PBNU Dikritik Karena Dukung Pilpres Dikembalikan ke MPR

Eddy FloEddy Flo - Kamis, 28 November 2019
 PBNU Dikritik Karena Dukung Pilpres Dikembalikan ke MPR

Ulil Abshar Abdalla (Foto: Twitter @ulil)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.Com - Intelektual Nahdlatul Ulama (NU), Ulil Abshar Abdalla mengaku sedih dengan sikap politik Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang mendukung upaya pemilihan Presiden melalui MPR RI.

“Saya amat sedih sekali karena PBNU mendukung pemilihan Presiden melalui MPR,” kata Ulil dalam akun Twitternya yang dikutip, Kamis (28/11).

Baca Juga:

Tommy Soeharto Ingin Presiden Kembali Dipilih MPR, Begini Tanggapan Para Politisi

Menurutnya, pemilihan langsung sejatinya adalah sebuah anugerah reformasi yang pernah diperjuangkan bangsa Indonesia. Namun ketika pemilihan langsung itu akan dianulir dari pola sistem demokrasi di dalam negeri, ia menilai bahwa justru itulah wujud dari kemunduran demokrasi itu sendiri.

Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aql Sirajd dalam pertemuan di Kantor PBNU
Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirajd di Kantor PBNU, Jakarta (Foto: antaranews)

“Pemilu langsung adalah salah satu capaian penting reformasi kita. Ini adalah kemunduran besar bagi demokrasi,” ujarnya.

Ulil berharap, Nahdlatul Ulama sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia tidak menjadi bagian dari pendorong kemunduran demokrasi.

“NU tak boleh menjadi bagian dari kekuatan ‘konservatif’ untuk memundurkan demokasi kita,” imbuhnya.

Selain itu, Ulil juga menyampaikan bahwa dirinya menolak wacana Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang ingin mengganti Pilkada langsung menjadi melalui DPRD. Apalagi jika argumentasi yang dibangun hanya karena faktor mahalnya biaya pelaksanaanya.

“Saya juga menolak wacana pemerintah (cq. Kemendagri) untuk menggantikan Pilkada langsung dengan pemilihan kepala daerah melalui DPRD, dengan alasan mahalnya biaya pemilu,” ujar Ulil.

Jika hanya karena faktor mahalnya biaya pelaksanaanya, maka bisa dijadikan alasan pula Presiden dipilih oleh MPR, bukan lagi oleh rakyat secara langsung.

“Kalau alasan ini dipakai, maka ini juga berlaku untuk Pilpres. Apakah Pilpres langsung mau diganti juga?,” tandasnya.

Perlu diketahui, bahwa PBNU telah kedatangan tamu dari para pimpinan MPR RI saat ini. Rombongan yang dipimpin oleh Bambang Soesatyo tersebut menyampaikan soal rencana lembaga tersebut untuk melakukan amandemen terbatas terhadap UUD 1945.

Baca Juga:

Akbar Tanjung: MPR Jadi Lembaga Tertinggi, Presiden Tak Bisa Dipilih Secara Langsung

Salah satu materi yang dibahas dalam pertemuan itu adalah bagaimana mengembalikan proses politik Pilpres dilakukan oleh MPR lagi.

Wacana itu diamini oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, dan mengatakan bahwa berdasarakan Munas NU di Cirebon tahun 2012 lalu, PBNU sudah mempertimbangkan itu.(Knu)

Baca Juga:

