Pasukan Irak Terlibat Bentrok Sengit dengan IS di Mosul Barat
Tentara Irak menembakkan roket ke arah militan Islamic State. (FOTO Antara/REUTERS/Alaa Al-Marjani/cfo/17)
Pasukan keamanan Irak pada Rabu (1/3) terlibat bentrokan sengit dengan anggota kelompok Islamic State (IS) di pinggir barat Mosul. Sementara pasukan lain bergerak maju di daerah pedesaan di bagian lain tersebut, kata militer Irak.
Polisi federal dan pasukan khusus Kementerian Dalam Negeri Irak, yang dikenla dengan nama Pasukan Reaksi Cepat, melancarkan operasi pembersihan pada gedung dan jalan di Permukiman Tayan dan Jawsaq, yang dibebaskan belum lama ini, di pinggir selatan Mosul, kata Komando Operasi Gabungan di dalam satu pernyataan.
Selama hari itu, bentrokan menewaskan 15 petempur IS dan seorang penembak jitu serta menghancurkan empat gedung yang dipasangi peledak. dua bom mobil dan satu lokasi pembuatan bom, kata pernyataan tersebut.
Operasi pembersihan itu dilancarkan saat tentara merebut kembali Permukiman Jawsaq dan mengamankan kaki jembatan strategis di Sungai Tigris, yang oleh warga setempat dinamakan Jembatan Ke-4, dan membawa tentara ke ujung Permukiman Dawassa, tempat gedung utama pemerintah berada.
Personel komando dari Dinas Kontra-Terorisme (CTS) terus membuat kemajuan di Permukiman Wadi Hajar di pinggir selatan kota itu, kata Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. Mereka merebut kembali 70 persen permukiman di tengah bentrokan sengit dengan petempur IS, kata pernyataan tersebut.
Pasukan khusus CTS juga sepenuhnya membersihkan bangunan di Permukiman Mamoun, dan pada saat yang sama membuat kemajuan awal di Permukiman Mansour, yang berdampingan, sehingga tak kurang dari 40 anggota IS tewas.
Di luar kota tersebut, Divisi Ke-9 Angkatan Darat dan satuan paramiliter Syiah Hashd Shaabi bergerak maju melalui gurun terbuka di sebelah barat Mosul.
Operasi sebelah barat Mosul itu bertujuan memutus jalan antara Mosul Barat dan Kota Kecil Tal Atar, yang dikuasai IS, guna mencegah gerilyawan fanatik melakukan pemasokan kembali atau mundur saat mereka menghadapi tekanan dari pasukan Irak yang bergerak maju ke arah selatan.
Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi, yang juga adalah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata, pada 19 Februari mengumumkan dimulainya serangan untuk mengusir anggota IS dari sisi barat Mosul, yang dikenal dengan nama Pinggir Kanan Sungai Tigris, yang membelah kota itu.
Pada akhir Januari, Al-Abadi mengumumkan pembebasan pinggir timur Mosul, atau Tepi Kiri Sungai Tigris, setelah lebih dari 100 hari pertempuran melawan petempur IS.
Sumber: ANTARA
Bagikan
Widi Hatmoko
Berita Terkait
[HOAKS atau FAKTA]: Wasit Disuap, Presiden FIFA Cabut Kemenangan Irak, Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
Donald Trump Puji Prabowo, Sebut Bantu Amankan Perdamaian di Timur Tengah
DPR Kecam Serangan Israel ke Qatar, Sebut Bisa Memicu Konflik di Timur Tengah
[HOAKS atau FAKTA]: Timur Tengah Dilanda Konflik, Jepang Jadi Tuan Rumah Ronde ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
[HOAKS atau FAKTA]: Perang Dunia Ketiga Berpotensi Terjadi, Prabowo Pastikan Indonesia Siap Terlibat
Konflik Palestina-Israel Terus Berlangsung: Pendekatan Non-State Actor Punya Perang Penting
Konflik Timur Tengah Berkepanjangan Ancam Harga Minyak Mentah, Pemerintah Diminta Siapkan Skenario
Pemerintah Diminta Lakukan Lobi Demi Perdamaian Dunia di Forum Multilateral
Perang Iran-Israel Goyang Dunia, DPR Sebut Penerbangan Internasional Terganggu Parah
WNI Berbondong-bondong Meminta Dievakuasi dari Lokasi Konflik Iran-Israel