Pemerintah Diminta Segera Antisipasi Penyakit Hepatitis Misterius

Mula AkmalMula Akmal - Kamis, 05 Mei 2022
Pemerintah Diminta Segera Antisipasi Penyakit Hepatitis Misterius

Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti. Foto: Humas DPD

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Merebaknya kasus hepatitis misterius membuat Ketua DPD RI, LaNyalla Mattalitti, bereaksi.

Ia mendesak, pemerintah segera mengambil langkah antisipasi. Menurutnya, penyebaran kasus COVID-19 yang sempat di luar kendali harus menjadi pelajaran.

Baca Juga:

RSPI Sulianti Saroso Jadi Tempat Rujukan Tangani Hepatitis Akut Misterius

"Kita tidak boleh lagi kecolongan. Penyebaran kasus COVID-19 yang sempat di luar kendali harus menjadi pembelajaran. Sejak awal pemerintah harus memiliki langkah antisipasi terhadap kasus hepatitis misterius yang telah terjadi di sejumlah negara," tutur LaNyalla, Kamis (5/5).

Senator asal Jawa Timur ini menegaskan jika pemerintah tidak boleh abai dengan kondisi ini.

"Apalagi ada dugaan penyakit hepatitis misterius telah masuk Indonesia. Pemerintah harus segera ambil langkah cepat," ujarnya.

LaNyalla juga berharap tenaga kesehatan segera mengetahui penyebab serta pengobatan penyakit ini.

Menurutnya, tugas tenaga kesehatan tidak mudah. Mereka harus memastikan apakah penyakit ini sudah ada di Indonesia atau tidak.

"Bagaimana cara penularannya dan bagaimana pengobatannya. Kita harus beri dukungan untuk tenaga kesehatan tanah air," imbuhnya.

Baca Juga:

Hepatitis Akut Misterius Ditemukan di Jakarta, Pemerintah Diminta Waspada

Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dan Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dikabarkan sedang meneliti beberapa kasus Hepatitis misterius di Indonesia.

Pemerintah pun telah meminta tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi virus ini

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di sejumlah negara yang muncul sejak 15 April.

Sebanyak 74 dari 169 kasus yang terdeteksi oleh WHO terinfeksi adenovirus. Indonesia sendiri memiliki tiga kasus anak meninggal diduga mengidap hepatitis jenis ini. Ketiga kasus yang negatif COVID-19 ini datang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Jangan tidak peduli ini, negara harus segera hadir ini, Kemenkes segera lakukan action. Bisa berdampak bahaya bagi anak-anak dan keluarga kita tercinta,” pungkasnya. (Pon)

Baca Juga:

Waspada Hepatitis Akut, Ini Gejalanya

#Hepatitis
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Kemenkes Imbau Masyarakat Cegah Penularan Hepatitis B
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengimbau seluruh masyarakat, khususnya para ibu hamil, untuk bersama-sama mencegah penularan penyakit hepatitis B
Mula Akmal - Selasa, 16 Mei 2023
Kemenkes Imbau Masyarakat Cegah Penularan Hepatitis B
Bagikan