Pemprov DKI Ajak Warga Buat Drainase Vertikal, Segini Harganya


Sumur Resapan atau Drainase Vertikal. (YouTube)
MerahPutih.com - Pemprov DKI akan melakukan sosialisasi kepada warga Jakarta untuk ikut berkontribusi membuat drainase vertikal atau sumur resapan di halaman rumahnya masing-masing.
Kepala Seksi Geologi Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta, Togas Braini mengatakan pembangunan sumur resapan di lahan kosong rumah warga itu membantu menuntaskan persoalan banjir di Jakarta.
Untuk membangun satu unit drainase vertikal dengan kedalaman tiga meter di dalam tanah, kata Togas, setiap warga harus mengeluarkan dana sekitar Rp 1,1 juta. Estimasi harga itu untuk belanja material seperti 24 krat botol, kerikil, pasir, semen, batu split, kasa nyamuk dan pipa peralon.
"Perkiraan biaya bervariatif tergantung harga krat botol. Soalnya di setiap warung jual krat itu berbeda-beda ada yang jual Rp 10.000 bahkan ada yang jual sampai Rp 25.000 satunya," kata Togas di Jakarta, Jumat (3/5).
Togas pun menjelaskan, langkah-langkah membuat sumur resapan di lahan rumah. Pertama gali tanah dengan kedalaman satu sampai tiga meter kedalam, lalu tumpuk krat botol bekas. Selanjutnya masukan pasir, tutup dengan mesh atau kasa nyamuk, dan timbun dengan batu split dan semen.
Pemprov DKI sendiri menargetkan pada tahun ini bakal membuat 1.330 titik drainase vertikal di empat wilayah Ibu Kota yakni Jakarta Timur, Pusat, Selatan, dan Barat.
Namun, melihat kejadian banjir kemarin yang mengepung Jakarta Timur dan Selatan, lanjut Togas, dua wilayah inilah yang akan lebih difokuskan atau diperbanyak titik pembuatan drainase vertikal.
Lanjut Togas, Pemprov DKI targetkan 1,8 juta sumur resapan. Togas pun menyampaikan bila pihaknya berhasil mencapai target membuat 1,8 juta drainase vertikal di Ibu Kota, tak akan ada lagu banjir di musim hujan. (Asp)
Baca Juga: Pemprov DKI Bakal Beri Diskon PBB untuk Masyarakat yang Bangun Drainase Vertikal
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Gulkarmat Jakarta Beri Peringatan Keras tentang Bahaya Kebakaran Perkantoran pada Akhir Pekan

Pramono Pastikan Jakarta Aman dan Normal Kembali, Layanan Transjakarta Hingga MRT Masih Gratis Hingga 8 September

Di Tengah Maraknya Aksi Demonstrasi, Ada 2 RT dan 6 Jalan Jakarta yang Kebanjiran

Hindari Kericuhan Aksi Demo, Pemprov DKI Pulangkan para Pegawai

Pemprov DKI Jakarta Bertanggung Jawab Penuh atas Kerusakan Pasca Demo Rusuh di Depan Gedung DPR

Jakarta Menuju Kota Global, Tidak Terpisahkan Kawasan Tanpa Rokok Termasuk di Gerbong Kereta

Macet di Jalan TB Simatupang tak Terbendung, Pramono Mau Terapkan Sistem Ganjil-Genap

Atasi Macet Horor di TB Simatupang, Pemprov DKI Buka Wacana Alih Fungsi Trotoar dan Pembangunan Jalan Layang

Belum Tertarik Jabat Komisaris BUMD DKI, Ahok: Enakan Begini, Free Man

Titik Macet Terparah di Jakarta Selatan Terungkap, Salah Satunya di Jalan TB Simatupang
