Pecah Kongsi dengan Donald Trump, Elon Musk Nyatakan akan Bikin Partai Politik Baru


Elon Musk memberi salam kepada pendukung Trump saat Hari Pelantikan Presiden ke-47 AS, (20/1). (Foto: YouTube/@The Telegraph)
MERAHPUTIH.COM — MILIARDER Elon Musk mengatakan ia akan membentuk partai politik ketiga, Sabtu (5/7). Pernyataan itu keluar setelah perselisihan besarnya dengan Presiden AS Donald Trump. Pernyataan ini menandakan keseriusannya untuk memenuhi ancaman yang ia lontarkan jika rancangan undang-undang kebijakan domestik presiden disahkan menjadi undang-undang.
“Soal membangkrutkan negara kita lewat pemborosan dan korupsi, kita hidup dalam sistem satu partai, bukan demokrasi,” ujar mantan ‘sahabat pertama’ Trump ini di platform media sosialnya, X.
“Hari ini, Partai Amerika dibentuk untuk mengembalikan kebebasan Anda,” tegasnya.
Musk merupakan penyumbang individu terbesar untuk kampanye Trump pada 2024 dan hingga baru-baru ini menjadi penasihat dekat presiden serta tokoh utama di balik upaya pemerintahan untuk memangkas pemborosan anggaran. Namun, ia kemudian mengkritik ‘RUU besar nan indah’ milik Trump karena diperkirakan akan menambah triliunan dolar ke defisit anggaran federal.
Kritik Musk terhadap RUU tersebut menjadi pemicu utama perselisihan besar antarkeduanya, bulan lalu. Perseteruan itu sempat mereda setelah Musk menyatakan penyesalan dan menghapus beberapa unggahan media sosial yang paling provokatif tentang Trump. Namun, pertengkaran keduanya memanas kembali dalam beberapa hari terakhir seiring semakin dekatnya pengesahan RUU itu. Trump akhirnya menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang pada Jumat (4/7).
Baca juga:
Nyesal, Elon Musk Ngaku Beberapa Unggahan tentang Trump ‘Terlalu Berlebihan’
Mengenai partai yang akan dibentuk, orang terkaya di dunia itu menyatakan ingin membentuk partai yang konservatif secara fiskal dan menekan pengeluaran negara. Meski begitu, ia belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai platform atau visi politik partai barunya.
Dalam unggahan lain di media sosial, Musk menyatakan partainya akan menjadi kekuatan politik aktif pada pemilu paruh waktu tahun depan, dengan fokus awal mendukung kandidat di sejumlah kecil pemilihan DPR dan Senat.
Musk dan Trump memiliki pandangan yang serupa terkait dengan isu-isu sosial kontemporer. Namun, Musk berpendapat bahwa agenda kebijakan Partai Republik justru akan memperburuk utang negara, dan menyebutnya sebagai bentuk ‘perbudakan utang’.
Sistem dua partai di Amerika Serikat telah lama menuai kritik dari pemilih terdaftar Partai Demokrat maupun Partai Republik, tapi berbagai upaya selama satu abad terakhir untuk membentuk partai ketiga tidak banyak berhasil. Miliarder Ross Perot pernah mencalonkan diri sebagai presiden secara independen pada 1992 dan meraih hampir seperlima suara populer, tapi tidak memenangi satu pun negara bagian dalam pemilu yang akhirnya dimenangi Bill Clinton.
Seperti dilaporkan CNN, para pakar pendanaan kampanye dan ilmu politik mengatakan secara keuangan dan hukum, membentuk partai baru merupakan tantangan berat. Pemilih maupun kandidat umumnya enggan bergabung.
Trump, di sisi lain, juga melontarkan ancaman terhadap pria yang sebelumnya menjadi penasihat paling menonjolnya itu. Presiden mengatakan awal pekan ini bahwa pemerintah mungkin akan meninjau ulang kontrak besar-besaran dengan perusahaan-perusahaan milik Musk dan menggambarkan Departemen Efisiensi Pemerintah, yang sebelumnya dipimpin Musk, sebagai ‘monster yang mungkin akan kembali dan memangsa Elon’.(dwi)
Baca juga:
Elon Musk Mundur Dari Pemerintahan Trump Setelah Pecat Jutaan Pegawai, Ini Alasannya
Bagikan
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat

Korban Kekerasan Seksual Anak Minta Elon Musk Hapus Tautan ke Gambarnya, Pihak Penjual Terdeteksi Berlokasi di Jakarta

Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump
