Pemerintah Harusnya Gratiskan Tol selama Mudik Lebaran, Ekonom Sebut Hanya Buang Anggaran 0,04 Persen dari APBN


Ruas Jalan Tol Layang Mohammed Bin Zayed. (ANTARA/Pradita Kurniawan Syah)
MerahPutih.com - Ekonom, Achmad Nur Hidayat menilai, keputusan pemerintah memberikan diskon tarif tol yang hanya 20 persen belum menyelesaikan persoalan mudik Lebaran 2025. Achmad menantang agar Pemerintah berani mengambil langkah radikal.
“Misalnya, menggratiskan tol selama tujuh hari, yang hanya membutuhkan anggaran Rp1,5 triliun hingga Rp2 triliun setara dengan 0,04 persen APBN 2025,” tuturnya, kata Achmad kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/3).
Ia melihat diskon tarif tol sebesar 20 persen hanya bersifat simbolis. Misalnya, untuk rute Jakarta-Surabaya, biaya tol dapat mencapai Rp 1 juta. Dengan memanfaatkan diskon 20 persen, maka pemudik hanya menghemat Rp 200 ribu.
“Besaran diskon tersebut jumlahnya tidak signifikan dibandingkan kenaikan harga BBM, makanan, atau akomodasi selama perjalanan,” ungkap Achmad yang juga Ekonom UPN Veteran Jakarta ini.
Baca juga:
Dalam 5 Hari 361 Ribu Kendaraan Melintasi Ruas Tol Cipali, Puncak Arus Mudik Belum Terjadi
Ia melihat, langkah-langkah seperti tarif tol gratis dan subsidi BBM ini jauh lebih berdampak dibanding sekadar diskon parsial atau imbauan administratif. Sayangnya, pemerintah terjebak dalam logika 'anggaran terbatas'.
“Padahal, jika mau, dana untuk proyek infrastruktur mewah bisa dialihkan sementara ke perlindungan sosial mudik,” lanjut Achmad.
Misalnya, mengalokasikan satu persen dari anggaran Ibu Kota Nusantara (IKN) atau setara dengan Rp 4,66 triliun untuk subsidi transportasi mudik yang cukup untuk menggratiskan dua juta tiket bus atau 500 ribu tiket kereta ekonomi.
“Mudik yang menjadi penggerak ekonom setiap tahunnya, seharusnya menjadi momentum pemerintah membuktikan komitmennya,” jelas Achmad.
Baca juga:
Tak Hanya Ditilang, Pelanggar Ganjil - Genap di Rute Mudik Juga Dikeluarkan dari Tol
Menurut Achmad, tanpa perubahan paradigma, kebijakan mudik dan agenda pembangunan lainnya, akan tetap menjadi drama tahunan yang berujung pada kekecewaan publik.
“Tanpa perubahan paradigma, kebijakan mudik dan agenda pembangunan lainnya akan tetap menjadi drama tahunan yang berujung pada kekecewaan publik,” tutup Achmad. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Daftar 33 Ruas Tol yang Tarifnya Kena Diskon 20 Persen dan Ketentuannya

Diskon Tarif Tol 20% Berlaku 10 Hari di Juni-Juli, Catat Waktunya!

Pemerintah Gelontorkan Rp 940 Miliar Buat Diskon Tarif Transfortasi Selama Juni - Juli

Tarif Tol Kunciran-Serpong Naik, Pengelola Klaim Karena Ada Peningkatan Pelayanan

Tarif Tol Digratiskan untuk Peserta May Day, Polisi Berdalih untuk Kelancaran Lalu Lintas

Deretan Ruas Jalan Tol yang Mengalami Kenaikan Tarif pada Tahun 2025

Pakai Drone Thermal, Rata-Rata Respons Situasi Darurat Basarnas 2 Kali Lebih Cepat Jadi 15,7 Menit

Masa Gratis Tol Kuala Tanjung-Indrapura Habis, Mulai Hari Ini Harus Bayar Tarif Segini

DPR Sebut WFA Efektif Kurangi Kemacetan saat Puncak Arus Mudik Lebaran 2025

Angka Kecelakaan saat Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Diklaim Menurun
