Pemkot Yogyakarta Larang Ibu Hamil dan Anak-anak Nonton Pemotongan Kurban


Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti (kiri) menunjukkan kartu tanda sehat hewan kurban berwarna kuning. (MP/Teresia Ika)
MerahPutih.com - Pemerintah Kota Yogyakarta mengeluarkan imbauan larangan terhadap anak-anak di bawah umur dan ibu hamil untuk menyaksikan pemotongan hewan kurban saat Iduladha 1438 Hijriah.
Menurut Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, proses pemotongan hewan kurban tidak pantas ditonton oleh anak-anak.
"Kami imbau agar anak-anak dan ibu hamil tidak diajak melihat proses pemotongannya. Tidak baik anak-anak melihat hewan kurban dipotong kepalanya di depan mata mereka," kata Haryadi saat jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (25/8).
Demi memastikan kesehatan dan keamanan hewan kurban, Pemkot Yogyakarta turun langsung ke lapangan untuk memberikan edukasi dan memeriksa kesehatan hewan kurban.
Haryadi melanjutkan pemerintah kota untuk menyediakan pemeriksaan kesehatan hewan di Posko Kurban yang dibuka di Rumah Pemotongan Kurban (RPK) yang terletak di Giwangan Yogyakarta.
Pemkot juga sudah berkeliling ke pasar ternak dan RPK untuk memeriksa kesehatan hewan kurban. Hewan yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat diberi tanda berupa kalung yang ada kertas warna kuning.
Sementara, lokasi tempat berjualan yang menjual hewan-hewan yang sudah dinyatakan sehat juga diberi tanda.
"Kalau beli kurban, cari yang ada kalungnya. Artinya hewan itu dijamin sehat dan halal. Beli di tempat yang sudah ada tandanya. Berdasarkan pantauan kami, hewan kurban di Kota Yogyakarta sehat semua. Hanya ada beberapa yang kecapean saja," kata Politikus Golkar ini.
Setidaknya ada 1.800 hewan kurban yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat. Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Sugeng Darmanto mengatakan, pihaknya turut menggratiskan pemotongan hewan saat Iduladha. Syaratnya, warga bisa mendaftar ke Posko di RPH Giwangan.
"Pendaftaran dibuka 25 Agustus sampai 3 September. Per harinya ada kuota jumlah hewan yang dipotong," kata Sugeng.
Pihaknya menyiapkan sekitar lima kelompok yang memiliki sekitar 20 tukang potong hewan. Dalam waktu dekat pihaknya akan memberi sosialisasi pada takmir masjid soal tata cara penyembelihan dimulai dari perebahan sampai membuat hewan tidak stres sebelum disembelih. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: Miris! Curhatan Lelaki Tua Korban First Travel
Bagikan
Berita Terkait
Kearifan Lokal Jaga Warga Bikin Yogyakarta Cepat Pulih Dari Demo Berujung Rusuh

KAI Daop 6 Yogyakarta Layani 219.400 Penumpang Selama Long Weekend Maulid Nabi

Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Siap Sambut Iduladha 2025, Kemenag Lakukan Rukyatulhilal Serentak di 114 Lokasi
