Pengerukan Kali Pesanggrahan Capai 90 Persen, 22 Meter Kubik Lumpur Sedimen Diangkut Setiap Hari
Alat berat sedang dioperasikan untuk mengeruk lumpur sedimen di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat (ANTARA/Risky Syukur)
Merahputih.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mengantisipasi terjadinya banjir. Salah satunya adalah dengan melakukan pengerukan Kali Pesanggrahan.
"Kita lakukan pengerukan lumpur sedimen pada sepanjang 400 meter Kali Pesanggrahan. Itu sudah dimulai Agustus 2023 dan terus berjalan sampai sekarang," kata Kasudin Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat Purwanti Suryandari dikutip Antara, Rabu (8/1).
Pengerukan kali dengan lebar 40 meter tersebut memakan waktu yang cukup lama lantaran kiriman sedimen lumpur dari aliran kali yang terus bertambah.
Baca juga:
Warga Sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki Diminta Waspadai Banjir Lahar
"Pengerukan sudah 90 persen. Bulan Januari (2205) ini kita targetkan selesai," ungkap Purwanti.
Kepala Seksi Pemeliharaan Drainase Suku Dinas (Sudin) SDA Jakarta Barat, Yopi Siregar menyebutkan bahwa pihaknya mengerahkan empat alat berat jenis ekskavator untuk mengeruk lumpur sedimen tersebut.
"Setiap hari kita angkut 22 meter kubik lumpur sedimen. Terus kita buang ke 'dumping site' (tempat pembuangan limbah di laut) Ancol," tutur Yopi.
Baca juga:
Sudah Disetujui, Anggaran Penanganan Banjir Jakarta 2025 Capai Rp 5,6 Triliun
Menurut Yopi, pengerukan yang sudah dilakukan hampir 1,5 tahun tersebut cukup efektif untuk mencegah banjir.
"Sebelumnya hujan di 2023-2024 daerah sekitar Kali Pesanggrahan itu bisa kita minimalisir dari genangan sampai enggak ada banjir dari situ," katanya.
Biasanya ada laporan di Cepat Lapor Masyarakat (CRM) terkait banjir di lokasi tersebut. "Usai pengerukan sudah tidak ada laporan," katanya.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Pekan Ini Jakarta Terancam Banjir Rob, 560 Pompa Disiapkan Pemerintah
Antisipasi Banjir Rob Lebih dari Setengah Meter, BPBD DKI Siapkan 257 Lokasi Pengungsian untuk Warga Jakarta Utara
Banjir Lahar Semeru Bikin Ratusan Warga Terisolasi
Waspada Bencana Susulan di Papua dan Papua Barat Daya, BMKG Beri Sinyal Hujan Lebat di Raja Ampat
Pramono Janji Perbaiki Tanggul Baswedan yang Jebol 40 Meter
Musim Hujan Ekstrem, Anggota Dewan PSI Nilai Pramono Gamang Pilih Kebijakan Hiburan atau Penanganan Banjir
Air Laut Mau 'Ngelunjak' ke Daratan, Dinas SDA DKI Siapkan Ribuan Pompa dan Pasukan Biru di Pesisir Jakarta
Siaga 'Banjir Akbar'! Selain Curah Hujan Lokal, Limpasan Air dari Puncak Hingga Fenomena Bulan Purnama Jadi Ancaman Serius Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Tegaskan tak Ada Pergantian Nama Tanggul Baswedan menjadi Pramono
Cuaca Eksrem Bikin Banjir di Semarang, BNPB Siagakan 2 Pesawat Buat Reduksi Awan Hujan