Penjaga Pantai China Memasuki Samudra Arktik, Patroli Bareng Rusia
Ilustrasi samudra arkrik. (Foto: Unsplash/Annie Spratt)
MerahPutih.com - Penjaga Pantai China (CCG) mengklaim telah memasuki perairan Samudra Arktik untuk pertama kalinya sebagai bagian dari patroli gabungan dengan Rusia.
Pernyataan itu muncul sehari setelah Penjaga Pantai AS mengatakan pihaknya melihat empat kapal dari Penjaga Perbatasan Rusia dan Penjaga Pantai China di Laut Bering.
"Patroli gabungan tersebut secara efektif memperluas cakupan navigasi samudra penjaga pantai dan menguji kemampuan mereka untuk melaksanakan misi di perairan yang tidak dikenal," kata CCG dalam sebuah postingan di akun media sosial resminya pada Rabu pekan ini.
CCG tidak merilis lokasi pasti patroli tersebut. Sementara itu, pemerintah Rusia belum secara resmi mengakui patroli tersebut, yang menurut lembaga penyiaran pemerintah China CCTV terjadi beberapa hari lalu. Media pemerintah Rusia TASS menerbitkan laporan tentang patroli tersebut, mengutip pernyataan CCG.
Baca juga:
Peneliti Temukan Spesies Baru Ikan Siprinid di China Selatan
Penjaga Pantai Amerika Serikat (USCG) pada hari Senin pekan ini mengatakan pihaknya melihat empat kapal dari Penjaga Perbatasan Rusia dan Penjaga Pantai Tiongkok melintasi dalam formasi ke arah timur laut di Laut Bering, sekitar lima mil di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Rusia.
Laut Bering membentang antara Rusia dan Alaska dan merupakan bagian dari Samudra Pasifik Utara. Laut ini terhubung ke Samudra Arktik melalui Selat Bering, jalur sempit yang memisahkan Asia dan Amerika Utara.
"Aktivitas baru-baru ini menunjukkan meningkatnya minat terhadap Arktik oleh para pesaing strategis kita," kata Laksamana Muda Megan Dean, komandan Distrik Penjaga Pantai ke-17, dalam pernyataan USCG.
AS telah mengemukakan kekhawatirannya mengenai meningkatnya peran dan koordinasi China dengan Rusia di kawasan Arktik yang strategis dan sensitif terhadap lingkungan, seiring kedua negara mempererat hubungan keamanan dan ekonomi mereka secara lebih luas.
Baca juga:
Bahas Serangan Israel ke Lebanon, Liga Arab Gelar Pertemuan Darurat
Pasukan AS dan Kanada pada bulan Juli mencegat pesawat pengebom Rusia dan China yang terbang bersama di dekat Alaska untuk pertama kalinya, sementara kedua angkatan laut mereka beroperasi bersama di perairan internasional di lepas pantai Alaska pada tahun 2022 dan 2023, menurut militer AS. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Indonesia Contek China Kembangkan Kereta Api
Ekor Patah Masih Nekat Terbang, Helikopter Pabrik Elektronik Penyuplai Militer Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang
[HOAKS atau FAKTA]: Cara Menkeu Purbaya Guyur Dana ke Perbankan untuk Bantu Kredit Rakyat Rupanya Ditiru China
AS Tidak Punya Penangkal Rudal Burevestnik Milik Rusia
Putin Umumkan Uji Coba Drone Poseidon Sukses, Rudal Nuklir Antarbenua Terkuat Rusia
China dan AS Capai Kesepakatan Dagang di KTT ASEAN, Tensi Mulai Mereda?
Menhan Pastikan Indonesia Beli Pesawat Tempur Chengdu J-10 Buatan China
Perang Dagang AS dan China Makin Panas, Menperin Sebut Trump Ingin Investasi Lebih
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
DPR Sahkan UU Ekstradisi RI-Rusia