Waspada Penyakit Khas Usai Tsunami, Berikut Cara Pencegahannya!

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 24 Desember 2018
Waspada Penyakit Khas Usai Tsunami, Berikut Cara Pencegahannya!

Gambar ilustrasi daerah terdampak tsunami. (Foto: Pixabay/WikiImages)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SELURUH masyarakat Indonesia bahkan dunia berduka atas bencana tsunami di daerah pesisir Selat Sunda, melanda Banten dan Lampung. Bencana akibat letusan Gunung Anak Krakatau ini menewaskan ratusan orang dan ribuan lainnya harus mengungsi.

Banyak permasalahan muncul pascabencana tsunami terjadi. Selain sulitnya memasok bahan pangan, evakuasi korban, dan akses keluar dan masuk ke lokasi terdampak.

Bencana tsunami juga bisa menyebabkan penyebaran penyakit berbahaya. Salah satu penyebabnya faktor kebersihan lingkungan. Seperti dikutip Go Dok, berikut beberapa penyakit pasca tsunami mengancam kesehatan;

1. Disentri

Peringatan evakuasi tsunami. (Foto: Pixabay/scym)
Peringatan evakuasi tsunami. (Foto: Pixabay/scym)

Disentri merupakan salah satu penyakit pascatsunami paling umum terjadi. Gejala utama disentri, dumali dengan diare. Penyakit ini juga memiliki gejala lain, seperti panas tinggi, mengigil, sakit perut, kram, hilang nafsu makan, dan masih bayak lagi.


2. Kolera

Bencana stunami menimbulkan banyak kerusakan bangungan. (Foto: Pixabay/yui_ma)
Bencana stunami menimbulkan banyak kerusakan bangungan. (Foto: Pixabay/yui_ma)

Kolera jadi salah satu penyakit pascatsunami harus diwaspadai. Penyakit ini pada umumnya disebabkan infeksi bakteri. Gejala kolera sendiri biasanya ditandai dengan dehidrasi akibat diare. Gejala lanjutannya, termasuk mual, muntah, dan keram perut.

Kolera dapat ditangani dengan mengonsumsi oralit, atau air mengandung garam beriodium. Selain itu, kebersihan dari air dan makanan juga merupakan faktor utama dalam menyembuhkan kolera.

3. Infeksi saluran pernapasan

Korban bencana perlu diungsikan jika lingkungan tak lagi memadai. (Foto: Pixabai/ArtisticOperations)
Korban bencana perlu diungsikan jika lingkungan tak lagi memadai. (Foto: Pixabai/ArtisticOperations)

Infeksi dada merupakan penyakit pascatsunami juga paling sering terjadi. Infeksi ini bisa dimulai dengan penyakit pernapasan ringan (batuk, asma) sampai dengan berat (bronchitis akut, pneumonia). Gejala bisa berupa batuk kering, batuk berdahak (hijau atau kekuning-kuningan), sesak napas, demam tinggi, batuk berdarah, dan juga lemas badan.

Infeksi ini dapat dicegah dengan akses ke tempat berlindung layak dan mendapatkan pakaian maupun tempat berlindung hangat. Penyakit ini dapat disembuhkan secara perlahan dengan antibiotik dan obat antivirus.

4. Malaria

Tsunami membawa air dan material lain ke daratan. (Foto: Pixabay/photo-graphe)
Tsunami membawa air dan material lain ke daratan. (Foto: Pixabay/photo-graphe)

Dikutip dari salah satu jurnal kesehatan Dr. Lee D Jacobs di NCBI, saat tsunami di Aceh pada tahun 2005 lalu, dilaksanakan lebih dari 250.000 penangan malaria.

Malaria merupakan penyakit menular dan menyebar melalui gigitan nyamuk. Gejalanya terdiri dari demam tinggi, badan lemas, sakit kepala berlebih, dan muntah-muntah. Gejala malaria tersebut biasanya timbul setelah 15 hari pascagigitan.

