Headline

Pelaku Bom di Pospol Sukoharjo Gunakan Uang dari Orang Tua untuk Beli Bahan Kimia

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Kamis, 06 Juni 2019
Pelaku Bom di Pospol Sukoharjo Gunakan Uang dari Orang Tua untuk Beli Bahan Kimia

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza saat mengamankan kepulangan Presiden Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/6). (MP/Ismail)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Pelaku bom bunuh diri di pos polisi (pospol) Satlantas pertigaan Tugu Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rofik Asharuddin atau RA (23) belajar merakit bom sendiri melalui internet menggunakan ponsel miliknya.

"RA ini diketahui telah dibaiat oleh pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Baiat itu dilakukan melalui komunikasi via medsos Facebook antara Baghdadi dengan RA," ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel, Rabu (5/6).

BACA JUGA: Polisi: Pelaku Bom Bunuh Diri Solo Pendiam dan Jarang Sosialisasi

Baiat itu dilakukan sejak akhir Desember 2018. Setelah terpapar paham radikalisme, RA merencanakan aksi bom bunuh diri secara sendiri dengan sasarannya anggota polisi.

"RA dalam belajar merakit bom dari internet sendiri melalui ponselnya. Bahkan RA sudah menyiapkan aksinya sejak 2018 dengan membeli bahan peledak hasil meminta uang ibunya untuk beli elektronik, bahan kimia untuk jadi black powder, kemarin," kata dia.

Petugas Polres Sukoharjo membersihkan bekas lokasi yang dijadikan sasaran bom bunuh diri, Selasa (4/6). (MP/Ismail)

RA pun mulai belajar membuat bom rakitan dengan membuat petasan dulu dan diledakkan tepat dibelakang rumahnya. Petasan hasil buatan RA itu sempat ada yang dibagikan pada anak-anak kampung.

BACA JUGA: Ada Serbuk Sisa Bom di Perut Pelaku Bom Solo

"Ya sampai akhirnya merakit bom yang diledakkan di pospol Satlantas Sukoharjo itu. Alasan RA itu dinilai sebagai tindakan amaliyah seperti yang diajarkan ISIS," papar dia.

Mantan Gubernur Akpol ini menambahkan kalau RAsempat mengajak bergabung ayah, ibu, dan kakaknya untuk bergabung ke ISIS. Namun, ditolak tegas. (Ism)

#Ancaman Teroris #Teroris #ISIS #Bom Bunuh Diri
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
AS juga menuding para pemimpin Ikhwanul Muslimin telah lama memberikan dukungan material kepada Hamas.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Presiden AS Trump Tetapkan Ikhwanul Muslimin Organisasi Teroris Global
Indonesia
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Densus 88 Anti Teror mengungkapkan fakta mengejutkan ada 110 anak yang diduga direkrut ke dalam jaringan teroris sepanjang 2025 lewat permainan game online.
Wisnu Cipto - Selasa, 25 November 2025
Kecanduan dan Broken Home, Paket Kombo Anak Rawan Direkrut Jaringan Teroris
Indonesia
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Para tersangka itu merekrut anak dan pelajar dengan memanfaatkan ruang digital, mulai dari media sosial, gim online, aplikasi pesan hingga situs tertutup.
Dwi Astarini - Rabu, 19 November 2025
Polisi Bongkar Sindikat Teroris ‘ISIS’ Perekrut Anak-Anak, Lakukan Propaganda via Gim Online sampai Medsos
Indonesia
Bom Bunuh Diri Meledak di Kompleks Pengadilan Islamabad, Pakistan Salahkan India
Perdana Menteri Shehbaz Sharif juga mengecam serangan itu dan menuduh India "menyebarkan terorisme di kawasan melalui kaki tangannya."
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 13 November 2025
Bom Bunuh Diri Meledak di Kompleks Pengadilan Islamabad, Pakistan Salahkan India
Indonesia
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Terduga pelaku ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, yang berstatus ABH dan diduga korban bullying, telah dioperasi karena luka berat di kepala dan dirawat intensif di ICU
Angga Yudha Pratama - Minggu, 09 November 2025
Operasi Luka Kepala Sukses, Terduga Pelaku Peledakan SMA 72 Mulai Sadar dan Dapat Penjagaan Ekstra Ketat
Indonesia
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Yusril menyebut pemerintah tidak menetapkan target waktu penyelesaian, karena hal ini tidak termasuk prioritas yang harus segera dirampungkan.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 09 Oktober 2025
Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan
Indonesia
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Mereka diketahui aktif menyebarkan propaganda serta ajakan melakukan aksi teror melalui media sosial, baik dalam bentuk unggahan tulisan, gambar, maupun video yang mengarah pada dukungan terhadap Daulah ISIS.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
4 Teroris Ditangkap di Sumut dan Sumbar, Diduga Sebarkan Paham Radikal hingga Dukung ISIS
Dunia
Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya
Indonesia
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Pada tahun 2025, jumlah korban yang masih aktif dalam layanan LPSK tercatat sebanyak 30 terlindung per Agustus,
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta
Indonesia
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Densus 88 saat ini menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan keras (hard approach) dan pendekatan lunak (soft approach)
Angga Yudha Pratama - Jumat, 08 Agustus 2025
ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris
Bagikan