PDIP DKI Minta JakPro Evaluasi Menyeluruh JIS


Arsip Foto - Ribuan umat Islam melaksanakan Shalat Idul Fitri 1443 Hijriah di Jakarta International Stadium (JIS), Senin (2/5/2022). (Foto: Antara)
MerahPutih.com - PT Jakarta Proportindo (JakPro) selaku pengelola Jakarta International Stadium (JIS) mesti melakukan evaluasi menyeluruh stadion kelas dunia itu. Sebab promotor Coldplay lebih memilih stadion Gelora Bung Karno (GBK) ketimbang JIS.
Menurut Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono, pembenahan itu penting dilakukan sehingga nantinya JIS dapat dimanfaatkan untuk kegiatan. Dengan adanya event itu, JIS bisa menerima pundi-pundi uang.
Baca Juga:
"Saya kira bagus, ini kesempatan Jakpro untuk bisa melakukan evaluasi. Kenapa ini (konser Coldplay) tidak ditempat saya. Apa yg musti saya perbaiki. Mungkin sound syatem atau dari mana kita enggak tahu. Ini kan bisnis kita enggak tahu persis," kata Gembong yang dikutip Kamis (11/5).
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini berkata, cukup disayangkan kalau JIS tidak dimanfaatkan dengan baik. Jika JIS tidak menghasilkan duit maka nantinya bakal memboroskan APBD DKI.
"Kalau tidak menghasilkan kan menggerogoti kan. Selama ini mulai dari diresmikan sampai hari ini kan nyaris enggak menghasilkan sesuatu bagi Jakpro untuk bisa mempertahankan operasionalnya sendiri," tuturnya.
Baca Juga:
Terinspirasi Kesuksesan di JIS, Dewa 19 Bakal Konser di Stadion Manahan Solo
Gembong menduga, promotor Coldplay tak memilih JIS berkaca pada konser band Dewa 19 beberapa waktu lalu, yang mengalami banyak kendala. Para penonton pun menyampaikan banyak keluhan lewat Medsos ihwal fasilitas JIS yang kurang mempuni.
"Ya mungkin faktor itu salah satunya. Artinya kalau dibandingkan konser Dewa kan jauh lebih besar ini. Dari segi penonton mungkin diprediksi jauh lebih besar dibandingkan konser Dewa," ujarnya.
Maka menurut dia, tak salah kalau promotor Coldplay memilih GBK daripada JIS. Mungkin saja GBK ini banyak untungnya ketimbang digelar di JIS.
"Artinya kan promotor bicara untung dan rugi. Mungkin di GBK jauh lebih menarik, GBK jauh lebih menjual. Kan kita enggak tahu analisanya gmn. Ini soal bisnis, kita tidak bisa mengatakan kenapa di JIS gitu itung-itungan mungkin jauh lebih menguntungkan di GBK. Kita kan gak bisa ikut campur itu," tutupnya. (Asp)
Baca Juga:
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Pemerintah Mengesahkan Kepengurusan DPP PDIP 2025–2030 dalam Waktu Singkat

Kecewa Tidak Bisa Gunakan JIS Usai Jamu Bali United, Mauricio Souza: Persija Harus Siap Kondisi Apa Pun

Budi Gunawan Kena Reshuffle, Ketua DPP PDIP: Hak Prerogatif Presiden Harus Dihormati

Arif Budimanta Seorang Ekonom, Aktivis Muhammadiyah dan Politikus PDIP Meninggal

Fraksi PDIP Sebut Deddy Sitorus dan Sadarestuwati Minta Maaf, Pelajaran Etika Bagi PDIP

Komentar PDIP Soal Partai Politik Nonaktifkan Anggota DPR

Fraksi PDIP Setuju Tunjangan di Luar Batas Dihentikan, Beri Ultimatum ke Anggota

LaLiga Tolak Batalkan Jadwal Laga Barcelona vs Valencia, Estadi Montilivi Bisa Jadi Alternatif

Rudy Jabat Plt DPD PDIP Jateng, Teguh Gantikan Jadi Ketua PDIP Solo

Ditunjuk Jadi Plt Ketua DPD PDIP Jateng, Rudy Ngaku Dihubungi Hasto Sampaikan Pesan Megawati
