Perjanjian Perdagangan Bebas Dinilai Merugikan Rakyat Indonesia

Adinda NurrizkiAdinda Nurrizki - Jumat, 20 November 2015
Perjanjian Perdagangan Bebas Dinilai Merugikan Rakyat Indonesia

Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Indonesia (kiri) Joko Widodo memberikan pernyataan kepada wartawan setelah pertemuan mereka di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, Senin (26/10).

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih Keuangan - Pasca kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat, terjadi perbincangan di berbagai kalangan terkait bergabung atau tidaknya Indonesia dalam Trans Pacific Partnership Agreement (TPP).

TPP sendiri berawal dari perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement) tingkat regional antara Selandia Baru, Cile, Singapura, dan Brunei, yang menyepakati perjanjian perdagangan bebas dalam kelompok yang diberi nama Trans-Pacific Strategic Economic Partnership (TPSEP) pada tahun 2005. Hal tersebut diungkapkan Anwar Ma’ruf, Presiden Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI), melalui rilis yang dikirim kepada merahputih.com, Jumat (19/11).

"Presiden Barack Obama, pada tahun 2010, merombak TPSEP dengan menggabungkannya bersama Australia, Peru, Vietnam, Malaysia dan Amerika Serikat, sehingga menjadi Trans-Pacific Partnership (TPP, Kemitraan Trans-Pasifik). Di tahun 2011, Kanada, Meksiko dan Jepang masuk menjadi anggota TPP dan diterima sebagai “latecomers” dengan syarat tidak mengubah kesepakatan yang sudah dicapai dan tidak punya hak veto terhadap berbagai hal yang sudah dan akan disepakati sembilan anggota asli lainnya," ujarnya.

TPP pada akhirnya memang menjadi kerja sama yang cukup besar karena mewakili 40 persen kekuatan ekonomi dunia (28,1 triliun GDP gabungan) dengan mengikutsertakan lebih dari 792 juta penduduk yang tersebar di Amerika Serikat, Australia, Brunei Darussalam, Cile, Jepang, Malaysia, Peru, Singapura, Vietnam, Kanada dan Selandia Baru.

"TPP juga menjadi perjanjian perdagangan bebas yang komprehensif dengan tujuan untuk liberalisasi di berbagai sektor ekonomi, termasuk barang dan jasa, bahkan melampui komitmen yang saat ini berbasiskan kesepakatan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization, WTO), namun perlu diingat, perjanjian perdagangan bebas ini amat merugikan rakyat Indonesia," ujarnya. (aka)

 

BACA JUGA:

  1. Pertamina Teken Kontrak dengan 11 Produsen BBN
  2. Rizal Ramli: Petral Sudah Merugikan Negara Sejak Awal
  3. Terapkan Kebijakan Countercyclical, Rizal Ramli akan Panggil Dirjen Migas
  4. Tingkatkan Eksplorasi Migas, Pemerintah Rencanakan Kebijakan Countercyclical
  5. Dikepret Rizal Ramli, SKK Migas Pasrah
#Trans-Pacific Partnership (TPP) #Liputan Khusus #Perdagangan Bebas #Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Bagikan
Ditulis Oleh

Adinda Nurrizki

Berita Terkait

Indonesia
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
Indonesia
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Permata Institute for Economic Research (PIER) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Indonesia
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang
Komisi III DPR membuka pintu masukan dari pemred media massa terkait larangan liputan sidang.
Soffi Amira - Senin, 24 Maret 2025
Komisi III DPR Terima Masukan Pemred Media Massa terkait Larangan Liputan Sidang
Berita Foto
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target
Suasana kesibukan kota Jakarta saat malam hari di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Maret 2025
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target
Indonesia
Pakar Nilai Indonsia Punya Prasyarat untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Apabila pertumbuhan ekonomi bisa dipacu di atas enam persen, pengangguran dan kemiskinan akan dapat ditekan lebih rendah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Mei 2024
Pakar Nilai Indonsia Punya Prasyarat untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Indonesia
Mendag Pastikan Oleh-Oleh dari Luar Negeri Bebas Pungutan Bea Cukai
"Kalau beli baru, dijual lagi kena. Kalau buat dagang kan harus ada kardusnya, bonnya. Kalau buat oleh-oleh kan enggak pakai kardus," ujar Zulhas
Wisnu Cipto - Kamis, 14 Maret 2024
Mendag Pastikan Oleh-Oleh dari Luar Negeri Bebas Pungutan Bea Cukai
Indonesia
Jokowi Pamer Ekonomi RI Tumbuh Di Atas 5 Persen Selama 7 Kuartal Beruntun
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat ketimbang negara lain kembali dipamerkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mula Akmal - Rabu, 09 Agustus 2023
Jokowi Pamer Ekonomi RI Tumbuh Di Atas 5 Persen Selama 7 Kuartal Beruntun
Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Ke-2 di Antara Negara-Negara G20
Pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tertinggi ke-2 di antara negara-negara G20.
Zulfikar Sy - Kamis, 27 Juli 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Ke-2 di Antara Negara-Negara G20
Indonesia
Industri Otomotif Indonesia Tumbuh 10,95 Persen pada 2022
Industri alat angkutan atau otomotif telah mencatatkan diri sebagai salah satu industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.
Zulfikar Sy - Sabtu, 11 Maret 2023
Industri Otomotif Indonesia Tumbuh 10,95 Persen pada 2022
Indonesia
Gubernur BI: Pertumbuhan Ekonomi India Berdampak Positif terhadap Indonesia
Saat ini India menjadi negara dengan perkembangan ekonomi tinggi.
Zulfikar Sy - Sabtu, 04 Maret 2023
Gubernur BI: Pertumbuhan Ekonomi India Berdampak Positif terhadap Indonesia
Bagikan