Penurunan Harga Tiket Pesawat Bisa Gerakan Wisata Bali di Tengah Efisiensi Pemerintah


Ilustrasi Bandara. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Presiden RI Prabowo Subianto juga telah mengumumkan delapan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025, termasuk stimulus untuk mengungkit daya beli masyarakat, termasuk menurunkan harga tiket pesawat udara sebesar 10 persen saat periode Natal dan tahun baru.
Asosiasi Agen Perjalanan Wisata (Asita) Bali mengharapkan, agar pemerintah menurunkan harga tiket pesawat domestik untuk menggenjot sektor pariwisata menyikapi efisiensi belanja pemerintah.
"Harga tiket pesawat harus turun. Kalau itu tidak dilakukan maka pariwisata mengalami penurunan signifikan," kata Ketua Asita Bali Putu Winastra dikutip Antara.
Ia mengharapkan, penurunan harga tiket pesawat domestik itu lebih dari 10 persen, seperti kebijakan yang diambil saat menyambut Natal dan tahun baru.
Baca juga:
Mensesneg Respons Demonstrasi Tolak Efisiensi Anggaran
Menurut dia, efisiensi yang saat ini dilakukan pemerintah akan berdampak terhadap perekonomian khususnya di Provinsi Bali yang lebih banyak bergerak di sektor pariwisata.
Ada pun efisiensi anggaran itu di antaranya biaya perjalanan dinas, seminar, acara seremonial, honorarium, dan belanja lainnya.
Sedangkan Provinsi Bali kerap dipilih oleh pemerintah sebagai tuan rumah untuk pelaksanaan seminar, konferensi hingga pertemuan teknis pemerintah.
“Terutama hotel yang memiliki ruang pertemuan besar dan mengandalkan pasar pemerintah jadi ini memang menjadi tantangan kami,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya ke depan akan fokus menggarap pasar swasta potensial untuk mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan konferensi atau pertemuan bisnis (MICE).
Harga tiket pesawat turun diharapkan menjadi insentif yang merangsang pertumbuhan perjalanan khususnya wisatawan domestik.
Selain penurunan harga tiket domestik, ia juga mengharapkan kegiatan promosi pariwisata tetap dilaksanakan untuk menggaet wisatawan potensial.
“Promosi wisata harus tetap jalan agar wisatawan mau datang ke destinasi wisata kemudian didukung dengan biaya perjalanan yang bisa ditekan misalnya dari sisi harga tiket pesawat,” ucapnya.
Meski mengaku memberi dampak kepada pariwisata, namun ia belum melakukan penghitungan potensi kehilangan pasar pemerintah khususnya segmentasi wisata MICE.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri

Demam Piala Dunia 2026, Lebih dari 1 Juta Tiket Sudah Terjual

DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang

Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga

7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi

Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum

Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000

WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit

Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia

PT KAI Jual Tiket Rp 80 Ribu di 28 September, Buat Keberangkatan Sampai 12 November 2025
