Penggalangan Dana UOB Bagi Masyarakat Terdampak Pandemi Cetak Rekor Hingga $1,86 Juta


Penggalangan dana oleh UOB melalui Global Heartbeat Virtual Run/Walk
PANDEMI membawa duka apalagi banyak orang terdampak secara kesehatan, sosial, dan ekonomi. Perasaan senasib sepenanggungan membuat semua manusia saling tolong menolong. Bantuan demi bantuan mengalir dari berbagai pihak bagi orang terdampak secara ekonomi. Salah satunya, Bank UOB.
Uniknya, penggalangan dana dilakukan menggunakan sebuah gerakan aktif seperti lari, berjalan, dan olahraga lainnya. Kegiatan amal bertajuk UOB Global Heartbeat Virtual Run/Walk tersebut melibatkan seluruh nasabah, karyawan, bahkan kolega UOB.
Hal ini dimaksudkan agar kolega UOB dan kerabatnya dapat mengakumulasikan jam-jam aktif melalui berbagai kegiatan kebugaran seperti berlari, bermain bola, yoga, dan lain sebagainya menjadi donasi. Kegiatannya pun bebas. Kelonggaran UOB dalam menentukan aktivitas peserta agar mereka tetap aktif demi tujuan baik seraya menjaga kesehatan mental di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga:
Stigma Negatif dan Mitos Jadi Penghambat Penanganan Kesehatan Mental
Gerakan dilakukan serentak secara virtual tersebut rupanya mengundang animo begitu besar dari para pesertanya, terbukti tercatat hampir 80.000 jam aktif. Hal ini melampaui target UOB sebesar lebih dari 50%.
Peserta gerakan Global Heartbeat Virtual Run/Walk di 17 negara bersama-sama mencetak rekor dan berhasil menggalang dana sebesar $1,86 juta disumbangkan melalui kegiatan amal tahunan UOB. Dana terkumpul akan didonasikan kepada 25 yayasan amal di seluruh dunia, bertujuan memperbaiki taraf hidup anak dari keluarga tidak mampu dan masyarakat rentan terdampak pandemi COVID-19.
Di Indonesia, lebih dari 650 peserta UOB berasal dari kolega dan kerabatnya berpartisipasi dalam kegiatan ini. Bersama-sama, mereka menggalang dana lebih dari Rp130 juta. Dana tersebut nantinya akan diserahkan kepada Yayasan Mari Berbagi Seni, sebuah program seni berfokus pada seni budaya untuk membantu 100 anak panti asuhan terdampak COVID-19. Kegiatan diusung Yayasan Mari Berbagi Seni salah satunya termasuk sesi terapi seni dan lokakarya bernama Creative Digital Pod.
“Kedermawanan para kolega UOB, kerabatnya, beserta nasabah UOB telah menjadi kekuatan kami membantu mereka memerlukan uluran tangan. Pada masa-masa sulit seperti sekarang ini, saya sangat senang dan mengapreasi keluarga besar UOB dan nasabah kami yang turut serta pada kegiatan UOB Global Heartbeat Virtual Run/Walk tahun ini," ujar Wee Eee Cheong, Deputy Chairman and Chief Executive UOB.
Cheong mengatakan jumlah dana telah dikumpulkan diharapkan dapat membawa perubahan bagi mereka terdampak COVID-19, khususnya anak-anak dari keluarga kurang mampu dan masyarakat rentan.

“Setiap tahun, kolega kami senantiasa memberikan sumbangsih bagi masyarakat. Bahkan selama pandemi, mereka terus berupaya menyalurkan bantuan melalui UOB Global Heartbeat Virtual Run/Walk dalam rangka membantu masyarakat setempat untuk bangkit dari pandemi ini," ungkap Hendra Gunawan, Presiden Direktur UOB Indonesia.
Hendra mengungkapkan tahun ke-15 kegiatan penggalangan dana dan kemanusiaan tahunan UOB diselenggarakan dan kedua kalinya diselenggarakan secara virtual dari seluruh penjuru dunia di tengah pandemi COVID-19. Berangkat dari kesuksesan kegiatan tahun lalu, UOB memperluas kriteria keikutsertaan untuk kegiatan tahun ini diadakan selama dua bulan secara virtual
"Saya bersyukur karena bahkan dalam masa-masa sulit seperti sekarang ini, kita masih dapat bersatu untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung agar mereka dapat mengikuti sesi terapi seni yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan," lanjut Hendra.
Demi membangun masa depan berkelanjutan, mereka turut meluncurkan UOB Heartbeat Pledge. Hal tersebut dibentuk untuk mendorong kolega menebar kebaikan dan peduli terhadap lingkungan melalui tindakan pribadi bijaksana, baik di rumah maupun di tempat kerja. Kolega UOB memberikan kontribusi dalam bentuk lebih dari 3.700 komitmen pada bulan Juli dan Agustus dengan tujuan melestarikan sumber daya, mengurangi sampah dan membantu masyarakat.

"Hal ini sejalan dengan United Nations Sustainable Development Goals yang dicanangkan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB)," jelas Hendra.
Bentuk kegiatan ramah lingkunga yang dilakuan oleh beberapa karyawan UOB misalnya dengan mengurangi waktu mandi mereka sebanyak dua menit. Itu dipercaya dapat menghemat hingga 1,785 liter setiap kalinya. Adapun yang lain berkomitmen memilih gawai dan peralatan rumah tangga yang hemat energi untuk mengurangi mencetak hal yang tidak penting dan bertindak dengan kebaikan.
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Mau Sukses Muda, Tanamkan 4 Hal Ini di Mindset Kamu

Kisah Penjual Kacang Nenek Warsi Sumbang Rp 14 juta untuk Warga Palestina

Bon Jovi Berhasil Cegah Perempuan Bunuh Diri di Nashville

Sekolah Alam Al-Fazza Gelar Aksi Solidaritas untuk Palestina
