Penerbangan Tanpa Tujuan untuk Nikmati Supermoon


Super blood moon di Stuttgart, Jerman saat gerhana bulan Januari 2019. (Foto: cnn.com)
QANTAS menawarkan penerbangan baru "tanpa tujuan" yang akan memberikan kesempatan kepada penduduk Australia yang rindu traveling untuk mengagumi supermoon. Penerbangan ini akan dilakukan pada akhir Mei, tepat saat gerhana bulan penuh dari ketinggian lebih dari 40.000 kaki.
Jika kamu berharap mendapatkan tiket, kamu kurang beruntung. Maskapai penerbangan Australia tersebut mengatakan tiket langsung terjual habis dalam waktu singkat, tepatnya 2,5 menit.
Baca juga:
Penerbangan supermoon adalah penawaran terbaru dari rangkaian perjalanan yang dioperasikan Qantas untuk membawa pelancong bersenang-senang, sebelum mengembalikan mereka ke tempat asal.
Tiket untuk penerbangan supermoon mulai dari AU$499 atau sekitar Rp5.539.223 untuk tiket ekonomi, sementara kelas bisnis dijual seharga AU$1.499 atau sekitar Rp16.639.871. Setelah tiket terjual habis, daftar tunggu juga dibuat, tetapi telah ditutup.

Dengan pembatasan perjalanan karena COVID-19, maskapai penerbangan menawarkan penerbangan "tanpa tujuan" yang memungkinkan penumpang naik pesawat, menikmati perjalanan, dan turun di lokasi yang sama.
Penerbangan semacam ini menjanjikan pemandangan bulan yang cukup spektakuler. Maskapai tersebut mengatakan dalam siaran pers, pihaknya bekerja dengan astronom Dr. Vanessa Moss untuk merancang "jalur penerbangan optimal di atas Samudra Pasifik."
Moss juga akan hadir untuk menghibur para pelancong dengan fakta dan wawasan tentang peristiwa bulan 26 Mei, yang disebut NASA sebagai gerhana "super blood moon".
NASA menjelaskan, "super" yang dimaksud artinya bahwa bulan purnama akan berada di dekat posisi orbit terdekatnya dengan Bumi, yang akan membuatnya lebih besar dan lebih terang bagi mata manusia.
Baca juga:
Jet Pribadi Terbaru Boeing 737 Menawarkan Interior Ala Pesawat Angkasa Luar
Dari beberapa belahan dunia, bulan akan tampak berwarna kemerahan akibat gerhana bulan total. Saat bulan melewati bayangan bumi, bulan akan terlihat lebih gelap dan lebih merah.
"Warna merah berasal dari sinar matahari yang menyaring melalui atmosfer bumi - cincin cahaya yang diciptakan oleh semua matahari terbit dan terbenam yang terjadi di sekitar planet kita pada saat itu," kata situs NASA seperti diberitakan cnn.com (15/5).
Badan antariksa AS menambahkan kemerahan bulan akan muncul "sulit diprediksi" karena ini juga dapat dipengaruhi oleh debu di atmosfer.
Gerhana bulan total, satu-satunya pada 2021, terlihat dari Australia, Selandia Baru, beberapa wilayah Pasifik, dan pantai barat AS.
Penerbangan Qantas ini akan dilakukan dengan Boeing 787 Dreamliner. "Dipilih karena jendelanya yang besar membuatnya ideal untuk memandang ke bulan," kata kepala pelanggan maskapai, Stephanie Tully, dalam sebuah pernyataan.
Penerbangan supermoon akan berlangsung selama tiga jam, berangkat dari Sydney dan terbang di atas pelabuhan kota sebelum berlayar di atas awan untuk menatap bulan dan gerhana. Wisatawan akan tetap bermasker dan harus menjaga jarak sosial di dalam pesawat.

Oktober lalu, penerbangan pertama maskapai Australia itu menjadi berita utama ketika tiket awal terjual habis dalam waktu kurang dari 10 menit.
Meskipun penerbangan semacam ini laris manis, tapi Qantas dikritik oleh beberapa orang karena "membuang" bahan bakar untuk keperluan non-esensial pada saat krisis iklim. Seorang juru bicara Friends of the Earth mengatakan kepada CNN Travel tahun lalu, mereka memandang penerbangan itu sebagai perjalanan yang tidak ada gunanya.
Qantas berjanji untuk mengimbangi 100% emisi karbon penerbangan bulan Oktober dan berencana untuk melakukan hal yang sama untuk tamasya supermoon yang akan datang.
Maskapai lain juga menjalankan penerbangan tanpa tujuan, termasuk All Nippon Airways, EVA Air, dan Hong Kong Express. (aru)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi

2 Maskapai China dan Korea Anyar Terbang ke Bali, Wisatawan Diharapkan Makin Banyak

Garuda Operasikan 70 Rute Penerbangan Dengan Tingkat Keterisian 78 Persen, Knock Off Rute Tidak Menguntungkan

Maskapai Fly Jaya Rute Jember-Jakarta Terbang Perdana 18 September, Tiket Dibandrol Rp 1,3-1,4 Juta

Imbas Demo, Penerbangan Perdana Rute Jember-Jakarta PP Hari Ini Ditunda Sepekan

Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Tersangka Penumpang Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air Pernah Dirawat di Rumah Sakit Jiwa

Jangan Main Layang-Layang Dekat Bandara Soetta, Sanksinya 3 Tahun Bui Denda Rp 1 M

Imbas Erupsi Lewotobi Laki-Laki, 8 Pesawat Batalkan Penerbangan ke Flores dan Lembata

Viral Batik Air Nyaris Kecelakaan Mendarat Miring di Soetta, Kemenhub Tegaskan Pesawat Putar Balik Akibat Cuaca Buruk
