Penarikan Pinjaman Bikin Neraca Pembayaran Surplus
Ilustrasi Rupiah. (Foto: Antara).
MerahPutih.com - Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2020 kembali mencatat surplus USD 2,1 miliar. Sebelumnya, pada triwulan II, surplus mencapai 9,2 miliar dolar AS.
Bank Indonesia mencatat, surplus yang berlanjut ini tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko menegaskan, surplus ini bikin posisi cadangan devisa pada akhir September 2020 meningkat menjadi USD135,2 miliar.
Baca Juga:
Utang Luar Negeri Indonesia Sudah Capai USD413,4 Miliar
Posisi cadangan devisa tersebut, kata Onny, setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah serta berada di atas standar kecukupan internasional.
Onny menjelaskan, transaksi berjalan pada triwulan III-2020 mencatat surplus, juga ditopang oleh peningkatan surplus neraca barang.
Pada triwulan III-2020 transaksi berjalan mencatat surplus USD1 miliar (0,4 persen dari PDB), setelah pada triwulan sebelumnya mencatat defisit USD2,9 miliar (1,2 persen dari PDB).
Surplus transaksi berjalan, tegas Onny, ditopang oleh surplus neraca barang seiring dengan perbaikan kinerja ekspor di tengah masih tertahannya kegiatan impor sejalan dengan permintaan domestik yang belum kuat.
Sementara surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2020 mencatat surplus 1,0 miliar dolar AS (0,4 persen terhadap PDB), setelah mengalami surplus 10,6 miliar dolar AS (4,3 persen terhadap PDB) pada triwulan sebelumnya.
Surplus tersebut ditopang oleh aliran masuk investasi langsung dan neto investasi lainnya, di tengah penyesuaian investasi portofolio seiring ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.
"Aliran masuk investasi langsung tetap terjaga sejalan dengan ekonomi domestik yang membaik," katanya.
Transaksi investasi lainnya mengalami surplus didorong oleh penarikan pinjaman pemerintah dalam rangka mendukung pembiayaan penanganan COVID-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta penarikan simpanan sektor swasta di luar negeri, sejalan dengan kebutuhan pembayaran pinjaman luar negeri.
Sementara itu, investasi portofolio mencatat net outflows 1,9 miliar dolar AS, setelah mencatat net inflows 9,8 miliar dolar AS pada triwulan sebelumnya.
"BI senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI dan terus memperkuat bauran kebijakan guna menjaga stabilitas perekonomian, serta memperkuat koordinasi kebijakan," katanya. (*)
Baca Juga:
Utang Luar Negeri Indonesia Capai 38,1 Persen Dari PDB
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Cadangan Devisa Indonesia Cukup Buat 6 Bulan Ekspor
Warga Makin Mudah Lakukan Pembayaran Digital, Transfer Capai Rp 25 Kuadriliun
Target RUU Redenominasi Rupiah Rampung 2027, BI Tegaskan Butuh Persiapan Matang
Surat Utang Global Bikin Cadangan Devisa Meningkat
Banyak yang Belum Tahu, Ingat Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis Biaya Admin
Ekspor Dinilai Bagus, Tapi Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 5,5 Persen
Legislator NasDem Rajiv Mangkir dari Panggilan KPK, Pemeriksaan Bakal Dijadwalkan Ulang
Ramai Bantahan Jumlah Dana Pemda Mengendap, Menkeu Purbaya Lempar Tanggung Jawab ke BI
Bantah APBD Jabar Parkir di Bank, Dedi Mulyadi Pegang Bukti Menkeu Pakai Data Lama dari BI
BI Tahan Suku Bunga Acuan, Perang Tarif AS Bikin Ekonomi Dunia Melemah