Pembebasan PPN Bakal Bikin KPR Non Subsidi Meningkat


Pembangunan Rumah. (Foto: PUPR)
MerahPutih.com - Bank BTN optimistis sektor perumahan atau properti akan kembali mengalami peningkatan pada tahun ini jika pertumbuhan ekonomi nasional telah kembali positif. Hal ini karena permintaan terhadap perumahan merupakan kegiatan yang berkaitan dengan daya beli masyarakat.
"Kalau pertumbuhan ekonomi telah kembali positif dan daya beli juga kembali meningkat maka aktivitas di sektor perumahan akan kembali meningkat," ujar Head of Investor Relations and Research Division BTN Winang Budoyo di Jakarta, Kamis (4/3).
Baca Juga:
Ini Duit Yang Digelontorkan Pemerintah Buat Diskon Pajak Beli Mobil dan Rumah
Winang menegaskan, daya beli masyarakat terkait dengan pertumbuhan ekonomi. Seperti diketahui pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi, namun diperkirakan pada tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami rebound atau kembali tumbuh secara positif kemungkinan antara 4 persen sampai 5 persen.
"Jika belajar dari tahun lalu yang masih bisa bertahan hanya KPR subsidi, maka saya rasa di tahun ini untuk segmen KPR non subsidi mulai mengalami peningkatan jadi hal tersebut meningkatkan permintaan," kata Winang.
Ia mengatakan, dari data sektor-sektor di dalam PDB, hanya lima sektor yang mengalami pertumbuhan positif pada kuartal IV tahun 2020 dengan salah satunya yakni sektor real estate. Selain itu, KPR Nasional masih tetap tumbuh di tengah kontraksi pertumbuhan perbankan nasional.
Pada tahun ini, pemerintah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali pulih ke level 4,5 persen - 5,3 persen di tahun 2021. Pertumbuhan ini didorong dengan program vaksinasi oleh pemerintah, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat kembali seperti semula.

"Hal ini akan berdampak pada meningkatnya demand kredit, terutama sektor perumahan," ujarnya dikutip Antara.
Pemerintah meningkatkan alokasi anggaran subsidi perumahan di tahun 2021 menjadi 157.500 unit (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP) dan 34.000 unit (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan atau BP2BT).
Selain hal tersebut, pemerintah memberlakukan kebijakan free PPN untuk rumah tapak dan rumah susun di bawah Rp2 miliar. Kebijakan ini diikuti dengan relaksasi Loan to Value KPR dimana DP 0 persen yang mulai diberlakukan di awal Maret 2021. (*)
Baca Juga:
Pembebasan Pajak Beli Rumah Geliatkan Sektor Properti
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Keluarga Affan Kurniawan Dapat Rumah Subsidi di Cileungsi Seluas 60 Meter Persegi, Serah Terima Disaksikan Sejumlah Menteri

Bunga KPR FLPP Diusulkan Naik, Menteri Lagi Cari Waktu Tepat

Bale Festival UMKM Solo Gerakan Usaha Lokal Buat Ciptakan Lapangan Kerja

Pujian Presiden Prabowo ke Tim Ekonomi dan Menlu Sugiono di Sidang Kabinet, Senang Dengan Capaian Ekonomi

Lapangan Usaha Jasa Lainnya Alami Pertumbuhan Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 4,04 Persen

Rencana Menteri PKP Luncurkan 25.000 Unit Rumah Subsidi pada September 2025 Mendatang

Wali Kota Undang Warga Eks Kampung Bayam sebagai Komitmen Memastikan Hunian Rusun Transparan, Tertib, Partisipatif

Hampir 2 Ribu Rumah Subsidi Diberikan ke Tokoh Spiritual, Guru Ngaji, dan Dai

Pengembang Dapat KUR Perumahaan, Harga Rumah Diharapkan Semakin Terjangkau

BP Tapera Minta Rakyat Gunakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan Buat Beli Rumah Pertama
