Pendaki Asal Spanyol Alami Hipotermia di Gunung Merapi Berhasil Dievakuasi


WNA Jacinto Cornejo Denise Del Carmer mengalami hipotermia di puncak gunung Merapi, Kamis (14/9). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Seorang pendaki warga negara asing (WNA) asal Spanyol, Jacinto Cornejo Denise Del Carmer yang mengalami hipotermia di puncak Gunung Merapi, berhasil dievakuasi.
Denise diketahui mendaki Gunung Merapi secara ilegal. Diketahui jalur pendakian Gunung Merapi sudah ditutup lama pasca aktivitas meningkat dan berstatus waspada.
Baca Juga
Kepala Pelaksana harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Suratno mengatakan, petugas mendapatkan informasi adanya WNA yang mengalami hipotermia pada Kamis (14/9) sekira pukul 08.24 WIB. Petugas langsung mengecek CCTV Gunung Merapi dan melakukan evakuasi.
"Kami melakukan evakuasi WNA asal Spanyol alami hipotermia. WNA itu terdeteksi di pasar Bubrah jalur pendakian Merapi. WNA tersebut melakukan pendakian pada Rabu sekitar pukul 10.00 WIB," ujar Suratno, Kamis (14/9).
Dia menjelaskan pihaknya menerima kabar tersebut dari Jakarta. Informasi awal, didapat dari agen travel yang dipakai WNA itu hendak mendaki Gunung Merapi setelah menginap di hotel wilayah Yogyakarta.
Ia mengatakan petugas menemukan sepeda motor milik WNA itu diparkirkan di jalur pendakian New Selo, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali. Keberadaan WNA itu terekam CCTV yang ada di pos 1.
"Kami perintahkan empat petugas untuk evakuasi Kamis pukul 10.15 WIB sampai tiba di bawah dalam kondisi selamat," katanya.
Baca Juga
Suhu Capai Titik Beku, Pendakian ke Gunung Gede Pangrango Ditutup
Sementara, Denise mengaku awalnya mendaki Gunung Merapi hanya sampai Pasar Bubrah kemudian turun ke bawah. Namun, karena berkabut, dia terpaksa harus bermalam tanpa membawa perbekalan cukup.
"Saya hanya membawa jaket dan selimut dengan cuaca dingin dan mendung. Bebatuan yang diinjak selalu melorot (jatuh)," kata Denise.
Dia pun mengaku tidak bisa tidur karena lokasi tempat istirahat sangat tidak nyaman untuk tidur dan berbahaya. Kemudian saat akan turun menunggu kabut hilang terlebih dahulu.
"Saya sangat kedinginan. Saya hampir tidak tidur, mungkin saya hanya tidur 50 menit sampai satu jam saja," ucap dia.
Dia mengatakan bekal yang dibawa juga menipis. Hanya ada cokelat untuk sarapan dan beruntung ada orang yang menyelamatkan.
"Saya sangat beruntung selamat. Saya sudah mendaki selama 12 jam sampai pagi ini. Terima kasih tuhan. Dan terima kasih atas pertolongannya petugas," tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah).
Baca Juga
2.157 Pendaki Bersiap Upacara HUT ke-78 RI di Gunung Bawakaraeng
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Pendaki Gunung Bawang Tewas Tersambar Petir, Evakuasi Butuh Waktu 12 Jam Lebih

Pendaki Swiss Jatuh di Rinjani Dievakusi Pakai Helikopter Langsung ke Denpasar

Kasus Kematian Juliana Makin Panas, Menteri Pariwisata Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Tuntutan Keluarga

Wajib Tahu! Kalau Mau Mendaki Gunung, Hindari Makanan Ini Biar Enggak Celaka

Polemik Donasi Rp 1,3 miliar untuk Agam Rinjani

Hampir Meregang Nyawa! Pendaki Malaysia Tergelincir di Rinjani, Begini Kondisinya Sekarang

Kisah Pilu Pendaki Brasil di Rinjani Berakhir di Meja Autopsi, Jenazah Harus Lewat Jalur Darat Menuju Bali

3 Helikopter Stand by, Evakuasi Pendaki Brazil di Rinjani Terkendala Kabut

Pendaki Brazil Jatuh di Rinjani Masih Hidup, Posisinya di Kedalaman 500 M dari Titik Jatuh

Pendaki Viral di TikTok Nekat Masuk Kawasan Puncak Merapi Dihukum Bersihkan OWA Kalitalang
