Pelaku Bom di Pospol Sukoharjo Gunakan Uang dari Orang Tua untuk Beli Bahan Kimia

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza saat mengamankan kepulangan Presiden Jokowi di Solo, Jawa Tengah, Rabu (5/6). (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Pelaku bom bunuh diri di pos polisi (pospol) Satlantas pertigaan Tugu Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rofik Asharuddin atau RA (23) belajar merakit bom sendiri melalui internet menggunakan ponsel miliknya.
"RA ini diketahui telah dibaiat oleh pimpinan ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Baiat itu dilakukan melalui komunikasi via medsos Facebook antara Baghdadi dengan RA," ujar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel, Rabu (5/6).
BACA JUGA: Polisi: Pelaku Bom Bunuh Diri Solo Pendiam dan Jarang Sosialisasi
Baiat itu dilakukan sejak akhir Desember 2018. Setelah terpapar paham radikalisme, RA merencanakan aksi bom bunuh diri secara sendiri dengan sasarannya anggota polisi.
"RA dalam belajar merakit bom dari internet sendiri melalui ponselnya. Bahkan RA sudah menyiapkan aksinya sejak 2018 dengan membeli bahan peledak hasil meminta uang ibunya untuk beli elektronik, bahan kimia untuk jadi black powder, kemarin," kata dia.

RA pun mulai belajar membuat bom rakitan dengan membuat petasan dulu dan diledakkan tepat dibelakang rumahnya. Petasan hasil buatan RA itu sempat ada yang dibagikan pada anak-anak kampung.
BACA JUGA: Ada Serbuk Sisa Bom di Perut Pelaku Bom Solo
"Ya sampai akhirnya merakit bom yang diledakkan di pospol Satlantas Sukoharjo itu. Alasan RA itu dinilai sebagai tindakan amaliyah seperti yang diajarkan ISIS," papar dia.
Mantan Gubernur Akpol ini menambahkan kalau RAsempat mengajak bergabung ayah, ibu, dan kakaknya untuk bergabung ke ISIS. Namun, ditolak tegas. (Ism)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Bom Bunuh Diri Meledak di Pakistan Barat Daya, Tewaskan 13 Orang, Lukai 30 Lainnya

785 Korban Terorisme Telah Terima Kompensasi Dari Negara, Tertinggi Rp 250 Juta

ASN Kemenag Jadi Tersangka NII, Wamenag Minta Densus 88 Tidak Gegabah Beri Label Teroris

Terungkap, Penghubung Teroris dengan Penyedia Dana dan Logistik Selama Ini Bersembunyi di Bogor

BNPT Beberkan 4 Sistem Deteksi Dini Cegah Terorisme di 2026

Pemerintah Bakal Coret Penerima Bansos yang Terbukti Terlibat Pendanaan Terorisme Hingga Tipikor

DPR Desak Polri Usut Tuntas Kasus Ancaman Bom Pesawat Haji, Keamanan Nasional Jadi Taruhan

20 Orang Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Suriah

Mendarat Darurat di Kualanamu, Polisi Pastikan tak Ada Bom di Pesawat Saudia Airlines

Detik-detik ATC Kuala Lumpur Paksa Pesawat Saudia Airlines Mendarat di Kualanamu
