Top 10 Survivor of The Year

Pengusaha Tuli 'Survive' dengan Bisnis Masker Transparan

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Kamis, 24 Desember 2020
Pengusaha Tuli 'Survive' dengan Bisnis Masker Transparan

Jannah Sabrina. (Foto: Istimewa)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

GERAK tangan Surya Sahetapy begitu atraktif. Ia mengepal, menelungkupkan tangan, serta merangkai beberapa gerakan menggunakan jari. Sementara tangannya lincah bergerak, air muka dan gestur tubuh ikut bermain, mengajak berkomukinasi.

Selebriti dan aktivis kaum tuli tersebut mencoba berkomunikasi dengan merahputih.com memaparkan betapa penting pemahaman bahasa isyarat bagi kaum difabel dan non difabel. Bahasa isyarat memang menjadi sarana kaum tuli saling berkomunikasi. "Kalau bisa berbicara itu bagus. Tapi tidak bisa berbicara juga tidak apa-apa," kata Surya dengan bahasa verbal saat diwawancarai eksklusif merahputih.com.

Baca juga:

Indonesia Amputee Football (INAF) Ubah Keterbatasan Jadi Kesuksesan

Tak semua gerakan punya makna baku universal. Setiap negara punya gaya bahasa isyarat masing-masing. Saking beragamnya, terkadang tak semua penyandang disablitas tuli mampu menggunakan bahasa isyarat. Namun, solusi lain penyandang tuli dalam berkomunikasi dengan membaca gerak bibir.

Masker transparan. (Foto: Istimewa)

Di tengah pandemi COVID-19, badan organisasi kesehatan dunia (WHO) mewajibkan setiap orang menggunakan masker sebagai syarat pemenuhan protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran virus. Penggunaan masker membuat bagian bibir tertutup sehingga kaum tuli sulit melihat gerak bibir lawan komunikasi.

Kondisi kesulitan membaca gerak bibir dialami Jannah Sabrina. Perempuan disabilitas tuli tersebut sering menerka-nerka lawan komunikasi tanpa bahasa isyarat. Maksud lawan komunikasi mengarah selatan, Jannah menyangka utara. Salah sambung.

Sehabis miss-komunikasi tersebut, setiba di rumah, Jannah menyaksikan di YouTube seorang pebisnis asal Amerika membuat masker inovatif. Masker plastik tersebut, menurutnya, sesuai dengan kebutuhan dirinya juga banyak kaum disablitas tuli lainnya. Ia pun mereduplikasi. Jannah memproduksi masker transparan.

Masker tersebut berbahan kain, namun di bagian tengahnya menggunakan bahan plastik. Mulut seseorang akan terlihat jelas saat menggunakan masker tersebut. Gerak bibir akan terbaca. Ia merasa kaum tuli membutuhkan masker transparan untuk berkomunikasi di tengah pandemi.

Baca juga:

Kisah Survive Bayu Fajri, Bos Sound System Banting Setir Jadi Penjual Sayur

Menggunakan masker biasa bagi kaum tuli tidak efektif. Saat berbicara masker harus dibuka-tutup agar gerak bibir yang membantu proses komunikasi terlihat jelas. "Dalam berkomunikasi (tuli) gerak bibir 50 persen sangat penting," ujar Jannah kepada merahputih.com, Rabu (23/12).

Bisnis masker Jannah di tengah pandemi cukup menjanjikan. Masker plastik menjadi salah satu caranya dan juga penyandang tuli lain bisa survive di masa pandemi.

Jannah saat memproduksi masker transparan. (Foto: Istimewa)

Pelanggannya tidak hanya teman tuli. Bahkan, perusahaan besar seperti telkomsel memborong produk masker Jannah. "Telkomsel waktu itu memesan 1000 masker," ujar ketua Gerakan Kesejahteraan untuk Tunarungu Indonesia (Gerkatin) itu.

Di tengah pandemi, banyak pihak berlomba menebar kebaikan. Telkomsel memesan masker buatan Jannah, kemudian dibagikan sebagai bentuk bantuan sosial kepada kaum tuli terimbas pandemi. Dari awal pandemi hingga saat ini, Jannah sudah berhasil menjual ribuan masker.

Namun, sekarang produksi masker harian Jannah mulai menurun. Bahan plastik pada masker transparan membuat bagian tengah masker berembun. Hal tersebut membuat penyandang tuli tidak nyaman. Lawan bicara mereka juga kesulitan karena gerak bibir jadi tertutup dengan embun.

Ia mulai mencari ide lain agar maskernya nyaman digunakan setiap orang. Untuk sekarang ini Jannah memproduksi masker biasa. Sembari memproduksi masker, ia juga menjalankan usaha kuliner.

Baca juga:

Melawan Arus, Lawless Survive dengan Unit Bisnis Baru di Tengah Pandemi

#Kesehatan #Fashion #Penyandang Disabilitas #Bisnis #Inspirasi #Desember Survive
Bagikan

Berita Terkait

ShowBiz
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
Armani ialah pria yang meninggalkan jejak yang diakui di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
Giorgio Armani Meninggal Dunia, Selebritas Kenang sang Ikon Fesyen sebagai Legenda
ShowBiz
Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia
Perusahaannya, Armani, berkembang dari mode menjadi sebuah imperium yang merambah kecantikan, wewangian, musik, olahraga hingga hotel mewah.
Dwi Astarini - Jumat, 05 September 2025
 Desainer Legendaris Italia Giorgio Armani Meninggal Dunia
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fashion
Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue
Pengumuman ini mengakhiri spekulasi selama berbulan-bulan setelah Wintour mengumumkan pengunduran dirinya, pada Juni lalu.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
 Chloe Malle Resmi Diumumkan sebagai Pengganti Anna Wintour Pimpin Vogue
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Fashion
Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia
Moscow Fashion Week (MFW) digelar 28 Agustus hingga 2 September 2025.
Dwi Astarini - Jumat, 29 Agustus 2025
Moscow Fashion Week Perkuat Relasi dengan Indonesia
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Fashion
Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara
Tak sekadar stylish, sepatu nyaman ternyata menjadi primadona pencinta fesyen.
Dwi Astarini - Kamis, 28 Agustus 2025
Sepatu Nyaman Jadi Tren, Bisa Dipakai di Segala Acara
Bagikan