PBB Longgarkan Penggunaan Ganja

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Jumat, 04 Desember 2020
PBB Longgarkan Penggunaan Ganja

PBB Hapus Ganja dari daftar obat berbahaya. (Foto: Unsplash/Manish Panghal)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB), Rabu (2/12), memutuskan untuk menghapus ganja dari kategori obat paling berbahaya di dunia. Keputusan yang sangat diantisipasi dan ditunda tersebut dapat membuka jalan bagi perluasan penelitian ganja dan penggunaannya untuk dunia medis.

Dilansir dari laman The New York Times, pemungutan suara oleh Komisi Narkotika yang berbasis di Vienna dan mencakup 53 negara anggota, mempertimbangkan serangkaian rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang klasifikasi ulang ganja dan zat turunannya.

Baca juga:

Negara yang Melegalkan Ganja untuk Medis. Turki Salah Satunya

Tetapi perhatian berpusat pada rekomendasi utama untuk menghilangkan ganja dari Konvensi Tunggal 1961 tentang Narkotika, substansi tersebut terdaftar bersama dengan obat golongan opioid yang berbahaya dan sangat adiktif, seperti heroin.

Para ahli mengatakan bahwa pemungutan suara tidak akan langsung berdampak pada pelonggaran kontrol internasional. Pemerintah masih memiliki kekuasaan tentang pengklasifikasikan ganja.

Tetapi banyak negara melihat ke konvensi global sebagai pedoman. Pengakuan PBB menjadi kemenangan simbolis, setidaknya bagi para pendukung perubahan kebijakan narkoba yang mengatakan bahwa hukum internasional sudah ketinggalan zaman.

PBB Longgarkan Penggunaan Ganja
Penggunaan Ganja dalam medis marak digunakan dalam beberapa tahun terakhir. (Foto: Vox.com)

“Ini adalah kemenangan besar dan bersejarah bagi kami, kami tidak bisa berharap lebih,” kata Kenzi Riboulet-Zemouli, seorang peneliti independen untuk kebijakan narkoba.

Zemouli juga memantau dengan cermat pemungutan suara dan posisi negara anggota. Dia mengatakan bahwa ganja telah digunakan sepanjang sejarah untuk tujuan pengobatan dan keputusan pada hari Rabu memulihkan status itu.

Perubahan tersebut kemungkinan besar akan mendukung penelitian medis dan upaya legalisasi di seluruh dunia. Penggunaan ganja dalam medis marak digunakan dalam beberapa tahun terakhir di beberapa negara. Kandungan turunan dari ganja digunakan dalam beberapa produk seperti cannabidiol atau CBD, senyawa nonintoxicating.

Cowen, sebuah perusahaan investasi dan jasa keuangan, memperkirakan bahwa industri CBD di Amerika Serikat akan bernilai US$ 16 miliar (Rp226 Triliun) pada tahun 2025. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa CBD dapat melindungi sistem saraf, meredakan kejang, nyeri, kecemasan, dan pembengkakan.

Baca juga:

Manfaat Kesehatan dari Cannabinoid yang Mampu Melawan Penyakit Kronis

PBB Longgarkan Penggunaan Ganja
Rekomendasi untuk mengubah klasifikasi mariyuana pertama kali dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2019. (Foto: The Scientist)

Rekomendasi untuk mengubah klasifikasi mariyuana pertama kali dibuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2019. Tapi secara politik memecah belah dan menyebabkan penundaan yang tidak biasa dalam pemungutan suara komisi PBB.

Klasifikasi ulang melewati pemungutan suara dengan hasil 27-25. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa menjadi negara yang memberikan suara mendukung, sementara Cina, Mesir, Nigeria, Pakistan dan Rusia menjadi negara yang menentang.

Delegasi dari China mengatakan bahwa, meskipun ada perubahan klasifikasi ganja oleh PBB, negara itu akan secara ketat mengontrol ganja untuk melindungi dari bahaya dan penyalahgunaan.

Sementara delegasi Inggris mengatakan, klasifikasi ulang itu sejalan dengan bukti ilmiah dari manfaat terapeutiknya. Negara tersebut pun masih sangat mendukung adanya kontrol internasional untuk ganja. (Kna)

Baca juga:

'Hujan' Ganja Turun di Tel Aviv Israel

#Ganja #PBB #WHO #Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Indonesia
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
Penyediaan fasilitas air minum ini bertujuan untuk memastikan setiap warga Jakarta dapat memenuhi kebutuhan cairan harian
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Jakarta Panasnya Minta Ampun, Ahli WHO Desak Pemprov DKI Pasang Keran Air Gratis
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Dunia
Armada Global Sumud Flotilla Diserang Israel, PBB Ingatkan Keselamatan Aktivis Kemanusian
Perhatian utama PBB adalah memastikan semuanya diselesaikan secara damai tanpa kekerasan, terutama bagi mereka yang berpartisipasi dalam aksi damai ini.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Armada Global Sumud Flotilla Diserang Israel, PBB Ingatkan Keselamatan Aktivis Kemanusian
Dunia
Israel Blokade Armada Global Sumud, Komisi I DPR: Serangan Terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaan
DPR desak PBB segera bertindak menghentikan blokade Gaza dan menjamin keselamatan para aktivis internasional yang ditahan.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 03 Oktober 2025
Israel Blokade Armada Global Sumud, Komisi I DPR: Serangan Terhadap Nilai-Nilai Kemanusiaan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Bagikan