PDIP Endus Dua Dugaan Penyebab Tender Sirkuit Formula E Gagal
Lokasi sirkuit Formula E di kawasan Ancol Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (29/12). Foto: MP/Asropih
MerahPutih.com - Proses tender proyek pembangunan sirkuit Formula E di kawasan Ancol Timur, Pademangan, Jakarta Utara, gagal.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI, Gembong Warsono mengendus ada dua dugaan penyebab lelang pembangunan sirkuit Formula E tidak jadi dilaksanakan.
Baca Juga
Yang pertama, kata dia, kontraktor tidak ingin mengambil risiko dengan kerugian yang didapat apabila menjalankan proyek andalan Gubernur Anies tersebut.
Pasalnya, kata dia, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tidak mampu membayar pembiayaan dari pembangunan ajang balapan tersebut, karena tidak ada penyertaan modal daerah (PMD).
"Saya menduga ada kerugian itu terhadap perusahaan yang ikut lelang," kata Gembong saat dihubungi, Rabu (26/1).
Dugaan kedua, kata Gembong, tender tersebut digagalkan dengan motif untuk menunjuk secara langsung kontraktor oleh pihak PT Jakpro.
"Kalau gagal gagal gagal, pada ujungnya kan Jakpro mengambil keputusan sendiri," paparnya.
Apabila penunjukan secara langsung benar-benar terjadi maka transparansi mengenai harga dan anggaran yang dikeluarkan untuk ajang balap mobil tersebut akan semakin tertutup.
"Karena enggak dideclare, beda dengan lelang. Soal harga dan lain sebagainya, kalau penunjukan langsung, jadi serba tertutup karena semaunya Jakpro," pungkasnya.
Baca Juga
Lelang Pembangunan Sirkuit Formula E Gagal, PSI: Kalau Tidak Mampu Bilang
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bisnis Jakarta Propertindo (Jakpro), Gunung Kartiko mengakui bahwa sponsor untuk pembiayaan penyelenggaraan Formula E belum ada. Lalu proses tender untuk pembuatan surkuit pun gagal dan akan dilakukan tender ulang.
Padahal gelaran balap mobil bertaraf internasiinal tersebut akan dilaksanakan lima bulan lagi atau 14 Juni 2022 mendatang.
Gunung mengungkapkan bahwasanya penyelenggaraan Formula E membutuhkan biaya Rp 150 miliar. Sebagian anggaran sudah dipakai untuk pembelian alat sebagai kebutuhan konstruksi pembangunan trek.
"Sebagiannya sekitar Rp 70 miliar sudah dipakai membeli perlengkapan trek sejak tahun 2019," ucap Gunung saat rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin (24/1).
Untuk menutup kebutuhan biaya penyelenggaraan itu kata Gunung, dana ini akan didapatkan dari pihak sponsor. Namun, Gunung mengaku hingga saat ini dana sponsor untuk menutupi kekurangan biaya gelaran Formula E belum masuk.
"Kita akan tutup rencananya dari sponsorship dan partnership. Jadi, sponsorship belum secara resmi kita open. Tapi, secara verbal secara pendekatan networking yang berminat, walaupun belum bisa kita declare (umumkan) di sini, karena belum ada hitam di atas putih," papar Gunung. (Asp)
Baca Juga
Wagub DKI Lempar Bola Panas Gagalnya Tender Formula E ke Panitia
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD DKI Jakarta Targetkan 20 Perda Rampung di 2026, Mulai Urusan Narkoba Sampai Nasib PKL Jadi Prioritas
BK Award 2025 DPRD DKI Jadi Ajang Apresiasi Kinerja dan Solidaritas Kemanusiaan
Tragedi Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Perkuat Standar Keselamatan
Insiden Kebakaran Gedung Terra Drone, DPRD DKI Minta Pemprov Cek Sertifikat Laik Gedung di Jakarta
Fenomena Gunung Es Kekerasan Anak di DKI Bikin Merinding, DPRD Tekankan Tiga Jurus yang Wajib Sekolah Jalankan
DPRD DKI Minta Pemprov Tuntas Tangani Kebocoran Tanggul
Sulit Diimplementasikan, DPRD DKI Hapus Aturan Larangan Penjualan Rokok Dekat Sekolah
DPRD DKI Desak Penyaringan Konten Kekerasan, Minta Pemprov Gandeng Komdigi untuk Hindari Overblocking
DPRD DKI Baru Sahkan 2 Rapeda Jadi Perda, Salahkan Kurangnya Disiplin Waktu
Kritik Wacana Pembatasan Game Online Usai Ledakan SMAN 72, PSI Jakarta: Orang Tua Harus Awasi Anak, Bukan Salahkan Game