Pencegahan penyakit ini biasanya dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida di kawasan posko korban tsunami. Para Volunteer juga disarankan untuk mengonsumsi obat profilaksis ketika berada di kawasan tersebut agar terhindar dari penyebaran wabah. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Ada di Ring Of Fire, Orang Indonesia Wajib Tahu Makanan-makan Stok Bencana Berikut

#Tsunami #Penyakit
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Indonesia
150 Juta Penduduk Indonesia Tinggal di Kawasan Rawan Gempa, 5 Juta di Wilayah Rentan Tsunami
Demikian menurut data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Frengky Aruan - Selasa, 23 September 2025
150 Juta Penduduk Indonesia Tinggal di Kawasan Rawan Gempa, 5 Juta di Wilayah Rentan Tsunami
Lifestyle
Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam
Hal yang paling penting adalah istirahat cukup, menjaga asupan nutrisi
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
Tiga Fase yang Perlu Diwaspadai Saat Terpapar Campak, Demam Tinggi hingga Ruam Menghitam
Dunia
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Sumenep, Jawa Timur tengah menghadapi situasi serius setelah wabah campak merebak dan resmi ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa
ImanK - Jumat, 22 Agustus 2025
Apa Itu Campak? Ini Penjelasan Lengkap dan Fakta KLB di Sumenep, Jawa Timur
Indonesia
Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah
Komisi IX DPR RI menyebutkan, bahwa kematian balita di Sukabumi akibat infeksi cacing, menjadi bukti akses kesehatan di pedesaan masih lemah.
Soffi Amira - Jumat, 22 Agustus 2025
Infeksi Cacing Bikin Raya Meninggal, DPR: Bukti Akses Kesehatan di Pedesaan Lemah
Indonesia
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Politikus Partai Demokrat, Didi Irawadi Syamsuddin mengatakan, kasus kematian balita di Sukabumi menjadi bukti gagalnya negara melindungi rakyat.
Soffi Amira - Rabu, 20 Agustus 2025
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Indonesia
BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China
Ekspedisi bertajuk Collision Process Between the Java and Australia and Its Impacts on Geohazard tersebut dilakukan atas kerja sama BRIN dengan Second Institute of Oceanography (SIO) dari China, dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
BRIN Lakukan Ekspedisi Maritim Pelajari Tsunami Akibat Tumbukan Lempeng Australia–Jawa, Ajak Peneliti China
Indonesia
Tsunami Besar di Selatan Jawa Berpotensi Terulang, Tunggu 200 Tahun Kedepan
Temuan tersebut didapatkannya berdasarkan jejak endapan tsunami purba yang ditemukan dari hasil penelitian beberapa tahun terakhir di berbagai lokas
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 06 Agustus 2025
Tsunami Besar di Selatan Jawa Berpotensi Terulang, Tunggu 200 Tahun Kedepan
Dunia
Peringatan Tsunami Sudah Dicabut, Rusia Dihantam Gempa Susulan M 6,7
Hari ini terjadi gempa susulan bermagnitudo 6,7 menyusul gempa bumi dahsyat yang mengguncang Kamchatka, Rusia pada Rabu kemarin
Wisnu Cipto - Kamis, 31 Juli 2025
Peringatan Tsunami Sudah Dicabut, Rusia Dihantam Gempa Susulan M 6,7
Indonesia
Tsunami Pasca Gempa Rusia Mereda, Jepang dan Kamchatka Cabut Peringatan!
Namun, potensi gempa susulan masih ada
Angga Yudha Pratama - Kamis, 31 Juli 2025
Tsunami Pasca Gempa Rusia Mereda, Jepang dan Kamchatka Cabut Peringatan!
Indonesia
Gelombang Melemah, BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia
Dasar pencabutan peringatan dini itu yakni hasil analisis marigram, grafik tinggi muka laut.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Gelombang Melemah, BMKG Cabut Peringatan Dini Tsunami akibat Gempa Rusia
Bagikan