Pemerintah Dinilai Terlalu Tinggi Pasang HPP Beras

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 12 November 2015
 Pemerintah Dinilai Terlalu Tinggi Pasang HPP Beras

Sejumlah pekerja mengangkut beras yang baru masuk dari petani di gudang bulog Subdrive Indramayu, Jawa Barat, Rabu (3/6). (Foto Antara/Dedhez Anggara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Pangan - Pemerintah dinilai terlalu tinggi dalam menentukan harga pokok produksi (HPP) untuk beras. Hal ini berdampak pada tinggi harga beras ditingkat penjual. Saat ini, HPP beras berada di level Rp7.300 di tingkat penggiling. Tetapi jika sudah masuk di pasaran harga beras melambung tinggi. Hal itu diungkapkan oleh Mantan Direktur Bulog Lely Pelitasari Soebekty.

"Jadi hpp ini sebetulnya menjadi harga pedoman bagi bulog untuk memenuhi, jadi hpp ini disusun berdasarkan struktur salah satu komponen ini ongkos produksi. kenapa hpp bisa sebesar ini 7300, karena disalah satunya ongkos produksi kita lebih tinggidaripada di negara-negara lain," kata Lely saat ditemui usai menghadiri diskusi 'Senator Kita' di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (12/11).

Lely menambahkan sebaiknya pemerintah harus memperbaiki sektor hulu yang merupakan sentra produksi beras. Disamping itu, peran Bulog sudah harus dioptimalkan dalam menjaga stabilitas harga beras di pasaran.

"Kenapa di sektor hulu, problemnya di sektor hulu. Walaupun belakangan sektor-sektor penggilingan mengaku kita bisa kok memproduksi biaya yang jauh lebih murah. Harga HPP ini akan menjadi patokan bagaimana level kesejahteraan petani tetap terjaga, dan jangan sampai terlalu murah yang berimbas kerugian pada petani," tuturnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, dirinya mengusulkan kepada pemerintah untuk menurunkan hpp dari lever Rp7.300 ke lebih rendah lagi, sehingga meminimalisir pelonjokkan harga beras di tingkat konsumen.

"Kalau ketinggian juga satu anggaran pemerintah tidak cukup, kemudian kalau tinggi dia pun akan rugi masyarakat konsumen, nanti hpp itu menjadi indikator kepada pedagang untuk harga jual kepada konsumen," tutupnya.(abi)

Baca Juga:

  1. Pengamat: Harga Pangan Terkendali, Buruh Dijamin Tak Demo
  2. Rachmat Gobel: Sepuluh Bulan Menjabat Urus Produksi Pangan
  3. BI: Oktober Deflasi 0,08 Persen Didorong Harga Bahan Pangan
  4. Antisipasi El Nino, Pemerintah Siapkan Rencana Pangan Nasional
  5. Jokowi-JK Belum Mampu Bereskan Data Pangan
#Bulog #Ketahanan Pangan #Harga Beras #Harga Pokok Produksi (HPP)
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Praktik penjualan beras dengan harga diatas HET sangat merugikan masyarakat luas.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
Pemprov DKI Beri Surat Teguran Pedagang yang Jual Beras di Atas HET, Pelanggaran Berulang Berujung Izin Usaha Dicabut
Indonesia
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Hasil dari pengecekan menunjukkan bahwa semua pelaku usaha telah menjual beras sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Pedagang Beras yang Jual di Atas HET Diberi 'Kartu Kuning' dan Waktu Seminggu untuk Tobat, Kalau Masih Bandel Sanksi Menanti
Indonesia
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
Kegiatan inspeksi mendadak ini memang langkah antisipasi karena momen akhir tahun sering menjadi pemicu kenaikan harga bahan pokok.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
Badan Pangan Nasional Temukan Beras Premium Sudah Dijual di Bawah HET
Indonesia
Pimpinan MPR Nilai Prabowo-Gibran Berhasil Dorong Kemandirian Pangan dan Jaga Daya Beli Rakyat
Program seperti pendirian Sekolah Rakyat, Sekolah Unggulan Garuda, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menunjukkan hasil yang signifikan.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Pimpinan MPR Nilai Prabowo-Gibran Berhasil Dorong Kemandirian Pangan dan Jaga Daya Beli Rakyat
Indonesia
Bukukan Transaksi Rp 161 M, Pangan Nusa Expo 2025 Cetak Rekor Tertinggi dalam 19 Tahun
Pangan Nusa Expo 2025 juga menarik antusiasme tinggi dari masyarakat.
Wisnu Cipto - Senin, 20 Oktober 2025
Bukukan Transaksi Rp 161 M, Pangan Nusa Expo 2025 Cetak Rekor Tertinggi dalam 19 Tahun
Indonesia
Firman Soebagyo Dukung Bulog 'Naik Kelas' jadi Kementerian, Demi Kuasai Stok Beras Nasional
Kondisi ini menyebabkan sistem distribusi pangan menjadi carut-marut
Angga Yudha Pratama - Rabu, 15 Oktober 2025
Firman Soebagyo Dukung Bulog 'Naik Kelas' jadi Kementerian, Demi Kuasai Stok Beras Nasional
Indonesia
Wacana Penggabungan Bulog dan Bapanas, Komisi IV DPR: Jangan Sampai Reformasi Kelembagaan Justru Menambah Beban Baru
Usulan penggabungan Bulog dan Bapanas perlu dikaji secara mendalam agar tidak menimbulkan persoalan baru dalam tata kelola pangan nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 13 Oktober 2025
Wacana Penggabungan Bulog dan Bapanas, Komisi IV DPR: Jangan Sampai Reformasi Kelembagaan Justru Menambah Beban Baru
Indonesia
Bulog Jadi Pemasok Beras Premium Buat MBG
Perum Bulog juga menyiapkan tim terpadu untuk menangani pendistribusian beras ke dapur-dapur penyedia makanan untuk Program MBG.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Bulog Jadi Pemasok Beras Premium Buat MBG
Indonesia
Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat
Adapun, Indeks yang diterima petani (It) sebesar 141,57 lebih tinggi dibandingkan indeks yang dibayar petani (Ib) yang sebesar 121,91.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Harga Beras di Penggilingan Jawa Barat Merangkak Naik, Nilai Tukar Petani Juga Meningkat
Indonesia
Standar Kualitas Bantuan Pangan Diperketat, Bapanas Wajibkan Bulog Lakukan 'Treatment' Stok Lama di Gudang
Bapanas rutin melakukan pengecekan acak di sejumlah gudang bersama perwakilan Bulog
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Standar Kualitas Bantuan Pangan Diperketat, Bapanas Wajibkan Bulog Lakukan 'Treatment' Stok Lama di Gudang
Bagikan