Pasien Usia 95 Tahun di Pontianak Sembuh dari COVID-19

Zulfikar SyZulfikar Sy - Jumat, 04 Desember 2020
Pasien Usia 95 Tahun di Pontianak Sembuh dari COVID-19

Tadjeri Soelaiman (95) satu di antara tujuh pasien lanjut usia yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. ANTARA/Dokumen

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Tadjeri Soelaiman (95), satu di antara tujuh pasien lanjut usia di Rumah Isolasi Rusunawa Nipah Kuning, Pontianak dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Dia diperbolehkan pulang ke rumah setelah menjalani isolasi dan dirawat di Rumah Isolasi Rusunawa Nipah Kuning sejak dua pekan lalu.

Sebelum kepulangan mereka ke rumah masing-masing, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyempatkan diri untuk memberikan bingkisan dan dukungan moril, termasuk kepada Tadjeri Soelaiman.

Baca Juga:

Kasus COVID-19 Tambah 8.369 Orang, Polisi Soroti Kerumunan Akhir-akhir Ini

"Kesembuhan tidak hanya bagi pasien yang berusia muda, bahkan yang berusia lanjut seperti Bapak Tadjeri bisa sembuh," ujarnya saat berkunjung ke Rumah Isolasi Rusunawa, Pontianak, Kamis (3/12).

Saat ini yang masih diisolasi dan dirawat di Rusunawa tercatat sebanyak 40 pasien, dan rata-rata mereka menjalani isolasi antara 10 hingga 14 hari, terkecuali bagi mereka yang bergejala.

"Kita harapkan mereka yang telah sembuh ini bisa menjadi duta dalam menyampaikan pentingnya menerapkan protokol kesehatan," katanya seperti dikutip Antara.

Ia berharap tingkat kesembuhan lebih cepat. Dengan memberikan perawatan yang teratur, mulai dari pengobatan, menu makanan, olahraga seperti senam dan berjemur di bawah sinar matahari pagi.

Edi mengimbau kepada warga agar tetap semangat bahwa virus ini bisa dilawan dengan menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh.

"Saya harapkan warga Kota Pontianak tetap waspada dan patuh pada protokol kesehatan supaya tidak muncul kluster-kluster baru," ujarnya.

Ilustrasi COVID-19. Foto: ANTARA
Ilustrasi COVID-19. Foto: ANTARA

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Sidiq Handanu mengatakan, kunci kesembuhan pasien COVID-19 adalah daya tahan tubuh atau imunitas. Daya tahan tubuh tersebut dipengaruhi dari pikiran.

"Sehingga jika tidak stres, selalu bergembira dan tidak pernah takut, maka diyakini bisa menjadi faktor terbesar terjadinya kesembuhan. Tentunya dengan pikiran yang baik maka perilaku seperti makan dan aktivitas lainnya tidak terganggu," katanya.

Ia menerangkan, saat pertama kali datang, pasien berusia 95 tahun itu dengan kondisi lemah, kemudian meminta untuk dijemput di rumah untuk dirawat di Rusunawa Nipah Kuning hingga kondisi terus membaik.

"Pada saat masuk ke Rusunawa, pasien berbaring kurang lebih dua pekan yang lalu," jelas Sidiq.

Baca Juga:

CDC Kurangi Masa Karantina COVID-19 Jadi 10 Hari

Dirinya menambahkan, faktor usia memang menjadi penting terhadap risiko. Akan tetapi, bila faktor usia tersebut tidak disertai komorbid, misalnya penyakit kegemukan, kencing manis dan hipertensi, maka risikonya rendah.

"Pasien ini jika dari aspek fisik tidak gemuk, bapak ini (pasien sembuh) sepertinya dia enjoy saja, jadi tidak stres dan tidak takut," katanya.

Salah satu penyebab menurunnya daya tahan tubuh adalah pikiran. Sidiq menyebut, dari aspek pencegahan, setiap pasien terkonfirmasi positif COVID-19 harus dilakukan isolasi.

"Kemudian bagi yang telah dikarantina baik di rumah maupun tempat isolasi maka yang harus diperhatikan adalah tidak boleh stres," pesannya.

Dia menambahkan, selama belum ada vaksin untuk mencegah virus corona, maka yang paling kuat untuk melawan adalah daya tahan tubuh.

"Karena dengan imunitas maka akan timbul kekebalan untuk melawan virus," katanya. (*)

Baca Juga:

Berapa Lama Waktu Aman saat Berada di Sekitar Orang Terpapar COVID-19?

#Pontianak #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Bagikan