'Perang Bintang' di Pilkada Jateng, Pengamat: Harus Kirim Doa Banyak

Arsip-Kapolda Jateng Irjen Pol.Ahmad Luthfi . (ANTARA/HO-Humas Polda Jateng)
Merahputih.com - 'Perang Bintang' akan tersaji di Pilkada Jawa Tengah. Hal ini karena melibatkan pejabat setingkat Jenderal dari dua instansi berbeda yakni TNI dan Polri yakni Irjen Kementerian Perdagangan Komjen Ahmad Luthfi dan Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa.
"Itu akan menjadi menarik (Pilkada Jawa Tengah), satu TNI satu Polri, bintang empat melawan bintang tiga, harus kirim-kirim doa banyak itu," kata Analis Komunikasi Politik sekaligus Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio dikutip Antara, Kamis (5/9).
Ada beberapa faktor yang akan menjadi pemicu panasnya pertarungan di Jawa Tengah. Pertama, upaya maksimal yang akan dilakukan Andika dan PDI Perjuangan dalam merebut kursi gubernur Jawa Tengah.
Baca juga:
"Perlu diingat bahwa Jawa Tengah ini akan sengit, di mana PDI Perjuangan akan mengeluarkan seluruh tenaga untuk menang," kata Hensat.
Faktor ini pula yang akan membuat Ahmad Luthfi dan koalisi gemuknya bertarung secara maksimal melawan PDI Perjuangan di Jawa Tengah. Tidak hanya itu, Hensat juga menyoroti komposisi bakal calon wakil gubernur yang mendampingi Andika dan Luthfi.
Untuk diketahui Andika dipasangkan dengan mantan Wakil Wali Kota Semarang sekaligus Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Priadi.
Sedangkan Luthfi sendiri dipasangkan dengan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen yang berasal dari PPP.
Ke dua tokoh itu menurut Hensat memiliki basis dukungan tersendiri di Jawa Tengah sehingga membuat bobot ke dua pasangan bakal calon menjadi seimbang.
Yang terakhir yakni kekuatan antara TNI dan Polri di Jawa Tengah. Dua instansi ini dipastikan memiliki simpatisan sendiri yang nantinya akan berpengaruh kepada perolehan suaran Ahmad Luthfi dan Andika Perkasa.
Baca juga:
Soal Perang Bintang di Pilkada Jateng, Andika: Bagus Ada Pilihan
Namun demikian, Hensat berharap dua instansi ini tidak akan bersitegang dan menimbulkan konflik di tengah masyarakat.
"Memang teorinya Polri mau pun TNI netral tak berpolitik, namun tak ada salahnya jika kita juga harus waspada akan adanya pergesekan antara kedua elemen aparat keamanan ini," kata Hensat.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto memastikan jajaran TNI-Polri harus netral dalam kontestasi pilkada 2024.
Netralitas itu diperlukan agar tidak terjadi gesekan antar kelompok masyarakat sehingga terciptanya pilkada yang aman dan kondusif.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Jaga Kondusivitas, Gubernur Jateng Minta Warga Pati Hormati Proses Angket DPRD

Bentuk Posko 24 Jam, Gubernur Jateng Jadikan Keracunan Massal MBG Sragen Bahan Evaluasi

Gubernur Luthfi Turun Tangan, Respons Desakan Mundur Bupati Pati Sudewo yang Dituding Arogan hingga Ribuan Warga Turun ke Jalan

Ahmad Luthfi Curhat Jateng Jadi Provinsi Termiskin di Pulau Jawa

Desa Jateng Digelontor Bankeu Rp 1,2 Triliun, Gubernur Jateng Dorong Kades Kerja Benar

Mencuat Wacana Pemekaran Daerah Istimewa Surakarta, Gubernur Jateng: Bukan Kewenangan Pemprov

Gubernur Luthfi Luncurkan Kecamatan Berdaya di Solo, Berikan Perhatian kepada Kelompok Disabilitas Diberikan Perhatian

Pemprov Jateng Gandeng 9 Perusahaan untuk Menampung Ribuan Karyawan Eks Sritex

Sritex PHK Massal Karyawan, Gubernur Jateng Siapkan BLK

Ahmad Luthfi Tegaskan Gabung Gerindra Sejak Daftar Pilkada Jateng 2024, Jabatannya Tunggu Arahan Prabowo
