Pemerintah Soroti Tenggang Rasa di Lingkungan Rumah selama Pandemi COVID-19


Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. (ANTARA/sw)
MerahPutih.com - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia masih terus bertambah dari hari ke hari. Oleh karena itu, kesadaran masyarakat untuk melakukan karantina mandiri di rumah diharapkan dapat terwujud.
Pemerintah pun berharap bahwa masyarakat dapat saling tolong menolong bagi mereka yang dinyatakan sebagai PDP atau bahkan positif, tapi melakukan karantina mandiri.
Baca Juga:
Dua Orang Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan akibat Bansos Corona di Jakarta Utara
"Rasa tolong menolong yang kita harus muncul pada semua orang pada masa yang sulit ini," ucap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto kepada wartawan, Rabu (29/4).
Dengan cara gotong royong serta disiplin mengikuti imbauan pemerintah, Yuri berharap pandemi ini dapat segera berakhir.
"Kita harapkan siapa pun tetap menjaga agar pandemi ini bisa kita kendalikan dan kembali normal," ucap pria yang juga dokter militer ini.
Ia berharap, apabila ada tetangga yang menunjukkan gejala terpapar COVID-19, para tetangga jangan justru menjauh dan mengucilkan.
"Kita bantu pemenuhan kebutuhan mereka agar tidak keluar rumah, mari kita yang sehat melindungi yang sakit," ucap Yuri.

Yuri menyebutkan, kasus positif berdasarkan jenis kelamin sampai pada saat ini didominasi oleh laki-laki sebesar 59% dan 41% terjadi pada wanita.
Yuri tetap mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dan juga berperan aktif dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di tanah air.
“Kita harus melawan COVID-19 dengan meningkatkan imunitas diri, tetap sabar dan tenang, tidak panik, istirahat yang cukup, jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan dengan gunakan sabun dan air mengalir,” terangnya.
Pemeriksaan spesimen untuk mengetahui apakah positif COVID-19 atau tidak juga terus berjalan di laboratorium-laboratorium yang ditunjuk pemerintah.
Yurianto hari ini menyebut laboratorium yang ikut memeriksa spesimen pasien COVID-19 berjumlah 89 di berbagai daerah di Indonesia.
Laboratorium yang saat ini telah aktif lakukan pemeriksaan sebanyak 89.
Baca Juga:
Pembagian Hand Sanitizer Bergambar Bupati Klaten Dinilai Menyakiti Nurani Rakyat
Terdiri dari 48 laboratorium di berbagai rumah sakit di seluruh Indonesia, 15 laboratorium yang tersebar di berbagai perguruan tinggi, kemudian 18 laboratorium di jejaring lab Kemenkes, 5 laboratorium berada di jaring laboratorium kesehatan daerah, dan ada 3 laboratorium daerah balai veteriner direktorat peternakan.
Angka ini meningkat hampir dua kali lipat dari beberapa hari sebelumnya. Jika dibandingkan dua hari terakhir, jumlah laboratorium yang aktif masih di angka 40-an.
Hingga Rabu (29/4) tercatat kasus positif Corona di Indonesia mencapai 9.771 orang. Sedangkan yang dinyatakan meninggal mencapai 784 orang. Di sisi lain, pasien yang sembuh berada di angka 1.391. (Knu)
Baca Juga:
Kasus Corona di DKI Rabu (29/4): Positif 4.033 Orang, Meninggal 381 Jiwa
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
