Manuver Terakhir Boeing 747 Milik Qantas


Telah mengabdi selama 50 tahun bersama aramada Qantas. (Foto: Pixabay/Nel_Botha-NZ)
PADA hari Rabu, sebuah Boeing 747 terakhir milik Qantas lepas landas dari Australia. Menandai berakhirnya sejarah 50 tahun antara tipe pesawat legendaris itu dengan maskapai. Tidak hanya sekedar terbang dari A ke titik B, pesawat itu malah mengambil sedikit waktu untuk menulis pesan khusus membuat bentuk kanguru di atas langit. Kebetulan merupakan logo ikon dari maskapai Qantas.
"Pesawat ini sangat unggul dan memiliki kemampuan di masanya,” terang Alan Joyce, CEO Qantas Group, dikutip T+L. Para insinyur dan awak kabin, lanjutnya, senang bekerja bersamanya, dan pilot suka menerbangkannya. Begitu juga para penumpang. Mereka telah mengukir tempat yang sangat istimewa dalam sejarah penerbangan. Joyce juga mengatakan pesawat tipe tersebut akan sangat dirindukan banyak orang, termasuk dirinya.
Baca juga:
Menurut pernyataan itu, dilansir laman T+L, Qantas menerima pengiriman 747 pertamanya pada bulan Agustus 1971. Kehadiran Boeing 747, Qantas mencatat, untuk pertama kalinya memungkinkan perjalanan internasional bagi jutaan orang.
"Sulit untuk melebih-lebihkan dampak yang diberikan Boeing 747 terhadap dunia penerbangan dan negara yang letaknya jauh seperti Australia," terang Joyce. Langkah besar diambil untuk menggantikan Boeing 707, namun tidak memiliki ukuran dan skala yang jelas untuk menurunkan harga tiket pesawat seperti yang dilakukan Boeing 747. Hal itu menempatkan perjalanan internasional dalam jangkauan rata-rata orang Australia dan orang-orang mengambil kesempatan itu, Joyce menambahkan.
Di luar perjalanan liburan, Boeing 747 milik Qantas juga telah digunakan untuk sejumlah misi penyelamatan selama beberapa dekade terakhir. Pihak maskapai menjelaskan penggunaan pesawat untuk menerbangkan penumpang keluar dari Darwin setelah Topan Tracy dan menggunakannya untuk mengevakuasi warga Australia keluar dari Kairo selama kerusuhan politik tahun 2011 menjadi catatan tersendiri bagi Qantas.
Maskapai ini juga menggunakan pesawat untuk menerbangkan persediaan medis dan pelancong kembali dari Maladewa dan Sri Lanka setelah Tsunami pada bulan Desember 2004. Pada bulan Februari kemarin, Qantas menggunakannya guna membawa ratusan orang Australia yang terlantar kembali dari Wuhan.
Baca juga:
Qantas kini memiliki pesawat lebih hemat bahan bakar dengan jangkauan lebih baik, seperti 787 Dreamliner pada penerbangan Perth-London. Tidak ketinggalan Airbus A350 Proyek Sunrise dengan penerbangan non-stop ke New York dan London.
Sharelle Quinn, kapten pilot wanita pertama Qantas, juga berbagi cintanya pada pesawat ini dan sejarah unik mereka di industri penerbangan.
"Saya telah menerbangkan pesawat ini selama 36 tahun dan itu sebuah kehormatan istimewa," kata Kapten Quinn. "Dari Paus hingga bintang pop, Boeing 747 kami telah membawa lebih dari 250 juta orang dengan selamat ke tujuan mereka.” Selama beberapa dekade, pesawat ini juga terjun ke sejumlah lokasi untuk menyelamatkan orang-orang Australia yang terdampar jauh dari rumah. (lgi)
Baca juga:
Jet Pribadi Terbaru Boeing 737 Menawarkan Interior Ala Pesawat Angkasa Luar
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Detik-Detik Penumpang Lion Air Jakarta-Kualanamu Teriak ‘Bom’ hingga Bikin Ratusan Orang Pindah Pesawat

Pesawat Latih Jatuh di Bogor, TNI AU Konfirmasi 1 Orang Meninggal Dunia

American Airlines Kebakaran Sebelum Lepas Landas di Bandara Denver, Penumpang Panik hingga ‘Meluncur’ dari Pesawat

Garuda Indonesia Borong 50 Pesawat Boeing yang Dianggap Punya Reputasi Buruk, Ekonom: Apakah ini Tanda Menuju Krisis?

Setuju saat ‘Diharuskan’ Amerika Beli Pesawat Agar Tarif Impor Diturunkan, Prabowo Berdalih ingin Besarkan Maskapai Garuda

Horor! Seorang Pria Tewas Kesedot Mesin Pesawat Begini Kronologinya

Spesifikasi Pesawat Siluman B-2 AS, Mampu ‘Kecoh’ Radar Pertahanan hingga Hancurkan Fasilitas Nuklir Iran

DPR Desak Polri Usut Tuntas Kasus Ancaman Bom Pesawat Haji, Keamanan Nasional Jadi Taruhan

Detik-detik ATC Kuala Lumpur Paksa Pesawat Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu

Diancam Bom, TNI AU Pastikan 387 Penumpang Pesawat Saudi Airlines Selamat
