PBNU Tegas Tolak Pemulangan Ratusan WNI Simpatisan ISIS

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 09 Februari 2020
 PBNU Tegas Tolak Pemulangan Ratusan WNI Simpatisan ISIS

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (Foto: Antara Foto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menilai pemulangan WNI simpatisan ISIS dari Suriah bukan kebijakan yang pantas didukung.

Ia mengatakan, pemerintah Indonesia tidak perlu ramah terhadap WNI eks ISIS yang kini luntang-lantung di wilayah Timur Tengah itu.

Baca Juga:

Jika Masih Berstatus WNI, Pemerintah Harus Lindungi Eks Simpatisan ISIS

“Ngapain diramahin. Saya tolak. Saya tidak setuju dipulangkan ke tanah air,” kata Kiai Said kepada wartawan, Minggu (9/2).

Menurut Kiai Said, penolakan serupa juga dilontarkan oleh negara-negara lain, misalnya Saudi Arabia dan Pakistan.

Ketua Umum PBNU tolak pemulangan WNI simpatisan ISIS dari Suriah
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj (Foto: MP/Achmad Cinde)

Karenanya, Indonesia mestinya melakukan hal yang sama. Sebab, pada prinsipnya, orang yang bergabung dengan ISIS sudah meninggalkan kewarganegaraan dengan kemauan sendiri.

Apalagi, para eks ISIS sudah melabeli semua warga Indonesia, termasuk ormas NU sebagai pihak yang menyembah selain Allah alias thogut.

“Mereka sudah meninggalkan negara, membakar paspornya. Mereka juga mengatakan kita thogut, terutama NU, Anshorut Thogut, pendukung thogut. Ngapain disuruh pulang?” kecamnya.

Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius memastikan, hingga kini, belum ada rencana pemerintah memulangkan sekitar 600 WNI eks ISIS.

Yang ada adalah baru sebatas informasi yang diperoleh BNPT dari beberapa komunitas internasional baik saluran intelijen maupun badan-badan internasional tentang sekian puluh ribu FTF (Foreign Terrorist Fighter) dan keluarganya di Suriah yang ada di beberapa camp.

“Di mana di antaranya lebih dari 600 orang yang pengakuannya adalah WNI. Itupun juga belum diverifikasi,” ujarnya dalam keterangannya.

Baca Juga:

Sudah Bakar Paspor, Ratusan Anggota ISIS Tak Pantas Dipulangkan ke Indonesia

Suhardi menambahkan, menjaga situasi kondisi dalam negeri agar bebas dari paham radikal saja sudah susah. Apalagi harus memulangkan 600 orang sebagian besar adalah aktif anggota ISIS.

“Pekerjaan menjadi sangat berat karena harus melawan ideologi radikal, dan para pelakunya. Sekarang dalam pembahasan. Jadi, tidak ada sama sekali, keputusannya belum ada sama sekali. Ini yang perlu saya luruskan dulu. Enggak gampang,” pungkasnya.(Knu)

Baca Juga:

Pemulangan Eks WNI Kombatan ISIS Sangat Berbahaya, Keamanan Harus di Atas Kemanusiaan

#WNI Bergabung Dengan ISIS #Ketua Umum PBNU #PBNU #KH. Said Agil Siradj
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU
Penelusuran aliran dana turut melibatkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Frengky Aruan - Kamis, 11 September 2025
KPK Telusuri Aliran Dana Kasus Korupsi Kuota Haji, Termasuk ke PBNU
Indonesia
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Ketua Partai Nasional Inisiatif Palestina, Mustafa Barghouti, mengecam sikap PBNU yang mengundang tokoh akademisi Israel, Peter Berkowitz. Hal itu tak bisa dibenarkan.
Soffi Amira - Kamis, 04 September 2025
Tokoh Palestina Kecam PBNU Undang Pendukung Israel, Sikapnya tak Bisa Dibenarkan
Indonesia
PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah
PBNU menegaskan larangan keras bagi kader maupun warga NU untuk terlibat dalam tindakan perusakan ataupun perbuatan yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat di berbagai daerah.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 30 Agustus 2025
PBNU Instruksikan Jaga Stabilitas Nasional, Tidak Terprovokasi Isu Memecah Belah
Indonesia
PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim Siap Beroperasi
inisiatif ini bertujuan mencetak generasi muda yang cerdas dan unggul dalam menyongsong masa depan bangsa.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 29 Juli 2025
PBNU Bangun 1.000 Titik SPPG, 10 Dapur Diklaim  Siap Beroperasi
Indonesia
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama
Bertujuan menjadikan pesantren lebih maju dan mampu menghadapi tantangan zaman. ?
Dwi Astarini - Jumat, 27 Juni 2025
Konferensi Pesantren Ditutup, Hasilkan Empat Rekomendasi Utama
Indonesia
Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang
PBNU dituding mendapat aliran dana dari PT Gag Nikel Raja Ampat.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 13 Juni 2025
Reaksi PBNU saat Tahu Pengurusnya Jadi Komisaris Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat hingga Dituding Terima Uang
Indonesia
Kenang Paus Fransiskus, Ketum PBNU: Kasih Sayang kepada Umat Manusia Tanpa Memandang Etnis dan Agama adalah Teladan Paripurna
Gus Yahya menyebut bahwa Paus Fransiskus sosok penuh kasih yang konsisten memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan.
Frengky Aruan - Selasa, 22 April 2025
Kenang Paus Fransiskus, Ketum PBNU: Kasih Sayang kepada Umat Manusia Tanpa Memandang Etnis dan Agama adalah Teladan Paripurna
Indonesia
Ketua PBNU Ingatkan Umat Tak Beri Ruang untuk Pemecah Belah dan Penyebar Kebencian
Ketua PBNU Abdullah Latopada tekankan pentingnya menahan diri dan tidak terjebak dalam narasi yang dapat memecah belah umat.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 14 April 2025
Ketua PBNU Ingatkan Umat Tak Beri Ruang untuk Pemecah Belah dan Penyebar Kebencian
Indonesia
PBNU Desak Indonesia Ikuti Jejak Australia dan India Batasi Anak Main Medsos
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merekomendasikan pemerintah Indonesia mengikuti jejak India dan Australia membuat regulasi pembatasan media sosial (medsos) bagi anak-anak.
Wisnu Cipto - Jumat, 07 Februari 2025
 PBNU Desak Indonesia Ikuti Jejak Australia dan India Batasi Anak Main Medsos
Indonesia
SMA di Cianjur Gelar Tes Kehamilan, PBNU: Itu Sesuatu yang Sangat Privat
Alissa mengatakan dengan adanya tes kehamilan itu menunjukkan bahwa pihak sekolah tidak percaya sama sekali kepada murid-muridnya
Angga Yudha Pratama - Jumat, 24 Januari 2025
SMA di Cianjur Gelar Tes Kehamilan, PBNU: Itu Sesuatu yang Sangat Privat
Bagikan