Pentingnya Pendampingan bagi UMKM Kuliner


Pentingnya pendampingan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta. (Foto: Unsplash/Peter Dawn)
DIGITALISASI merupakan poin penting bagi para UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Tapi di sisi lain, pihak pemerintah dan swasta juga perlu memberikan pendampingan yang konsisten dan komperehensif bagi para pelaku usaha kreatif, termasuk UMKM kuliner.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Nia Niscaya. Menurutnya, dukungan bagi UMKM tidak bisa berhenti pada digitalisasi saja, tapi juga mendukung keberlanjutan usaha UMKM di tengah perubahan dan daya beli masyarakat.
"Kami percaya inovasi yang dihadirkan akan mampu menciptakan lebih banyak lapangan kerja di industri ekonomi kreatif, ketika bidang usaha kuliner menjadi pemain terbesar di dalamnya," kata Nia mengutip ANTARA.
Baca juga:
Magdalena, Food Vlogger Jagoan Bagi UMKM Kuliner di Masa Pandemi
Ia berharap, dukungan seperti dari Komunitas Partner GoFood (KOMPAG) dapat terus diperluas dan menjadi wadah positif untuk menyediakan berbagai kebutuhan dan informasi positif bagi pelaku usaha, salah satunya protokol kesehatan Cleanliness, Health, Safety, dan Environment (CHSE).
UMKM kuliner menjadi salah satu bidang usaha yang terdampak di masa pandemi. Untuk dapat terus bertahan, sebanyak 42 persen UMKM menggunakan platform digital dan media sosial sebagai antisipasi kebijakan PPKM. Di GoFood, 43 persen UMKM yang bergabung menjadi mitra usaha merupakan pengusaha pemula dan sebanyak 250 ribu kuliner baru go online di GoFood pada masa pandemi 2020.

GoFood sendiri memberikan pendampingan dan edukasi bagi para pelaku UMKM kuliner melalui KOMPAG.
"Walaupun sudah berhasil pivot ke platform online, UMKM kuliner masih menghadapi tantangan dalam memastikan keberlanjutan bisnis," kata Chief Food Officer Gojek Group, Catherine Hindra Sutjahyo.
"Kami mempelajari bahwa dukungan edukasi dan pengembangan kapasitas melalui KOMPAG penting dilakukan agar UMKM dapat meningkatkan keterampilan dan mampu bersain di tengah kompetisi bisnis kuliner yang semakin ketat," lanjutnya.
Baca juga:
GoFood dan TikTok Edukasi UMKM Kuliner Soal Pemasaran Digital

Berkat serangkaian program pelatihan dan kesempatan berjejaring KOMPAG, ratusan ribu UMKM kuliner berhasil meningkatkan keterampilan bisnis. Melanjutkan kesuksesannya, KOMPAG akan semakin fokus pada dua hal di 2022.
Pertama adalah Mentorship & Pelatihan Tersegmentasi, yakni anggota KOMPAG yang dibagi berdasarkan kategori keaktifan bisa mengikuti sesi workshop rutin mingguan di Live NGOPI. Kedua, KOMPAG konsisten mendukung Peningkatan Skala Bisnis UMKM GoFood. Selain mengikuti pelatihan yang dipandu oleh mentor, para mitra UMKM kuliner juga bisa mendapatkan tips sukses mengelola bisnis secara mandiri lewat aplikasi GoBiz dan mengakses menu BizTips.
"Berkati kegigihan mitra UMKM serta dukungan GoFood, rata-rata pendapatan bulanan mitra UMKM kuliner meningkat tujuh kali lipat," tutup Catherine. (and)
Baca juga:
Sambil Wisata Kuliner, Saraswati Sarankan Trik-trik Ini untuk UMKM di Tangsel
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Dukung Desa Kreatif dan UMKM, Kemenparekraf Ajukan Anggaran Rp1,06 Triliun

Banyak Pedagang Angkat Kaki dari District Blok M, Pramono Gratiskan Sewa Kios selama 2 Bulan

UMKM Blok M Menjerit Harga Sewa Kios Tinggi, Gubernur Ancam Putus Kerja Sama MRT Jakarta

Lonjakan Harga Sewa Kios Blok M, Gubernur Pramono Anung Pasang Badan untuk UMKM

Jeritan UMKM di District Blok M, Harga Sewa Naik Langsung Bikin Tenant Cabut

Bale Festival UMKM Solo Gerakan Usaha Lokal Buat Ciptakan Lapangan Kerja

UMKM di Jawa Tengah Dilatih Manfaatkan Pasar Ekspor, Bukan Hanya Jago Kandang

Cuma Modal Klik, UMKM DKI Jakarta Bisa Langsung Dapatkan Sertifikasi Halal

Jualan Live Streaming Platform Digital Jadi Andalan Industri Konveksi Rumahan

DPRD DKI Jakarta Minta Pemerintah Pusat dan Daerah Beri Perhatian Lebih ke UMKM dan Pasar Tradisional
