PBNU Tegaskan Apel Kesetiaan di Bali Bukan untuk Intervensi Muktamar PKB

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
Merahputih.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya membantah adanya intimidasi menjelang Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Bali pada tanggal 24—25 Agustus 2024.
Diketahui bahwa Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa juga menggelar Apel Kesetiaan di Bali pada tanggal 21—25 Agustus 2024. Gus Yahya mengatakan bahwa kegiatan tersebut bukan atas inisiatif dari PBNU.
"Tidak, ini inisiatif mereka," ujar Gus Yahya dikutip Antara, Kamis (22/8).
Baca juga:
Ia mengaku belum mendapat laporan soal kegiatan tersebut. Gus Yahya hanya mengetahui bahwa saat ini Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin sedang berada di Vatikan.
Addin bersama para ketua umum organisasi kepemudaan lintas agama, yakni PP Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Peradah Indonesia, dan GAMKI bertemu Paus Fransiskus menyampaikan Deklarasi Jakarta-Vatikan di Paul VI Audience Hall, Vatikan.
"Saya belum dapat laporan. Yang saya dengar sekarang Ketua Umum Ansor itu ada di Vatikan, baru dalam perjalanan pulang. Nanti katanya mungkin siang atau sore dia sudah sampai. Saya sudah kirim pesan supaya segera ketemu saya untuk melapor," kata Gus Yahya.
Untuk diketahui, Addin melalui siaran pers pada Kamis mengatakan bahwa Apel Kesetiaan itu untuk mengokohkan barisan generasi muda NU, terutama pada tahun transisi pemerintahan Indonesia sehingga prosesnya berjalan dengan aman.
Baca juga:
PBNU Sudah Dapatkan Izin Usaha Pertambangan, Muhammadiyah Sedikit Lagi
Apel yang digelar di Padanggalak, Denpasar tersebut juga dalam rangka merayakan HUT Ke-79 RI.
Ia menegaskan bahwa Apel Kesetiaan tersebut tidak terkait sama sekali dengan Muktamar PKB yang kebetulan juga digelar di Bali pada waktu bersamaan.
"Apel Kesetiaan ini tidak ada sangkut pautnya dengan agenda politik praktis mana pun, termasuk PKB. Panggilan kepada dua badan otonom NU ini dirasa perlu dan perlu dilakukan karena pada tahun 2024 adalah tahun yang sangat penting bagi generasi muda terlibat dalam membangun pondasi kuat menuju Indonesia Emas 2045," kata Addin.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan

PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah

Anggota PKB di DPR Usul Gerbong Perokok di Kereta, Cak Imin Sebut itu Urusan Pribadi Itu

RAPBN 2026, Fraksi PKB: Target Belanja Negara Harus Dikawal untuk Rakyat

PKB Minta Semua Pihak Wujudkan Pidato Prabowo Pasal 33 Benteng Ekonomi Nasional

Respons Pernyataan Sri Mulyani, Legislator PKB: Pajak dan Zakat Tidak Bisa Disamakan Sepenuhnya

PMI Jadi Korban Kekerasan di Malaysia, PKB Bantu Proses Pemulangan

Fraksi PKB Tolak Rencana Pembangunan Peternakan Babi Rp 30 T di Jepara

Menlu Sugiono Jadi Sekjen Gerindra, PKB Percaya Kerja Sama Antarpartai Makin Solid

PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi
