Pelestarian Museum Radya Pustaka Harus Libatkan Masyarakat

(MP/Win)
Keberadaan Museum Radya Pustaka Solo tampaknya akan lebih dimanfaatkan fungsinya. Selain sebagai lokasi menyimpan peristiwa masa lampau dan juga sarana edukasi, salah satu museum tertua di Indonesia ini akan lebih mengajak masyarakat untuk ikut melestarikannya.
Kepala UPTD Museum Dinas Kebudayaan (Disbudpar) Kota Solo Bambang MBS, menerangkan, dalam hal ini masyarakat tidak hanya melihat koleksi museum saja, namun juga terlibat aktif dalam kegiatan museum.
"Misalnya, saat jamasan Pusaka yang kami lakukan setiap bulan Sura. Masyarakat bisa bergabung. Sehingga masyarakat bisa merasakan, bagaimana cara menjamas, bahannya apa saja dan lainnya. Jadi tidak hanya sebagai penonton,” urai Bambang kepada merahputih.com.
Dengan begitu, bukan tak mungkin masyarakat juga melestarikan, menjaga dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap museum. ”Mungkin kita akan coba mulai tahun ini. Tak ada salahnya museum membuka diri kepada masyarakat. Karena memang hal ini cukup berkaitan,” katanya.
Artikel ini berdasarkan liputan Win, kontributormerahputih.com yang bertugas di wilayah Solo dan sekitarnya. Untuk mengikuti artikel lainnya, baca juga: Harmonisasi Orang-Orang Tionghoa Dan Santri Jawa di Lasem
Bagikan
Berita Terkait
Ahmad Dhani Dapat Gelar Kanjeng Pangeran dari Keraton Surakarta

Abdi Dalem Keraton Solo Antre Paket Sembako Lebaran dari PB XIII, Total Ada 500 Orang

Pakubuwono XIII Surakarta Naik Takhta Minggu, Ini Sajian Utama Prosesi Penobatan

Dibiayai Dana Hibah UEA, Revitalisasi Masjid Agung Keraton Surakarta Hampir Rampung

Kawasan Cagar Budaya, Ketua MPR Dorong Revitalisasi Keraton Surakarta

Revitalisasi 2 Alun-alun Keraton Surakarta Rampung, Pembukaan untuk Umum Tunggu Regulasi

2 Gunungan Grebeg Maulud Keraton Surakarta Ludes Direbut Warga Sebelum Didoakan

Upacara Sekaten Keraton Surakarta Dinodai Aksi Adu Jotos Antar Kerabat Raja

Revitalisasi Keraton Surakarta, Alas Alun-Alun Utara Tetap Pakai Rumput

Tarian Sakral Bedhaya Anglir Mendung Tandai Kenaikan Tahta Mangkunegoro X
