Pengiriman Barang Lebih Efisien Menggunakan Pesawat


Moda transportasi udara dibutuhkan untuk mengirim barang. (Foto: Unsplash/Andrew Palmer)
KEBUTUHAN pengiriman barang semakin tinggi. Tidak hanya di Pulau Jawa, permintaan pengiriman barang juga membeludak di luar Pulau Jawa.
Oleh karena itu, perlu adanya moda transportasi lebih efisien untuk melakukan pengiriman barang. Tentu, moda transportasi darat saja tidak cukup. Agar lebih efisien, moda transportasi udara juga diperlukan untuk mengirim barang.
Baca juga:
Untuk menjawab kebutuhan ini, J&T Express secara resmi meluncurkan air freighter di Bandar Udara Budiarto, Curug, Tangerang. Peluncuran ini juga didukung oleh operator air freighter Trigana Air untuk meningkatkan efisiensi pengiriman paket yang kian meningkat khususnya di luar pulau Jawa.

Peresmian ini dihadiri oleh beberapa pemangku kepentingan. Awak media turut hadir dalam peresmian ini. Beberapa awak media hadir secara virtual untuk menghindari kerumunan.
Sebelumnya, perusahaan pengiriman barang ini sudah memaksimalkan distribusi jalur darat untuk pengiriman di pulau Jawa. "Hari ini kami meluncurkan air freighter untuk dapat meningkatkan efisiensi pengiriman jalur udara seiring dengan meningkatnya jumlah paket," ujar CEO J&T Express Indonesia, Robin Lo dalam temu pers daring, Kamis (18/3).
Baca juga:
Jakarta-Medan dan Jakarta-Batam merupakan rute pengiriman jalur udara dengan traffic pengiriman tertinggi untuk kota di luar Pulau Jawa saat ini. Oleh karena itu, dalam waktu dekat ini, air freighter akan melayani pengiriman paket dengan rute Jakarta–Medan, dan Jakarta–Batam-Tanjung Pinang.

Pesawat ini akan mengangkut 80% hingga 100% atau sampai dengan 15 ton sebagai total load pengiriman per setiap penerbangan. Setidaknya akan dua kali penerbangan setiap harinya.
Operator air freighter Trigana Air mendukung hal ini, terlebih di masa pandemi yang serba sulit. "Kami juga berharap dapat saling mendukung dan bersama-sama menjawab tantangan bisnis di masa pandemi ini," ujar Direktur Teknik Trigana Air, Rudi Hartono.
Air freighter juga diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan pelanggan untuk pengiriman paket yang berukuran lebih besar dan lebih berat. Kedua hal ini tidak dapat diterima sebelumnya akibat keterbatasan dalam akses pengiriman jalur udara khusus kedua rute tersebut.
Selain itu, jam penerbangan yang disesuaikan dengan kebutuhan dapat diatur. Dengan begitu, semua jadwal pengiriman barang akan fleksibel. (ikh)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Unsur Politis Harus Dihindari Dalam Rencana Bisnis Kopdes, Bisa Gagal Jika Ambil Alih Bisnis Eksisting

Pendapatan KAI Melonjak 29 Persen, Catatkan Laba Bersih Rp 2,21 T di 2024

Indonesia Ingin Ada Peluang Bisnis Baru Dengan Prancis

Tupperware Hentikan Bisnis di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi

Biang Kerok IHSG Anjlok, Dari Ketegangan Geopolitik Sampai Perang Tarif Uni Eropa dan AS

IHSG Terperosok dan Alami Trading Halt, DPR Langsung Kunjungi BEI

Setelah 28 Tahun, Donatella Versace Turun dari Jabatan Chief Creative Officer, Menyerahkan Tanggung Jawab ke Pihak di Luar Keluarga

Direksi Shell Mengundurkan Diri, Perusahaan Ingin Struktur Baru demi Efisiensi dan Nilai Bisnis

Apple dan Indonesia Dikabarkan Capai Kesepakatan untuk Penjualan iPhone 16

Penjualan Eropa Jeblok, Nilai Pasar Tesla Anjlok Sampai di Bawah USD 1 Triliun
