Peneliti LIPI Nilai Demokrat Berpeluang Bentuk Poros Ketiga di Luar Jokowi dan Prabowo


Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Syamsuddin Haris. (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menilai, Partai Demokrat berpeluang membentuk poros ketiga di luar poros Joko Widodo dan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019.
"Misalnya mungkin mengajak PKB atau PAN jadi bagian di dalamnya, di samping Pak Jokowi dan Prabowo," kata Haris dalam diskusi bertajuk 'Pencalonan Pilpres 2019 : Menantang Gagasan Antikorupsi dan Demokrasi', di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (6/3).
Dengan munculnya poros ketiga, kata Haris, publik bisa memilih figur alternatif selain Jokowi dan Prabowo. Pasalnya, lanjut dia, selama ini publik hanya disuguhkan dua nama tersebut sebagai kandidat capres.
"Saya melihat tantangannya adalah bagaimana pilpres ini tidak hanya untuk mereka-mereka saja, partai politik dan teman-temannya saja," ungkapnya.
Namun, dia mengakui aturan Presidential Threshold (PT) dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilihan umum berdampak pada terbatasnya capres alternatif di luar Jokowi dan Prabowo.
"Nah, ambang batas ini tentu punya konsekuensi logis, dampaknya terbatasnya peluang calon presiden alternatif di luar Jokowi-Prabowo," jelasn dia.
Diketahui, ketentuan PT atau ambang batas pencalonan presiden, partai politik (parpol) atau gabungan parpol harus mengantongi 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional untuk bisa mengusung pasangan capres dan cawapres pada 2019.
Padahal, lanjut Haris, selama beberapa tahun belakangan publik hanya disodori dua nama tersebut sebagai capres. PT ini juga membuat peluang dibentuknya poros ketiga di luar Jokowi dan Prabowo menjadi kecil.
"Tidak ada peluang munculnya calon atau poros ketiga. Peluang ada tapi sangat kecil. Sehingga ini mempersempit peluang publik untuk memilih di luar dua nama itu," pungkas Haris. (Pon)
Baca juga berita terkait di: Pengamat Nilai Pertemuan Jokowi AHY di Istana Berbau Dukungan
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Bioskop Dipakai untuk ‘Pencitraan’ Program Pemerintah, Komdigi Sebut Audio dan Video Visualnya Kuat untuk Publik

Politikus DPR Dukung Pemutaran Video Prabowo di Bioskop, Disebut Langkah Inovatif

Sosok Kapolri Baru Pilihan Prabowo Disebut Lebih Muda daripada Jenderal Listyo Sigit, Pengamat Intelijen Ibaratkan Sistem ‘Urut Kacang’

Prabowo Mau Reformasi Polri, SETARA Institute yakin Citra Negatif Polisi Bisa Terkikis

Video Capaian Program Prabowo Tayang Di Bioskop, Istana Tegaskan Tidak Langgar Aturan

Penonton Disuguhi Video Program Prabowo Sebelum Nontong Film Bioskop, Netizen Pro dan Kontra

Prabowo Disebut-Sebut Ajukan 2 Komjen untuk Gantikan Posisi Kapolri Jenderal Listyo Sigit, DPR: Kami belum Terima Suratnya

Prabowo Beri Sinyal Indonesia Dukung Qatar yang Baru Diserang Israel

Prabowo Tegaskan Dukung Kedaulatan Qatar Setelah Serangan Israel, Suara Dunia Harus Kian Lantang

Indonesia Segera Miliki Kilang Terbesar, Bakal Wujudkan Ketahanan Energi Presiden Prabowo
