Peneliti LIPI: Harus Ada Aturan Pelarangan Isu SARA dalam Pilkada


Peneliti LIPI Mochtar Pabottingi dalam diskusi di kantor Imparsial, Selasa (30/5). (MP/Ponco Sulaksono)
Peneliti Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Mochtar Pabottingi meminta pemerintah menyusun peraturan yang melarang penggunaan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) dalam Pilkada dan Pemilu.
Ia menilai, penggunaan isu SARA dalam proses politik lokal maupun nasional akan menimbulkan efek negatif terhadap keberlangsungan bangsa ke depan.
"Pemerintah harus tegas, harus ada aturan untuk melarang digunakannya isu SARA dalam proses Pilkada dan Pemilu. Jangan menghancurkan bangsa demi lima tahun pemerintahan," ujar Mochtar saat diskusi publik bertema "Pancasila dan Kebhinnekaan: Problematika Ujaran Kebencian atas Dasar Identitas" di kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (30/5).
Ia menjelaskan bahwa kehidupan berbangsa dam bernegara Indonesia telah berlangsung sejak lama. Sebelum kolektivitas bangsa terbentuk, kolektivitas daerah dan kolektivitas suku sudah ada terlebih dulu.
"Tatanan kebangsaan Indonesia sudah berproses sejak lama. Dan kita harus ingat bahwa perhelatan Pilkada dan Pemilu adalah proses dalam tatanan kebangsaan," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Mochtar, yang harus dikedepankan saat ini adalah sikap yang mencerminkan kebangsaan.
Menurutnya, jika masyarakat mengedepankan sentimen suku dan kedaerahan, hal tersebut akan meredupkan semangat kebangsaan yang selama ini telah terjaga dengan baik.
"Dengan begitu, yang harus diutamakan adalah kriteria berbangsa Indonesia. Jika isu SARA dihembuskan, artinya itu mematikan semangat kebangsaan. Maka harus ada sikap tegas dari pemerintah," pungkasnya. (Pon)
Baca juga berita terkiat penggunaan isu SARA dalam Pilkada di: KPU Siap Tangkal Isu SARA Pilkada
Bagikan
Berita Terkait
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

DPR Mulai Bahas Pilihan Alternatif Model Pilkada, Usulan PKB Gubernur Ditunjuk Presiden Belum Ada Yang Nolak

Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar

Legislator Ungkap Keuntungan dari Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal

Partai Tengah Lagi Bikin Strategi Simulasi Pemilu dan Pilkada

Partai Buruh Ajukan Uji Materi Minta Ambang Batas Parlemen Dihapus Pada Pemilu 2029
