Penghapusan Tes PCR Diharapkan Mampu Bangkitkan Industri Penerbangan

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 01 November 2021
Penghapusan Tes PCR Diharapkan Mampu Bangkitkan Industri Penerbangan

Ilustrasi - Tes PCR. ANTARA/Nova Wahyudi

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Penghapusan persyaratan polymerase chain reaction (PCR) bagi calon penumpang transportasi udara menuai apresiasi.

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar menilai, keputusan pemerintah itu dianggapnya dapat membuat industri penerbangan yang sedang terpuruk menjadi bangkit kembali.

"Dengan demikian industri penerbangan tidak terganggu, transportasi tidak macet. Langkah luar biasa kita apresiasi," kata Muhaimin Iskandar kepada wartawan di Jakarta, Senin (1/11).

Baca Juga:

Aturan Naik Pesawat Berubah Lagi, Kini Penumpang tidak Perlu Tes PCR

Menurutnya, apa yang dilakukan pemerintah bukanlah cermin keputusan yang plin-plan.

Dia mengatakan, berubahnya aturan adalah hal yang wajar di masa pandemi

"Suasana sulit begini aturan berubah itu biasa dalam situasi pandemi ini, bahkan tiap jam bisa berubah peraturan, itu wajar," ujar Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Hanya saja, dia meminta pemerintah lebih cermat lagi sebelum mengeluarkan suatu aturan, agar tidak berdampak buruk.

"Tapi kita ingatkan saja jangan sembarangan menelurkan aturan kalau nanti kemudian pada akhirnya tidak baik," tuturnya.

Suasana tes PCR di Bandara Soekarno-Hatta. (AP II)
Suasana tes PCR di Bandara Soekarno-Hatta. (Antara/AP II)

Dia mengakui, sejak awal menuntut agar syarat melakukan perjalanan cukup dengan hasil tes rapid antigen. Tes PCR hendaknya menjadi alat menindaklanjuti hasil tes rapid antigen.

"Kalau reaktif dia antigen, diyakinkan dengan PCR. Ini akan membantu pelayanan transportasi. Ini luar biasa, langkah yang sangat tepat, soal akurasi gunakan PCR untuk follow up-nya," ujar Muhaimin.

Ia berharap, keputusan pemerintah yang kini membolehkan tes rapid antigen dapat kembali menggairahkan industri di sektor transportasi.

Baca Juga:

Aturan Baru Perjalanan Transportasi Darat, Wajib Tes PCR atau Antigen

Sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah memperbolehkan penggunaan tes swab antigen sebagai syarat naik pesawat terbang di Jawa dan Bali.

Hal itu disampaikannya dalam keterangan pers secara virtual usai rapat evaluasi PPKM, Senin (11/1).

"Untuk perjalanan akan ada perubahan, yakni untuk wkilayah Jawa-Bali perjalanan udara tidak lagi mengharuskan menggunakan tes PCR," ujar Muhadjir.

"Tetapi cukup memakai antigen," kata dia. (Knu)

Baca Juga:

ICW Duga Penurunan Harga Tes PCR karena Alatnya Memasuki Masa Kadaluarsa

#COVID-19 #Penerbangan
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Maskapai Fly Jaya Rute Jember-Jakarta Terbang Perdana 18 September, Tiket Dibandrol Rp 1,3-1,4 Juta
Tarif penerbangan Jember-Jakarta PP itu berkisar Rp 1,3 juta hingga Rp 1,4 juta
Wisnu Cipto - Kamis, 11 September 2025
Maskapai Fly Jaya Rute Jember-Jakarta Terbang Perdana 18 September, Tiket Dibandrol Rp 1,3-1,4 Juta
Indonesia
Imbas Demo, Penerbangan Perdana Rute Jember-Jakarta PP Hari Ini Ditunda Sepekan
Rute penerbangan Jember-Jakarta PP dilayani maskapai Fly Jaya dengan jadwal dua kali dalam sepekan
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Imbas Demo, Penerbangan Perdana Rute Jember-Jakarta PP Hari Ini Ditunda Sepekan
Indonesia
Buka Penerbangan Setiap Hari ke Singapura, Pelita Air Ingin Perbanyak Wisatawan Asing ke Indonesia
Penumpang dari Singapura yang menggunakan layanan penerbangan Pelita Air ke Jakarta memiliki kemudahan untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai destinasi wisata unggulan di Indonesia
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 19 Agustus 2025
Buka Penerbangan Setiap Hari ke Singapura, Pelita Air Ingin Perbanyak Wisatawan Asing ke Indonesia
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Palu Kini Punya Bandara Internasional, Mutiara Sis Aljufri Bikin Pengadaan Alat X-Ray Rp 2,5 M
Penetapan status Mutiara Sis Aljufri menjadi bandara internasional tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 37 dan KM 38 Tahun 2025.
Wisnu Cipto - Senin, 11 Agustus 2025
Palu Kini Punya Bandara Internasional, Mutiara Sis Aljufri Bikin Pengadaan Alat X-Ray Rp 2,5 M
Indonesia
Penumpang Bertingkah dan Berteriak Ada Bom di Pesawat Lion Air, Ditangkap dan Dijadikan Tersangka
Perbuatan pelaku merupakan bentuk tindak pidana.
Dwi Astarini - Senin, 04 Agustus 2025
Penumpang Bertingkah dan Berteriak Ada Bom di Pesawat Lion Air, Ditangkap dan Dijadikan Tersangka
Indonesia
Penerbangan Dari dan Ke Bali Alami Keterlambatan dan Penundaan Akibat Lewotobi Meletus
Hingga saat ini Bandara Ngurah Rai mengumumkan belum ada penerbangan internasional yang terdampak erupsi sejak Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menyemburkan awan panas pada Sabtu pukul 01.05 Wita.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 02 Agustus 2025
Penerbangan Dari dan Ke Bali Alami Keterlambatan dan Penundaan Akibat Lewotobi Meletus
Indonesia
Presiden Prabowo Bakal Buka Kembali Penerbangan Internasional di Berbagai Bandara Daerah
Kementerian Perhubungan pada 29 April 2024, yaitu pada masa pemerintahan sebelum Presiden Prabowo, menutup 18 bandara internasional di berbagai daerah .
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 02 Agustus 2025
Presiden Prabowo Bakal Buka Kembali Penerbangan Internasional di Berbagai Bandara Daerah
Indonesia
Penerbang Tempur Kumpul di Halim, Bersiap Berikan Penghormatan Pada Komandan Pasukan Elit
Beberapa pesawat tempur andalan TNI AU seperti F-16 Fighting Falcon dan T-50i Golfen Eagle tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Selatan.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 01 Agustus 2025
Penerbang Tempur Kumpul di Halim, Bersiap Berikan Penghormatan Pada Komandan Pasukan Elit
Dunia
Air India Kena Audit, Pengawas Temukan 51 Pelanggaran Keamanan
Temuan ini muncul di tengah sorotan baru terhadap maskapai tersebut setelah kecelakaan pesawat Boeing 787 milik Air India bulan lalu yang menewaskan 260 orang.
Dwi Astarini - Kamis, 31 Juli 2025
Air India Kena Audit, Pengawas Temukan 51 Pelanggaran Keamanan
Bagikan