Kesehatan

Pemeriksaan Genomik untuk Mengetahui Potensi Penyakit Langka

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 24 Januari 2023
Pemeriksaan Genomik untuk Mengetahui Potensi Penyakit Langka

Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk memastikan kelainan apa yang dimiliki oleh Odalangka (orang dengan penyakit langka) adalah dengan pemeriksaan genomik. (Foto: Unsplash/National Cancer Insti

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

GEN manusia itu unik. Ia berbeda di setiap individu. Gen merefleksikan kondisi kesehatan seseorang. Salah satunya mempengaruhi potensi penyakit yang bisa diidap oleh seseorang.

Seseorang dengan kelainan genetik berpeluang menderita penyakit langka. Berdasarkan informasi yang dihimpun oleh Laboratorium Prodia, sebanyak 75% penyakit langka berakar dari kelainan genetik.

Penyakit langka merupakan penyakit dengan prevalensi kasus kurang dari 2.000 pasien dalam satu lingkaran populasi. Dan sebanyak 70% pengidap penyakit langka berasal dari kalangan balita dan anak-anak.

Simtom atau tanda-tanda kelainan genetik pada anak bisa kita lihat di antaranya ukuran kepala lebih kecil daripada umumnya, kesulitan berjalan, atau kekurangan intelektual.

Baca juga:

Jaga Kesehatan Usus dengan Konsumsi Minuman Prebiotik Herbal

genomik
Sebanyak 70% pengidap penyakit langka berasal dari kalangan balita dan anak-anak. (Foto: Freepik/Peoplecreation)

Satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk memastikan kelainan apa yang dimiliki oleh Odalangka (orang dengan penyakit langka) adalah dengan pemeriksaan genomik. Selain mencari solusi terhadap kelainan yang sudah diidap, pemeriksaan ini juga bisa untuk mengetahui profil genomik sehingga langkah preventif terjadinya penyakit bisa lebih optimal.

Sayangnya pemeriksaan genomik bukan hal yang mudah. Itu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Selain itu, belum banyak laboratorium klinis yang menyediakan jasa pemeriksaan genomik. Hal tersebut menjadi perhatian serius bagi Penyedia Layanan Laboratorium Klinik, Prodia.

Menyambut Hari Jadinya yang ke-50 Tahun, Prodia berupaya meningkatkan kesadaran terhadap Odalangka. Caranya melalui kegiatan CSR pemeriksaan genetik bagi Odalangka. CSR ditujukan untuk anak-anak dengan penyakit langka di bawah Yayasan Indonesia Rare Disorder (IRD).

Baca juga:

Digitalisasi Tingkatkan Pelayanan Kesehatan di Desa

pemeriksaan genomik
Pemeriksaan laboratorium untuk Odalangka sangat mahal. (Foto: Merahputih.com/Iftinavia Pradinantia)

"Pemeriksaan laboratorium untuk Odalangka sangat mahal. Dan tidak semua laboratorium bisa melakukan prosedur pemeriksaan. Kebetulan kami punya tenaga ahli dan alat yang mumpuni dan kami melihat peluang untuk membantu. Jadi kami support untuk mendiagnosis anak-anak dengan penyakit langka," urai Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia.

Sekira 40 anak dari Yayasan IRD menerima bantuan tersebut. "Walaupun bantuan ini sangat kecil tetapi kami yakin pasti akan bermanfaat karena harganya sangat mahal. Kami tidak bisa sebut berapa nominalnya tapi yang pasti akan sangat bermanfaat untuk anak-anak itu," terangnya.

Untuk saat ini, Prodia baru menjalankan CSR itu untuk skala yang kecil. Namun ke depannya Dewi berharap akan lebih banyak anak yang mendapatkan manfaatnya.

"Selama 50 tahun kami aktif mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat demi mendukung dan mewujudkan masyarakat yang lebih sehat," ujar Dewi Muliaty. (via)

Baca juga:

Bukan Harta dan Tahta, Gen Z Kini Inginkan Peningkatan Kesehatan

#Kesehatan #Penyakit Langka
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Bagikan