Pembeli Luar Kota Berdatangan, Kedelai di Pasar Tradisional Yogyakarta Langka


Ilustrasi - Pasar tradisional. (Foto: MP/Dicke Prasetia)
MerahPutih.com - Stok komoditas kedelai di beberapa pasar tradisional di Kota Yogyakarta mulai sulit dicari. Bahkan di beberapa pasar, stoknya kosong.
Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Riswanti mengatakan, berdasarkan pantauan pihaknya menemukan fakta kosongnya stok kedelai lantaran diburu perajin tahu dan tempe dari kabupaten lain di dalam maupun luar wilayah DIY.
"Terutama di Pasar Beringharjo, stok kedelai di pedagang kosong. Banyak pengrajin tahu tempe yang beli kedelai di sini. Karena di pasar tempat tinggal mereka kosong," ujar Riswanti di Kota Yogyakarta, Kamis (17/2).
Baca Juga:
Harga Kedelai Melonjak Tinggi, PKS Minta Kurangi Ketergantungan Impor
Kosongnya stok kedelai mulai terjadi sejak Senin (14/2). Selain di Pasar Beringharjo, kekosongan stok kedelai juga terjadi di Pasar Prawirotaman.
Meskipun stok kedelai kosong dalam beberapa hari, namun hingga saat ini, Riswanti mengatakan, belum ada kelangkaan produk tahu dan tempe yang dijual di pasar tradisional Kota Yogyakarta.
Ia melihat, masyarakat masih mudah menemukan tempe dan tahu. Hal ini terjadi lantaran konsumsi kedelai di Kota Yogyakarta tidak terlalu besar. Selain itu, jumlah perajin tahu dan tempe di Kota Budaya ini juga tidak terlalu banyak.
Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta juga menegaskan, harga kedelai baik kedelai impor maupun lokal tidak mengalami kenaikan.
"Tidak ada kenaikan harga. Kedelai impor di pasar tradisional tetap dijual Rp 12.000 per kilogram dan Rp 16.500 untuk kedelai lokal," pungkasnya.
Baca Juga:
Kedelai Mahal dan Langka, Pemerintah Diminta Respons Cepat
Samsuri (30) salah satu perajin tahu dan tempe di Kota Yogyakarta mengakui kesulitan mendapatkan kedelai. Ia sampai harus memutari empat pasar demi mendapatkan kedelai.
Ia menuturkan, harga kedelai tidak naik. Dia pun tidak berencana menaikkan harga tempe dan tahu.
"Iya, susah sekarang (mencari kedelai). Kalau harga naik, mungkin saya kecilkan ukuran. Kalau ikut naik (harganya) berat," kata Samsuri. (Patricia Vicka/Yogyakarta)
Baca Juga:
Harga Kedelai Melonjak, Tahu Tempe Makin Tipis dan Naik 20 Persen
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Diminta Usut Tuntas Kematian Mahasiswa Amikom, Bonnie Triyana: Tidak Ada Alasan yang Membenarkan Kekerasan Aparat Terhadap Pengunjuk Rasa

Pesisir Medan Berpotensi Banjir 22-28 Agustus, Hujan Lebat Akan Guyur DIY

Saat Libur Peringatan HUT ke-80 RI, Daop 6 Yogyakarta Alami Kenaikan Penumpang 5,5 Persen

85.792 Wisatawan Mancanegara Naik Kereta Api Selama Juli 2025, Yogyakarta Jadi Tujuan Tertinggi

Viral, Driver Ojol Dikeroyok karena Telat Antar Kopi, Ratusan Rekan Geruduk Rumah Customer

Film Dokumenter 'Jagad’e Raminten': Merayakan Warisan Inklusivitas dan Cinta dari Sosok Ikonik Yogyakarta

Libur Panjang, KAI Commuter Yogyakarta Tambah 4 Perjalanan Jadi 31 Trip Per Hari

Heboh Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon, Nama Tersangka Penyerebot Sudah di Kantong Polisi

Melonjak Signifikan, 47.471 Penumpang Wisatawan WNA Manfaatkan KA di Daop 6 Yogyakarta

Hamzah Sulaiman Berpulang, Seniman dan Pengusaha di Balik House of Raminten
