Pengguna Kereta Api Selama Ramadan Turun Hingga 9 Persen
Penumpang di Stasiun Pasar Senen, Kamis (24/12). Foto: MP/Asropih
MerahPutih.com - Pengguna Kereta Api Indonesia (KAI) mengalami penurunan selama bulan Suci Ramadan pada periode 6 Mei hingga 11 Mei 2021.
KAI Commuter Line mencatat rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek perharinya selama pembatasan layanan operasional perjalanan Jabodetabek sebesar 358,580 orang.
Baca Juga
Antisipasi Long Weekend, KAI Daop 6 Yogyakarta Tambah Dua KA Jarak Jauh
"Turun 9 persen dari rata-rata volume perhari dalam operasional normal selama bulan puasa dari 13 April - 5 Mei 2021 yang mencapai 394.756 orang," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba di Jakarta, Rabu (12/5).
Untuk rata-rata volume pengguna KRL Yogya-Solo perharinya selama bulan puasa sebelum pemberlakuan pembatasan operasional dari 13 April sampai 5 Mei 2021 sebanyak 4,288 orang.
"Sedangkan rata-rata volume pengguna KRL Yogya-Solo perhari pada masa pembatasan operasional yang dimulai 6 Mei lalu adalah sejumlah 3,363 orang atau turun 22 persen," lanjutnya.
Dalam layanan selama masa angkutan lebaran ini, KAI Commuter memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para pengguna pada masa pembatasan dan menghimbau untuk tetap mengikuti peraturan baik dari pemerintah pusat maupun daerah setempat dalam mencegah penyebaran COVID-19 melalui pembatasan mobilitas masyarakat.
KAI Commuter juga tetap menerapkan protokol kesehatan dalam pelayanannya dan mewajibkan seluruh pengguna jasanya untuk selalu menerapkan 3M, memakai masker kain minimal tiga lapis atau menggunakan masker kesehatan, menjaga jarak antar pengguna, dan mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan KRL.
KAI Commuter mengajak seluruh lapisan masyarakat khususnya pengguna KRL Commuter Line dan KA Lokal Prameks untuk mendukung program pemerintah dengan tidak mudik, dan melakukan silaturahmi secara daring demi kesehatan bersama.
Baca Juga
Gunakan moda transportasi kereta api hanya untuk keperluan mendesak serta selalu menerapkan protokol kesehatan baik di area stasiun maupun di selama perjalanan kereta.
"Upaya bersama ini merupakan bentuk melindungi keluarga, serta mencegah penularan COVID-19 dengan tetap di rumah saja," pungkasnya. (Asp)
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Infrastruktur Mulai Pulih setelah Bencana Alam, Jalur Kereta Api Medan–Binjai Beroperasi Kembali
Daop 6 Yogyakarta Buka Layanan Program Motor Gratis di Nataru
Catat, Cara Mudik Gratis Naik Kereta Api untuk Nataru 2026
Kereta Petani dan Pedagang Resmi Beroperasi, Tarif Rp 3.000
Banjir Sumatra, PT KAI Lakukan Percepatan Jalur Terdampak demi Utamakan Keselamatan Penumpang
Jalur Kereta Api Terdampak Banjir Sumatra, PT KAI Percepat Perbaikan
Tiket Kereta Nataru 2025/2026 Laku 700 Ribu Lebih dalam 8 Hari, Relasi Jakarta-Surabaya Paling Banyak Dibeli
11.670 Barang Tertinggal di Kereta Sepanjang 2025, KAI Catat Nilainya Capai Rp 12,88 Miliar
Tumbler Viral, Lebih daripada Gaya Hidup Sehat tapi Fashion Statement
KRL belum Beroperasi 24 Jam, Bos KAI: Kapan Periksa Kabelnya?