Parenting

Penyebab Anak Berbohong dan Cara Menyikapinya

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Senin, 07 November 2022
Penyebab Anak Berbohong dan Cara Menyikapinya

Anak biasanya akan mulai mengenal tentang berbohong di usia tiga tahun. (Foto: Unsplash/Graphic Node)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBAGAI orang tua, mungkin kamu merasa kecewa atau marah saat mengetahui anak berbohong. Namun, penting bagi orang tua untuk mengetahui dulu penyebab anak berbohong agar dapat menyikapinya dengan bijak.

Ketika mengetahui berbohong, tidak perlu terburu-buru menganggap dirimu gagal sebagai orang tua. Pasalnya, berbohong merupakan salah satu hal yang kerap dipelajari oleh anak seiring tumbuh kembangnya.

Mengutip laman Alodokter, anak biasanya akan mulai mengenal tentang berbohong di usia tiga tahun. Di usia ini, anak mulai menyadari bahwa orang tuanya belum tentu mampu menerka semua hal yang ia pikirkan. Sehingga anak menganggap ada hal-hal yang bisa dilakukan tanpa diketahui orang tuanya.

Seiring bertambahnya usia, anak mungkin akan bisa berbohong ketika ditanyakan mengenai berbagai hal. Mulai dari hal yang berkaitan dengan pelajaran atau aktvitias di sekolah, pekerjaan rumah, guru, hingga teman.

Baca juga:

Mengapa Anak-Anak Jadi Pendamping Pemain Sepak Bola?

Penyebab Anak Berbohong dan Cara Menyikapinya
Anak akan memilih untuk berbohong karena takut membuat orang tuanya marah atau emosi. (Foto: Unsplash/sofatutor)

Selain itu, anak mungkin berbohong karena memiliki daya imajniasi yang terlalu tinggi. Terkadang, hal ini bisa membuat anak sulit membedakan hal yang merupakan kenyataan dan hal yang sebatas khayalan belaka. Anak pun bisa dengan lantang mengatakan hal-hal yang sebenarnya hanya imajinasi mereka saja.

Terkadang, anak akan memilih untuk berbohong karena takut membuat orang tuanya marah atau emosi. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar anak tidak mendapatkan hukuman atas kesalahannya.

Anak berbohong biasanya untuk mencari perhatian. Misalnya, anak mengarang cerita dengan mengatakan kepada teman-temannya bahwa dia mendapat mainan baru yang mahal karena ia sering membantu orang tuanya. Ini dia lakukan agar terlihat keren di mata teman-temannya.

Baca juga:

Anak Tetap Bahagia dan Sehat Setelah Perceraian

Penyebab Anak Berbohong dan Cara Menyikapinya
Anak tetap perlu pendampingan orang tua. (Foto: Unsplash/CDC)

Anak sesekali berbohong adalah hal yang wajar, asalkan tidak menimbulkan dampak yang berbahaya bagi dirinya maupun orang lain. Namun, pada kasus tertentu, anak bisa saja sering berbohong karena ia mengalami masalah emosional, misalnya bully atau depresi.

Sebagai orang tua, kamu tentu khawatir dan tidak ingin Si Kecil terus-terusan berbohong. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan kebiasaan anak berbohong.Yaitu memberikan respons dengan cara yang berbeda.

Doronglah anak untuk mengakui kesalahannya dan berikan pujian ketika ia mau berkata jujur. Namun, orang tua sebaiknya tidak langsung memarahi anak saat melakukan kesalahan. Misalnya saat menumpahkan minum ke lantai.

Hal yang tidak kalah penting adalah menekankan nilai kejujuran dalam keluarga. Orang tua bisa memberi contoh perilaku yang jujur dan jangan malu untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf dengan alasan yang jelas bila melakukan kesalahan.

Selain itu, hindari memberi label 'pembohong' atau 'tukang bohong' pada anak. Hal ini hanya akan membuatnya lebih banyak berbohong atau justru trauma.

Sebaliknya, berikan pujikan atau kata manis untuknya ketika anak mengatakan hal yang jujur. Hal ini bisa memotivasinya untuk terus berperilaku jujur. (and)

Baca juga:

Hebat Banget! Inilah 4 Anak Down Syndrome Indonesia yang Berprestasi

#Lipsus November Anak-anak #Parenting #Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Olahraga
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Raphael Varane mengaku dirinya mengalami depresi saat masih membela Real Madrid. Ia menceritakan itu saat wawancara bersama Le Monde.
Soffi Amira - Rabu, 03 Desember 2025
Raphael Varane Ngaku Alami Depresi saat Masih di Real Madrid, Paling Parah setelah Piala Dunia 2018!
Indonesia
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Kemenkes membuka layanan healing 119.id bagi warga yang mengalami stres, depresi atau memiliki keinginan bunuh diri.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
2 Juta Anak Alami Gangguan Kesehatan Mental, Kemenkes Buka Layanan healing 119.id Cegah Potensi Bunuh Diri
Indonesia
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Tercatat, ada sekitar 20 juta rakyat Indonesia didiagnosis mengalami gangguan kesehatan mental dari data pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang dilakukan.
Wisnu Cipto - Kamis, 30 Oktober 2025
Hasil Cek Kesehatan Gratis: 2 Juta Anak Indonesia Alami Gangguan Kesehatan Mental
Dunia
Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Sepuluh terdakwa menyebarkan apa yang oleh jaksa digambarkan sebagai ‘komentar jahat’ mengenai gender dan seksualitas Brigitte.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
  Ibu Negara Prancis Brigitte Macron Disebut Kena Gangguan Kecemasan karena Dituduh sebagai Laki-Laki
Fun
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Merawat diri tidak lagi sekadar urusan penampilan fisik, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menjaga kesehatan mental dan keseimbangan emosional.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
Self-Care Menjadi Ruang Ekspresi dan Refleksi bagi Perempuan, Penting untuk Jaga Kesehatan Mental
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Lifestyle
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lavender dan chamomile kerap menjadi pilihan utama dalam praktik mindful parenting.
Dwi Astarini - Minggu, 07 September 2025
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Periode libur long weekend di Agustus ini jadi saat yang tepat untuk mengunjungi kolam renang.
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 17 Agustus 2025
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Bagikan