulang.
Garnier juga bermitra dengan e-Recycle untuk memudahkan konsumen membuat pilihan yang lebih berkelanjutan.
- Ubah pesan Kamu dari yang mengutamakan fungsi menjadi pengalaman.
Yuk, benahi lagi sistem dan strategi penjualan produk kamu berbekal hasil riset dan tips singkat dari Google tadi. Semoga berhasil! (DGS)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Rilis Terbatas Oktober, Samsung Galaxy Z Trifold Jadi Ponsel Lipat Terunik Berkat G Dual-infold

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Aging Gracefully ala Maia Estianty, Cara Menua dengan Bahagia

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Teaser Samsung Galaxy S25 FE Sudah Dirilis, Resmi Meluncur 4 September 2025

Apple Bakal Rombak Desain hingga 2027, iPhone 17 Jadi Seri Pertama yang Berevolusi

Bocoran Baru Samsung Galaxy S25 FE, Dipastikan Pakai Chipset Exynos 2400 dan Baterai 4.900mAh
