PDIP Singgung Nasib 191 Pohon di Monas yang Dibabat Demi Revitalisasi
Sejumlah buruh mengerjakan pembangunan Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, Rabu (22/1/2020). (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc).
MerahPutih.com - Sebanyak 191 Pohon di di sekitar Monumen Nasional (Monas) telah ditebang sejak akhir tahun 2019 dalam rangka rencana revitalisasi kawasan Monas.
Sebab, hingga kini nasib 191 pohon bersejarah yang ditebang dengan habiskan anggaran APBD DKI sebesar Rp 71 miliar tersebut tidak dapat diketahui keberadaannya.
Baca Juga
Sampel Pohon Bekas Tebangan Revitalisasi Monas Diambil, Buat Apa?
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono mengatakan, pada tahun 2020 lalu, Gubernur Anies Baswedan berjanji akan mengganti dengan sejumlah pohon yang baru sebanyak 573 pohon.
"Tapi faktanya meskipun pohon pohon tersebut tidak dapat menggantikan 191 pohon bersejarah, hingga kini baik jumlah pohon serta lokasi penanamannya belum juga dapat diketahui," cetus Gembong di Jakarta, Kamis (30/12).
Gembong juga mempertanyakan Pemerintahan Anies yang sampai saat ini belum memberi penjelasan kepada publik, terkait Revitalisasi Monas. Sehingga, harus mengorbankan 191 pohon yang memiliki nilai sejarah.
Baca Juga
Tegas Gembong, pohon yang berada di kawasan Monas banyak di antaranya merupakan pohon pohon yang ditanam oleh para diplomat dari negara sahabat sebagai simbol perhatian kepada keperdulian lingkungan hidup. Tapi kini kian hari semakin rusak.
"Kini simbol tersebut tidak dapat serta merta digantikan oleh sesuatu yang tidak punya makna setara dengan simbol yang telah hilang," ujarnya
Pasca ditetapkannya Ancol sebagai lokasi balapan Formula E, Fraksi PDIP DKI meminta kepada pihak penyelenggara agar tidak melakukan kesalahan yang sama dengan Monas, dengan jangan melakukan pembangunan sembarangan tanpa memperhatikan lingkungan di wilayah tersebut.
PDIP juga sejak awal tetap konsisten meminta transparansi terkait penyelengaraan balap mobil berenergi listrik tersebut yang telah menghabiskan anggaran APBD sebesar Rp 560 miliar.
"Sekaligus kita meminta studi kelayakan penyelenggaraan Formula E di Ancol yang rencananya akan digelar tahun 2022," pungkasnya. (Asp)
Baca Juga
Tidak Jadi di Monas, Penetapan Sirkuit Formula E Masih Dalam Proses
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Angka Pengangguran Tinggi, DPRD DKI Kritik Kurikulum dan Kualitas Guru di Jakarta
DPRD DKI Dukung Peningkatan Layanan Transjakarta Menuju 5 Abad Jakarta
Penyesuaian Tarif Transjakarta Diperlukan, Dishub DKI: Belum Ada Kenaikan, Menunggu Surat Gubernur
Dewan PSI Sesalkan Pemotongan Anggaran Subsidi Pangan, tapi Malah Tambahin Dana Forkopimda Rp 200 Miliar
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
Kenaikan Tarif Transjakarta Ibarat 'Pil Pahit' yang Wajib Ditelan Demi Bus Listrik dan Layanan Lebih Canggih
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda