Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Jadi Catatan Komisi III Saat Seleksi Capim KPK


Sidang Kode Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron yang digelar di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2023). ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat
MerahPutih.com - Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron diketahui maju kembali menjadi salah satu peserta seleksi calon pimpinan (capim) lembaga antirasuah untuk periode 2024-2029.
Namun, Ghufron baru saja dijatuhi putusan bersalah melakukan pelanggaran kode etik oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK yang dibacakan pada Jumat (7/9) kemarin.
Komisi III DPR memastikan putusan Dewas terhadap Ghufron itu akan menjadi catatan khusus saat nanti proses seleksi capim KPK berlangsung di legislatif.
"Nanti (putusan pelanggaran kode etik Ghufron) itu jadi catatan (Komisi III DPR)," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni usai mengikuti sidang doktor di Universitas Borobudur Jakarta, Minggu (8/9).
Baca juga:
Dewas Putuskan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Langgar Kode Etik
Syahroni mengakui putusan pelanggaran kode etik itu merupakan pertimbangan dari Dewas KPK. Namun, dia memastikan Komisi III DPR menghargai keputusan itu. "Kita hargai dan tetap pada proses yang berlaku," tandasnya.
Sebelumnya, Dewas KPK menyatakan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron telah melanggar kode etik sebagai insan KPK dengan mengintervensi proses mutasi seorang aparatur sipil negara di lingkungan Kementerian Pertanian.
Dewas KPK kemudian menyatakan memberikan sanksi sedang kepada Nurul Ghufron berupa teguran tertulis dan pemotongan penghasilan sebesar 20 persen selama enam bulan.
Kasus itu bermula pada awal Desember 2023. Saat itu dilansir dari Antara, Ghufron diadukan ke Dewas KPK terkait dugaan penyalahgunaan wewenang terkait komunikasi dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono.
Baca juga:
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Dihukum 6 Bulan Potong Gaji 20%
Komunikasi tersebut dilakukan untuk membantu mutasi aparatur sipil negara Kementerian Pertanian bernama Andi Dwi Mandasari dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian ke BPTP Kementerian Pertanian di Malang, Jawa Timur. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Bekas Milik Koruptor, Baju Seharga Goceng Laku Rp 2,6 Juta di Lelang KPK

Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Sita Uang dari Khalid Basalamah

PBNU Desak KPK Segera Umumkan Tersangka Korupsi Kuota Haji Biar tidak Jadi Bola Liar

KPK Cecar Eks Sekjen Kemenag Proses Terbitnya SK Kuota Haji Tambahan Era Menag Yaqut

KPK Menggali Keterangan Khalid Basalamah Terkait Perolehan Kuota Haji Khusus

Lisa Mariana di Mabes Polri Bilang Terima Duit Banyak dari RK, KPK Janji Dalami Libatkan PPATK

PN Jaksel Gelar Sidang Praperadilan Tersangka Rudy Tanoe 15 September, KPK Pastikan Hadir

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU

KPK Duga Putri Mendiang Eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Kerap Minta Suap
