Pembangunan Pasar Jongke Dikritik Kurang Ramah Disabilitas
Disabilitas Kota Solo mencoba akses layanan disabilitas di Pasar Jongke Solo, Jawa Tengah, Senin (15/7). (Foto: Merahputih.com/Ismail)
MERAHPUTIH.COM - TIM advokasi difabel Kota Surakarta mengkritik pembangunan Pasar Jongke yang tidak ramah disabilitas. Hal itu diketahui setelah disabilitas mencoba masuk pasar berkonsep bangunan lama Belanda yang dibangun Kementerian PUPR dengan anggaran Rp138,5 miliar itu.
Perwakilan tuna netra, Muhammad Sobirin, mengatakan selama masuk pasar, ia menemukan adanya sejumlah titik yang tidak dipasangi guiding block. Hal itu menyulitkan penyandang disabilitas netra untuk menentukan arah menuju pintu masuk pasar.
“Rute jalan dari luar menuju ke dalam pasar sudah baik. Namun, ada kekurangan seperti di titik penyeberangan pertama yang belum ada guiding block-nya. Takutnya bisa nabrak-nabrak juga,” ujar Sobirin, Senin (15/7).
Akses disabilitas daksa, kata dia, juga kurang ramah. Turunan curam ditemui di akses utama pasar. Dengan fasilitas itu, pengguna kursi roda akan sulit menempuh akses itu tanpa bantuan orang lain. “Toiletnya sudah ramah untuk pengguna kursi roda. Kalau di bagian dalam sebetulnya tidak ada masalah, begitu pun naik dari lantai 1 ke lantai 2 karena sudah cukup landai,” katanya.
Baca juga:
Revitalisasi Keraton Surakarta, Alas Alun-Alun Utara Tetap Pakai Rumput
Perwakila disabilitas daksa dari YPAC Surakarta, Sugianur, menambahkan pihaknya memberikan catatan akses utama pasar perlu diperbaiki yang lebih ramah untuk pengguna kursi roda. “Kami berharap tak hanya Pasar Jongke, pasar lain di Kota Solo juga harus ramah disabilitas,” tegasnya.
Ketua Tim Advikasi Difabel Solo Sri Sudarti mengatakan, berdasarkan sejumlah catatan itu, Tim Advokasi Difabel Kota Surakarta menyimpulkan adanya sejumlah kekurangan atau bagian-bagian yang belum ramah difabel. Pihaknya berharap ada tindak lanjut dari pemerintah untuk menjawab masukan-masukan yang disampaikan rekan-rekan penyandang disabilitas tersebut.
“Usulnya sudah kami sampaikan ke Dinas Perdagangan, misalnya masalah guiding block yang belum lengkap, material yang tidak standar, dan sejenisnya. Kalau untuk struktur bangunan, ya kami hanya sebatas mengusulkan,” pungkasnya.(Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
KPU Siapkan TPS Khusus Pilkada Solo 2024 di Rutan Kelas 1 Surakarta
Bagikan
Berita Terkait
Ratu Belanda Maxima Main ke Solo, Mampir di Kampung Batik Laweyan
Sepekan Ops Zebra Candi, 651 Kendaraan Kena Tilang
SDM Dokter belum Terpenuhi, Kemenkes Tunda Serahkan RS Kardiologi Emirate ke Pemkot Solo
Konflik Dua Raja Keraton Solo, Pemkot Tunda Pencairan Dana Hibah
Prihatin Lihatnya, 2 Raja Solo Salat Bareng Tanpa Saling Sapa di Masjid Agung Keraton
PB XIV Bentuk Struktur Bebadan Keraton Baru, Lembaga Dewan Adat tidak Dimasukkan
Film 'Sampai Titik Terakhirmu', Drama Romantis Bikin Penonton Menangis
Presiden Prabowo Resmikan RS KEI Solo, Tegaskan Reformasi Besar Layanan Kesehatan Nasional
Momen Presiden Prabowo Subianto Resmikan Rumah Sakit Kardiologi Emirates Indonesia di Solo
Presiden Prabowo Resmikan RS Kardiologi Emirates–Indonesia di Solo, Hadirkan Teknologi Medis Tercanggih