PDIP Ajak Insan Pers Jadi Cermin Kematangan Peradaban Indonesia
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto: MP/Doc)
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajak insan pers dan aktivis media sosial untuk terlibat dalam mewujudkan kultur komunikasi yang positif sesuai dengan nilai-nilai peradaban bangsa Indonesia.
Sekjen PDIP Hasto Kristianto mengatakan, lebaran 2017 harus menjadi momen bagi seluruh insan pers dan pegiat medsos untuk bekerja sama, gotong royong mengalirkan pemberitaan yang positif bagi seluruh bangsa.
"Pemberitaan dari wartawan dan jagat sosial media saat ini harus menjadi cermin jiwa bangsa Indonesia," kata Hasto melalui keterangan persnya, Kamis (29/6).
Selain menjadi cermin peradaban suatu bangsa, pers juga harus memberi fungsi pendidikan, dan cara menyampaikan pandangan suatu bangsa.
"Dari surat kabar misalnya, kita bisa melihat mental food, makanan jiwanya sebuah bangsa. Pendeknya seluruh insan pers termasuk jagat sosial media sebaiknya ikut berjuang menggambarkan taraf kematangan kebudayaan bangsa Indonesia yang sebenarnya penuh dengan nilai-nilai keutamaan," imbaunya.
Lebih lanjut, mengutip pesan Bung Karno terkait pers sebagai cermin peradaban bangsa, Hasto kembali menegaskan pentingnya peran pers.
"Marilah kita wujudkan suatu kultur komunikasi yang positif dan memberi nilai tambah bagi pematangan peradaban bangsa Indonesia," serunya. (Fdi)
Bagikan
Berita Terkait
Implementasi PP 47/24 Masih Rendah, Pemerintah Didesak Percepat Penghapusan Piutang Macet UMKM
Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Kepeloporan Anak Muda
Peringatan Sumpah Pemuda, PDIP Tegaskan Komitmen Politik Inklusif bagi Generasi Muda
Ribka Tjiptaning Nilai Soeharto tak Pantas Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Dianggap Pelanggar HAM
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja
PDIP Sebut Ada Niat Jahat jika Utang KCJB Dikaitkan dengan APBN
PDIP Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, FX Rudy Sebut itu Harapan Masyarakat
Bonnie Triyana Tegaskan Pemberian Gelar Pahlawan kepada Soeharto Mencederai Cita-Cita Reformasi
Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Politisi PDIP: Aktivis 1998 Bisa Dianggap Pengkhianat
Hari Santri Jadi Momentum Gali kembali Islam Bung Karno dan Resolusi Jihad