Pelaku Teror Bom 2 Sekolah Internasional Tangerang Minta Tebusan US$ 30 Ribu
Gambar tangkap layar bukti pasan WhatsApp aksi ancaman bom di dua sekolah internasional di Tangerang, Banten. (ANTARA/HO-Polres Tangerang Selatan)
MerahPutih.com - Selasa (7/10) kemarin, dua sekolah bertaraf internasional yakni Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang dan Mentari Internasional School (MIS), Kota Tangerang Selatan, Banten mendapat ancaman bom dari orang tak dikenal.
Ancaman keamanan tersebut, dikirim melalui pesan WhatsApp dan surat elektronik atau e-mail ke dua sekolah itu, serta meminta uang tebusan US$ 30 ribu, atau sekitar Rp 497 juta rupiah dengan kurs saat ini.
Motif penembusan uang terungkap berdasarkan pesan yang dikirimkan pelaku kepada masing-masing pengelola sekolah internasional yang menjadi target sasarannya.
Baca juga:
"Pesan ini untuk semua orang, kita telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut mulai dalam 45 menit. Bila kamu tidak setuju untuk membayar kami senilai USD 30.000 ke alamat bitcoin kami," tulisnya dalam pesan singkat ancaman itu, dilansir Antara, Rabu (8/7).
Peneror bom yang menggunakan kode telepon +234 ini, juga menyampaikan ancaman bakal meledakkan bom bila tuntutannya tidak terpenuhi.
"Bila kamu tidak mengirimkan uang tersebut , kami akan segera meledakkan perangkat itu. Telpon polisi kami akan meledakkan perangkat di tempat itu," tulis peneror.
Baca juga:
Kasus Toilet Gender Netral, Komisi X Minta Semua Sekolah Internasional Diperiksa
Penyisiran Polisi Tidak Menemukan Bom
Sementara itu, Tim Gegana dari Polda Metro Jaya tidak menemukan benda mencurigakan yang diduga bom setelah melakukan penyisiran di kedua sekolah internasional itu
"Hasilnya tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya di Sekolah Mentari Interkultural School dan Jakarta Nanyang School," kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang di Tangerang, Selasa.
Menurut dua, Polri masih tetap akan mengusut pelaku yang memberi ancaman tersebut. "Jadi ancaman itu disampaikan ke WhatsApp maupun email ke pihak manajemen sekolah," ujarnya.
Baca juga:
Polri Antisipasi Masuknya Kelompok Teroris ke Indonesia Pasca Teror Bom Sri Lanka
Victor menuturkan, kiriman ancaman bom tersebut bermula dilaporkan di Jakarta Nanyang School, Pagedangan, Kabupaten Tangerang pada pagi hari dan berikutnya Sekolah Mentari Interkultural School di Pondok Aren, Tangsel.
"Kami melakukan penyisiran, pengamanan, hasilnya juga tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya," tandas perwira polisi berpangkat melati dua itu. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Siswi Strada Tangerang Hilang Sepekan Diduga Diculik, Polisi Gali Informasi dari Sekolah
Ponsel Siswi SMA Strada Tangerang Hilang Diduga Dibawa Lari Laki-Laki Terdeteksi di Manggarai
Siswa Pahoa Meninggal Jatuh dari Lantai 8, Polisi Periksa 5 Saksi Sita CCTV Sekolah
Soundwich: Babak Terakhir, saat Tangerang Raya Menutup Perjalanan Musik dengan Bunyi dan Pelukan
Peringati Hari Penglihatan Dunia Rohto Bagikan 1.200 Kacamata Gratis bagi Anak Sekolah
Piddle Hidupkan Kembali Semangat Musik Agresif di Tangerang Lewat Mini Album 'Step Up!!'
Teror Bom di Sekolah, DPR: Serangan terhadap Institusi Pendidikan dan Rasa Aman
Polisi Lacak Pelaku Teror Bom 3 Sekolah Internasional, Lokasinya di Luar Negeri
Tim Siber Polda Dilibatkan Ungkap Teror Bom di Sekolah Internasional Jabodetabek
Marak Teror Bom Sekolah Internasional, DPR: Alarm Serius Keamanan Dunia Pendidikan