Pendeteksi Banjir Dapat Anda Buat Sendiri

Fadhli Fadhli - Senin, 09 Februari 2015
Pendeteksi Banjir Dapat Anda Buat Sendiri

Banyak jalanan di Jakarta terendam air banjir. (foto:Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Teknologi - Semalam (08/07), Jakarta diguyur hujan lebat. Dengan sistem pengairan yang belum sepenuhnya diremajakan, tak ayal dengan hujan yang begitu deras, Jakarta kembali dilanda banjir.

Baca Juga: Banjir di Istana Surut

Ditambah dengan sedang diadakannya beberapa proyek pembangunan yang tentunya sedikit-banyak menutup jalur pengairan, maka titik banjir pun belum bisa dikurangi. Hingga pagi ini Jakarta dan sekitarnya masih dilanda hujan lebat, dengan total 49 titik banjir masih menggengi Jakarta hingga pukul 09.30 WIB pagi ini.

Penduduk Jakarta pasti selalu disibukan ketika banjir datang, belum lagi segala aktifitas pasti selalu terganggu karena banjir. Untuk mengakali hal itu dan mengantisipasinya pasti banyak warga Jakarta menginginkan adanya sebuah alat pendeteksi banjir.

Baca Juga: Kota di Swedia Dilanda Banjir Air Panas

Mungkin sebagian dari anda berpikir bahwa alat pendeteksi banjir akan memiliki harga yang mahal, namun nyatanya tidak. Alat pendeteksi banjir relatif murah dan dapat dibuat sendiri. Mengandalkan teori Archimedes seperti pada toren air di rumah, pendeteksi banjir dapat dibuat dengan mengandalkan pelampung dan sensor sederhana.

Hal yang perlu anda siapkan untuk memulai membuatnya adalah:

1. Bel listrik
2. 3 buah baterai
3. 2 buah buku
4. Gabus dan kabel secukupnya
5. Pipa paralon diameter 1 inci, panjang 1 m, atau sesuai kebutuhan
6. Pisau Kayu / papan

Jika sudah memiliki semua bahan yang dibutuhkan maka anda siap untuk membuat alat pendeteksi banjir berskala kecil. Langkahnya sebagai berikut: 

1. Buatlah lubang panjang pada paralon

2. Buatlah 2 buah gabus yang seukuran dengan diameter paralon. Tancapkan masing-masing 1 buah paku pada tengah-tengah gabus.

3. Ikatkan ujung kabel pada masing-masing kepala paku yang mudah ditancapkan pada gabus. Masukkan kedua gabus pada paralon, dengan posisi kepala paku menghadap ke bawah pada gabus bagian atas dan atau posisi ketinggian yang diinginkan lalu rekatkan agar posisi gabus tidak berubah. Sedangkan gabus bagian bawah, kepala paku menghadap ke atas dan pastikan gabus agak longgar sehingga bisa turun naik.

4. Susun semua alat yang telah ada. (lihat gambar)

5. Rekatkan paralon yang sudah terangkai pada papan atau kayu, tempatkan tegak berdiri di halaman rumah atau tempat yang rawan banjir.

6. Pada rangkaian alat tersebut, jika terjadi banjir gabus bagian bawah akan naik mengikuti ketinggian air dan kutub negative baterai yang dihubungkan dengan paku pada gabus akan menempel pada kutub positif baterai yang mengakibatkan arus listrik dari baterai mengalir dan bel akan berdering.

Ini merupakan alat berskala kecil. Mungkin jika anda mengaplikasikannya pada sungai di dekat perumahan anda dengan skala yang lebih besar, akan dapat membantu anda untuk bersiap diri menghadapi banjir lebih dini.

#Antisipasi Banjir #Banjir Jakarta #Pencegahan Banjir #Penanggulangan Banjir Jakarta #Penanggulangan Banjir #Banjir
Bagikan
Ditulis Oleh

Fadhli

Berkibarlah bendera negerku, tunjukanlah pada dunia.

Berita Terkait

Indonesia
Jalur Pantura yang Hubungkan Semarang dan Demak Masih Terendam Banjir Kamis Pagi, Ketinggian Air hingga 70 Cm
Hal ini menyusul hujan deras yang terjadi sejak selama dua hari mulai Selasa hingga Rabu malam.
Frengky Aruan - Kamis, 23 Oktober 2025
Jalur Pantura yang Hubungkan Semarang dan Demak Masih Terendam Banjir Kamis Pagi, Ketinggian Air hingga 70 Cm
Indonesia
Banyak Motor Mogok Imbas Banjir Pantura Semarang-Demak, Polisi Imbau Cari Jalur Alternatif
Pantauan di lapangan menunjukkan ketinggian air banjir jalur Pantura Semarang-Demak bervariasi antara 30 hingga 70 sentimeter.
Wisnu Cipto - Kamis, 23 Oktober 2025
Banyak Motor Mogok Imbas Banjir Pantura Semarang-Demak, Polisi Imbau Cari Jalur Alternatif
Indonesia
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Ia menekankan bahwa penanganan banjir adalah isu kemanusiaan dan hak warga
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Normalisasi Ciliwung Stagnan, DPRD Khawatir Jakarta Bakal Jadi 'Kolam Raksasa' Lagi
Indonesia
6 RT di Jakarta Selatan Sebelumnya Kebanjiran, BPBD: Surut Sepenuhnya hingga Pukul 10.00 WIB
Rinciannya 2 RT di Kelurahan Cilandak Timur 2, 3 RT di Kelurahan Cipete Utara, serta 1 RT di Kelurahan Pondok Labu.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
6 RT di Jakarta Selatan Sebelumnya Kebanjiran, BPBD: Surut Sepenuhnya hingga Pukul 10.00 WIB
Indonesia
6 RT di Jakarta Selatan Kebanjiran hingga Sabtu Pagi
Sejumlah wilayah masih terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Jumat (17/10) kemarin.
Frengky Aruan - Sabtu, 18 Oktober 2025
6 RT di Jakarta Selatan Kebanjiran hingga Sabtu Pagi
Dunia
Meksiko Diterjang Banjir, Sedikitnya 64 Tewas dan 65 Hilang
Para ahli meteorologi menyebut hujan pekan lalu menjadi lebih berbahaya karena dipicu kombinasi sistem tropis dari Teluk Meksiko dan front dingin dari utara.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
  Meksiko Diterjang Banjir, Sedikitnya 64 Tewas dan 65 Hilang
Dunia
Banjir Menyerbu Wilayah Catalonia di Spanyol, Mengurung Warga di dalam Mobil
Badan meteorologi nasional Spanyol, AEMET, telah mengeluarkan peringatan tertinggi atau red alert untuk provinsi pesisir tersebut.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
 Banjir Menyerbu Wilayah Catalonia di Spanyol, Mengurung Warga di dalam Mobil
Indonesia
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Beberapa bencana hidrometeorologi basah termasuk ancaman banjir bandang sering menimbulkan korban jiwa ketika terjadi.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 13 Oktober 2025
7 Kecamatan di Medan Dilanda Banjir, Sumatera Utara Rawan Bencana Hidrometeorologi Basah
Dunia
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak
Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum telah menggelar pertemuan virtual dengan para gubernur dari lima negara bagian terdampak untuk mengoordinasikan respons darurat.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Banjir Meksiko Tewaskan 47 Orang, Presiden Rapat Daring dengan 5 Negara Bagian Terdampak
Indonesia
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Mengajak semua pihak untuk terlibat dalam mencegah bencana banjir, terutama di tengah ancaman krisis iklim saat ini.
Dwi Astarini - Jumat, 19 September 2025
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama
Bagikan