Peneliti BRIN Prediksi Awal Ramadan 1443 Hijriah Jatuh Pada 3 April
Pemantauan hilal Ramadan 2021 di pesisir pantai Lhoknga, Aceh Besar, Aceh, Senin (12/5). ANTARA FOTO / Irwansyah Putr
MerahPutih.com - Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penentuan awal Ramadhan pada Jumat (1/4) sore ini.
Sidang isbat dilakukan setelah menerima laporan dari para pemantau hilal yang tersebar di 101 titik mulai dari Sabang sampai Merauke.
Baca Juga
Tahapan Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan Yang Digelar Hari Ini
Nantinya umat Muslim Indonesia akan mengetahui kapan jatuhnya 1 Ramadan, apakah jatuh pada Sabtu atau Minggu. Namun Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menentukan 1 Ramadan sejak jauh-jauh hari.
Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaludin mengatakan pemerintah akan melakukan rukyat pada 1 April 2022.
Pada saat itu posisi bulan di Indonesia itu secara umum kurang dari 2 derajat. Jadi dengan menggunakan kriteria yang lama, kriteria tinggi bulan 2 derajat ini berpotensi berbeda dengan yang sudah diumumkan dalam maklumat Muhammadiyah
Dari sisi astronomi, Thomas menjelaskan pada saat 1 april elongasi atau jarak bulan dan matahari hanya sekitar 3 derajat. Kemudian ketinggiannya kurang dari 3 derajat. Makna ketinggian ini bahwa hilal yang sangat tipis itu akan terganggu oleh cahaya safak atau senja sehingga tidak mungkin ada rukyat secara global.
Sementara pemerintah yang berdasarkan kesepakatan MABIMS bersepakat menggunakan kriteria baru penentuan awal bulan hijriah yaitu tinggi minimal 3 derajat, elongasi jarak bulan matahari 6,4 derajat.
Baca Juga
MUI Keluarkan Panduan Beribadah saat Ramadan dan Idul Fitri 2022
Sehingga dengan dua parameter ini elongasi yang menunjukkan bahwa hilal itu sangat tipis dan redup, kemudian tingginya masih kurang dari 3 derajat artinya cahaya safaknya masih cukup kuat. Sehingga ini tidak akan mungkin ada hasil rukyat, kalaupun ada yang melaporkan itu akan ditolak.
Dengan demikian, kata Thomas, bisa diperkirakan pada saat sidang isbat nanti itu akan memutuskan awal Ramadhan jatuh pada tanggal 3 April 2022. Perbedaan ini yang menjadi potensi perbedaan karena Muhammadiyah sudah mengumumkan 1 Ramadhan jatuh pada 2 April 2022.
Thomas meyakini kajian astronomi dapat menjadi jalan tengah dalam menyatukan perbedaan kriteria penentuan awal Ramadhan. BRIN mengusulkan kepada umat Islam satu metode dengan kriteria yang nantinya diharapkan menjadi titik temu, yaitu kriteria yang didasarkan pada kajian astronomi dengan data-data ilmiah.
"Ini menjadi kontribusi BRIN sebagai lembaga riset untuk memberikan solusi penyatuan umat dengan memberikan kriteria dan pemahaman apa sesungguhnya yang terjadi dalam pengamatan dan perhitungan hilal".
Pada 2010 lalu, Thomas mengusulkan ada kriteria baru untuk usulan penyatuan kriteria. Sejak saat itu ia mengusulkan dan memimpin pakar astronomi menghasilkan naskah akademik untuk usulan kriteria baru.
Baginya, astronomi dilibatkan untuk melihat sisi lain bahwa perbedaan itu bukan karena perbedaan hisab dan rukyat, bukan karena perbedaan pengamatan dan perhitungan tapi lebih pada perbedaan kriteria.
Kriteria ini dapat diperoleh dari kajian-kajian astronomi sehingga astronomi berperan untuk memberikan jalan tengah dalam memberikan solusi untuk penyatuan paham hisab dan paham rukyat, termasuk nanti akan menghasilkan satu sistem kalender yang mempersatukan umat. (Asp)
Baca Juga
Awal Ramadan 1443 Hijriah Berpotensi Berbeda, Kemenag: Tunggu Sidang Isbat
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Presiden ke-7 RI Joko Widodo Ditugaskan BRIN jadi Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Bencana
BRIN Tunjuk Joko Widodo Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sumatra
Presiden Prabowo Perintahkan Optimalkan 8.000 Periset, Kembangkan Produk Indonesia
BRIN Kembangkan Pesawat Amfibi Dengan PT DI, Pas Buat Wilayah Kepulauan
BRIN Tegaskan Komitmen Kawal Program Prioritas Presiden Prabowo Bidang Pangan, Energi, dan Air
Kepala BRIN Gandeng Kementerian hingga Danantara, Bangun Fokus Riset dan Inovasi
Profil dan Karier Arif Satria, Kepala BRIN yang Baru Saja Dilantik Prabowo
Prabowo Lantik Rektor IPB Jadi Kepala BRIN, Dwiarso Budi Santiarto Jadi Wakil Ketua MA
Air Hujan di Jakarta Terkontaminasi Mikroplastik, BRIN: Bisa Sebabkan Iritasi hingga Peradangan
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN