Pemahaman Agama Dangkal Mudah Dirasuki Propaganda Radikalisme dan Terorisme

Luhung SaptoLuhung Sapto - Rabu, 21 September 2016
Pemahaman Agama Dangkal Mudah Dirasuki Propaganda Radikalisme dan Terorisme

Kelompok Militan ISIS. (Foto: screenshot presstv)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih Nasional - Kelompok-kelompok Islam militan memutarbalikkan makna ayat Al Quran danHadits untuk menjalankan aksi-aksi keji mereka. Umat Islam diminta cerdas terutama dalam memahami ayat-ayat Al Quran dan hadits untuk menangkal propaganda paham radikalisme dan terorisme

"Islam itu harus dipahami secara benar dan tidak setengah-setengah. Bila pemahaman kita dangkal, maka kita tidak akan bisa melawan doktrin dari luar yang mengatasnamakan agama Islam. Padahal doktrin itu intinya jauh dari pengertian agama Islam itu sendiri. Itulah yang sekarang digunakan pengikut paham radikalisme dan terorisme, khususnya ISIS, dalam menjalankan propagandanya. Mereka mengatasnamakan Islam tapi sebenarnya jauh dari Islam itu sendiri," ujar Ustaz Abdurrahman Ayyub, mantan teroris yang kini membantu pemerintah Indonesia dalam menanggulangi terorisme di Jakarta, Rabu (21/9).

Menurut Ustaz Ayyub, selain pemahaman agama Islam, peran keluarga juga sangat penting dalam membendung propaganda radikalisme dan terorisme. Baru-baru ini, kata Ustaz Ayyub, ada seorang teman di Aceh, yang dibaiat oleh ISIS dengan memanfaatkan teknologi dan dunia maya. Disebutkan, ISIS memanfaatkan game online dalam menjaring pengikut. 

"Awalnya main game perang. Dari game itu nanti akan ada komunikasi bahwa pemainnya nanti akan dapat hadiah riil, setelah mereka sebelumnya dalam hadiah berupa senjata, granat, roket, RPG, dan lain-lain. Lama-lama anak ini penasaran apa hadiah riil itu. Dari sinilah anak itu terbawa dan hampir berangkat ke Suriah. Dalam pengakuannya, ia sudah disiapkan tiket gratis, iming-iming gaji besar, serta disiapkan perempuan cantik di Suriah. Padahal faktanya itu hanya mimpi. Beruntung anak ini sadar, meski empat temannya jadi berangkat dan sekarang sudah tewas di Suriah," ujar mantan Ketua Mantiqi IV Wilayah Australia Jamaah Islamiyah ini.

Keluarga berperan penting membentengi anak-anak dari paham radikalisme dan terorisme, serta ISIS dengan mengarahkan anaknya dalam belajar agama.

"Ini bukan katanya-katanya. Orang yang bergabung dengan kelompok itu akalnya rusak, dan membunuh keakraban dengan keluarga. Bahkan saat masih front saya mendapat doktrin, kalau mimpi keluarga itu adalah gangguan setan. Padahal itu fitrah manusia, rindu lama tidak bertemu saudara. Jadi logika dan akal sehatnya dimatikan melalui doktrin-doktrin sesat mereka," ungkapnya.

Intinya, tegas Ustaz Ayyub, jangan sekali-sekali berhubungan dengan paham radikalisme dan terorisme. "Mereka membaca Al Quran hanya sampai kerongkongan, tapi langsung mengkafirkan orang. Saat itu saya didoktrin dengan surat Al Maidah ayat 44 yang bunyinya 'barang siapa tidak berhukum pada hukum Allah, maka mereka kafir'. Dengan begitu NKRI ini dianggap kafir, pemimpinnya kafir, TNI/Polri/Pegawai Negeri kafir. Dan risikonya, mereka harus diperangi dan hijrah dari negeri kafir. Padahal pemahaman ayat itu tidak seperti itu, tapi sangat luas," pungkas Ustaz Ayyub.

BACA JUGA:

  1. Peran Ulama Sangat Penting untuk Melawan Radikalisme
  2. Sinergi Ulama, Keluarga, dan Sekolah Jauhkan Anak dari Paham Radikal
  3. Lawan Radikalisme Sejak Dini dengan Pendidikan Kebangsaan
  4. KPAI: Keluarga Benteng Perlindungan Anak dari Radikalisme
  5. Cegah Radikalisme, Seluruh Komponen Bangsa Diminta Jaga Empat Pilar Kebangsaan

 

#Propaganda #Radikalisme #Terorisme #Islam #ISIS
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Proses perekrutan seringkali dimulai dari aktivitas permainan yang terkesan normal
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Indonesia
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Sigit menjelaskan, temuan tersebut bermula dari aktivitas anak-anak dalam kelompok komunitas yang tumbuh dari hobi.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 21 November 2025
Polisi Dalami Pola Perekrutan Anak di Game Online Buat Aksi Terorisme
Indonesia
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Para tersangka itu merekrut anak dan pelajar dengan memanfaatkan ruang digital, mulai dari media sosial, gim online, aplikasi pesan hingga situs tertutup.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Indonesia
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Anak itu direkrut melalui modus penyebaran, propaganda dilakukan secara bertahap lewat media sosial hingga game online.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 18 November 2025
110 Anak Diduga Direkrut Teroris, Gunakan Video Pendek, Animasi, Meme, dan Musik Propaganda
Indonesia
Kapolda Metro Minta Pelajar Jadi Tangan Kanan Polisi Cegah Bully & Radikalisme di Sekolah
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri pun mengajak para pelajar untuk menjadi tangan kanannya bersama-sama polisi menjaga keamanan di Jakarta.
Wisnu Cipto - Senin, 17 November 2025
Kapolda Metro Minta Pelajar Jadi Tangan Kanan Polisi Cegah Bully & Radikalisme di Sekolah
Indonesia
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Densus 88 mengungkap pelaku ledakan SMAN 72 kerap mengakses situs darknet dan merakit sendiri bahan peledak. 96 orang luka-luka dalam peristiwa itu.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 11 November 2025
Densus 88 Ungkap Fakta Baru Kasus Ledakan SMAN 72, Pelaku Kerap Akses Situs Darknet
Indonesia
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Uji Lab Puslabfor akan memastikan serbuk tersebut, sementara motif bullying santer jadi dugaan penyebab aksi ini
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Astaga! Isi Rumah Siswa Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Bikin Merinding, Ada Serbuk yang Diduga Jadi 'Kunci' Balas Dendam Perundungan
Indonesia
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, yang berstatus ABH dan diduga korban bullying, telah dioperasi karena luka berat di kepala dan dirawat intensif di ICU
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Indonesia
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Polri bersama dengan TNI masih mendalami insiden ledakan dalam bangunan SMAN 72 Jakarta yang berada di dalam Kompleks TNI AL, Jakarta, Jumat siang.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 07 November 2025
Ledakan Terjadi SMAN 72 Jakarta Belum Terindikasi Aksi Terorisme
Indonesia
DMI Kecam Peristiwa Tragis Pemuda Musafir Dikeroyok dan Meninggal Saat Mau Istirahat di Masjid
DMI mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan menindak tegas seluruh pelaku sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 04 November 2025
DMI Kecam Peristiwa Tragis Pemuda Musafir Dikeroyok dan Meninggal Saat Mau Istirahat di Masjid
Bagikan