Kembalikan Peran MPR, PDIP: Presiden Tetap Dipilih Rakyat

#PBNU #Nahdlatul Ulama #Ulil Abshar Abdalla #MPR RI
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Gus Yahya Tolak Hasil Rapat Pleno, Ingatkan Tertib Anggaran Dasar
Penegasan tersebut disampaikan Gus Yahya dalam pernyataan sikap resmi PBNU yang ditandatangani langsung olehnya pada 13 Desember 2025.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 15 Desember 2025
Gus Yahya Tolak Hasil Rapat Pleno, Ingatkan Tertib Anggaran Dasar
Indonesia
Gus Yahya Tidak Masalah Muktamar NU Mau Digelar Besok, Asal Syarat Terpenuhi
Gus Yahya menegaskan syarat muktamar NU yang sah wajib dihadiri Rais Aam dan Ketua Umum PBNU.
Wisnu Cipto - Jumat, 12 Desember 2025
Gus Yahya Tidak Masalah Muktamar NU Mau Digelar Besok, Asal Syarat Terpenuhi
Indonesia
Konsesi Tambang Picu Perpecahan PBNU, Gus Yahya Rela Kembalikan ke Negara dengan Syarat
KH Said Aqil Siradj sampai meminta agar hak konsesi tambang dikembalikan kepada pemerintah untuk menyelesaikan konflik internal di tubuh PBNU.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Konsesi Tambang Picu Perpecahan PBNU, Gus Yahya Rela Kembalikan ke Negara dengan Syarat
Indonesia
Pleno Syuriyah Tunjuk Zulfa Mustofa Pj Ketum PBNU, Gus Yahya Bantah Ada Kubu-kubuan
Gus Yahya menekankan PBNU tidak melihat penunjukkan Zulfa Mustofa Pj Ketum sebagai konflik antarkubu.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Pleno Syuriyah Tunjuk Zulfa Mustofa Pj Ketum PBNU, Gus Yahya Bantah Ada Kubu-kubuan
Indonesia
Rais Aam Tidak Hadir, Rapat Pleno PBNU Kubu Gus Yahya Ditunda
Pertemuan yang sedianya berlangsung sebagai rapat pleno PBNU itu diubah statusnya menjadi Rapat Koordinasi.
Wisnu Cipto - Kamis, 11 Desember 2025
Rais Aam Tidak Hadir, Rapat Pleno PBNU Kubu Gus Yahya Ditunda
Indonesia
Gelar Pleno PBNU Besok, Gus Yahya Bakal Undang KH Zulfa Mustofa
Gus Yahya menyatakan penunjukan KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU tidak sah
Wisnu Cipto - Rabu, 10 Desember 2025
Gelar Pleno PBNU Besok, Gus Yahya Bakal Undang KH Zulfa Mustofa
Indonesia
Menag Tegaskan Pemerintah tak Campuri Penunjukan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU
Imam Besar Masjid Istiqlal itu mengatakan kehadirannya dalam rapat pleno bukan sebagai pejabat negara, melainkan sebagai Rais Syuriyah NU.
Dwi Astarini - Rabu, 10 Desember 2025
Menag Tegaskan Pemerintah tak Campuri Penunjukan Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketum PBNU
Indonesia
PBNU Pastikan Keputusan Pleno Final, Ini Amanat Prof Nuh untuk Pj Ketum Zulfa Mustofa
Prof Mohammad Nuh menegaskan rapat pleno PBNU sah dan final menetapkan KH Zulfa Mustofa sebagai Pj Ketua Umum.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
PBNU Pastikan Keputusan Pleno Final, Ini Amanat Prof Nuh untuk Pj Ketum Zulfa Mustofa
Indonesia
Zulfa Mustofa Resmi Jabat Pj Ketum PBNU, Serukan Khidmah dan Kekompakan Organisasi
Pj Ketum PBNU K.H. Zulfa Mustofa menegaskan pentingnya persatuan NU dan meminta dukungan seluruh jajaran untuk menuntaskan amanah hingga Muktamar mendatang.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 10 Desember 2025
Zulfa Mustofa Resmi Jabat Pj Ketum PBNU, Serukan Khidmah dan Kekompakan Organisasi
Indonesia
Redakan Konflik Internal PBNU, Zulfa Mustofa Tawarkan Pertemuan dengan Gus Yahya
Zulfa Mustofa telah menawarkan pertemuan dengan Gus Yahya. Hal itu dilakukan demi meredakan konflik internal di PBNU.
Soffi Amira - Rabu, 10 Desember 2025
Redakan Konflik Internal PBNU, Zulfa Mustofa Tawarkan Pertemuan dengan Gus Yahya
Bagikan